Mempertahankan hubungan yang harmonis dan sehat membutuhkan usaha konsisten dari dua belah pihak. Namun, sebelumnya kamu harus mengetahui perbedaan antara hubungan sehat dan tidak sehat.
Hubungan yang tidak sehat atau dikenal dengan sebutan toxic relationship, yaitu kondisi di mana seseorang merasa tidak dihargai, tidak didukung, direndahkan, bahkan diserang oleh pasangan layaknya racun.
Bisa disimpulkan bahwa hubungan tidak sehat terjadi ketika kamu sampai menguras habis energi dalam sebuah hubungan. Misalnya, kamu mudah marah, merasa tertekan, dan merasa tidak nyaman dalam hubungan bersama pasanganmu.
Tentunya kondisi tersebut berbanding terbalik dengan hubungan yang sehat. Seperti apa hubungan romantis yang ideal dan bagaimana cara membangun hubungan yang sehat? Simak ulasan berikut ini.
Karakteristik Hubungan yang Sehat
Hubungan yang sehat adalah kondisi di mana kamu dan pasangan sama-sama mampu untuk saling bertumbuh, memberikan manfaat positif satu sama lain, memiliki rasa yang aman, dan bisa jadi diri sendiri tanpa rasa takut.
Terdapat beberapa karakteristik di mana suatu hubungan dapat dikatakan sehat, berikut contohnya:
1. Mampu Berkomunikasi Secara Terbuka
Pasangan dengan hubungan yang sehat mampu berkomunikasi secara terbuka. Kamu dan pasangan akan nyaman membicarakan hal apa pun, mulai dari kehidupan sehari- hari sampai masalah yang lebih serius.
2. Saling Percaya
Percaya bukan hanya sebatas yakin bahwa pasanganmu tidak akan berselingkuh. Namun, juga percaya bahwa pasanganmu mampu menjaga dirimu dan bisa sama-sama bertumbuh.
Dengan adanya kepercayaan, akan timbul rasa nyaman dan ikatan yang lebih kuat satu sama lain.
3. Intimasi (Ikatan)
Sering kali, kita menganggap intimasi selalu berkaitan dengan aktivitas seksual. Nyatanya, intimasi dalam relasi tidak selamanya membahas atau membicarakan seks, melainkan kedekatan kita dengan pasangan.
Berikut contoh intimasi dengan pasangan:
- Intimasi secara fisik: sentuhan, pelukan, aktivitas seksual
- Intimasi secara emosional: deep talk, nyaman berada di dekat pasangan
- Intimasi secara intelektual: mampu berdiskusi, berbagai ide
- Intimasi secara spiritual: Merasa memiliki tujuan dan ideologi yang sama
4. Boundaries (Batasan)
Banyak pasangan merasa, ketika sudah bersama, kedua pihak harus selalu menempel dan tidak bisa lepas. Sayangnya, hal ini juga tidaklah sehat. Pasangan yang sehat mampu memahami batasan personal dan pasangannya.
Ada saatnya kita mungkin membutuhkan ruang dan waktu pribadi untuk me time, melakukan hal yang kita sukai, atau sekadar bertemu teman dan keluarga.
5. Penyelesaian Masalah
Konflik dalam menjalin hubungan adalah hal yang sangat wajar. Konflik terjadi karena ketidaksesuaian dari salah satu pihak.
Namun, konflik ini akan menjadi buruk dan merusak hubungan ketika tidak diselesaikan atau salah satu pihak enggan membicarakannya.
Kemampuan menyelesaikan masalah penting dimiliki dalam hubungan yang sehat. Kita dapat membicarakan apa yang dipikirkan atau dirasakan dengan jujur dan nyaman dengan menggunakan komunikasi asertif.
Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Toxic Relationship, Hubungan Anda Termasuk?
Bagaimana Membangun Hubungan yang Sehat?
Apakah memiliki hubungan yang sehat itu bisa dilakukan? Jawabnya tentu saja bisa. Namun, untuk mencapai hubungan yang sehat ini diperlukan kerja sama dari ke dua belah pihak.
Ketika membahas masalah relasi, maka kita akan membicarakan hubungan tim, yaitu kamu dan pasanganmu. Berikut cara membangun hubungan yang sehat:
1. Kenali Value Diri dan Pasangan
Setiap individu memiliki value personal yang berbeda-beda. Apakah saat ini kamu sudah memahami dirimu dan pasanganmu?
Pastikan kita juga tidak memaksa pasangan harus sesuai dengan nilai yang kita anut. Jika ada perbedaan, artinya kita perlu mencocokan kembali dan mengukur toleransi kita.
2. Boleh Bilang Tidak
Dalam hubungan yang sehat, kamu tak selamanya selalu mengiyakan kemauan pasangan. Kamu boleh menolak, apalagi jika merasa tidak nyaman dan melanggar batasan pribadimu. Tentunya, gunakan bahasa yang asertif dan tidak menyinggung maupun menyakiti pasangan.
3. Hindari Menyalahkan Diri Sendiri
Selisih pendapat atau tidak bisa selalu bersama pasangan adalah hal yang wajar dalam suatu hubungan. Jangan biasakan menyalahkan diri sendiri, terutama saat terjadi perbedaan atau perdebatan dengan pasangan.
4. Jangan Oversharing
Bercerita, mencari opini, tentunya diperbolehkan. Namun, saat kamu terlalu banyak bercerita atau oversharing ke orang lain, hal ini bisa merusak hubunganmu dengan pasangan.
5. Komunikasi yang Sehat
Komunikasi yang sehat dengan pasangan ialah komunikasi yang terjalin dua arah. Kamu dan pasangan perlu menghindari asumsi, menghakimi, saling menyindir, bahkan menghitung poin saat bertengkar.
6. Hargai Personal Space
Berikan pasangan ruang untuk diri mereka sendiri. Hargai ruang privasinya untuk me time, bertemu teman, dan bertumbuh.
7. Saling Mendukung
Berikan dukungan untuk pasangan agar lebih baik lagi. Namun, bukan artinya ingin mengubah atau ‘memperbaiki’ pasanganmu. Ia dapat berubah saat memiliki kemauan dari dirinya sendiri.
8. Being Authentic Self
Tak perlu berpura pura. Kalian perlu nyaman menjadi diri kalian sendiri dan terlihat apa adanya di hadapan pasangan.
9. Do Action!
Beranikan diri untuk memulai. Bukan hanya menunggu dari pasangan, tapi kita juga mau berusaha.
Artikel Lainnya: 7 Manfaat Pillow Talk Demi Hubungan Harmonis
Itulah karakteristik dan cara membuat hubungan yang sehat. Ingat, untuk mencapainya, kamu dan pasangan harus sama-sama berusaha demi kebaikan bersama.
Jangan lupa #JagaSehatmu dan pasangan. Jika ada pertanyaan seputar hubungan yang sehat, kamu juga bisa berkonsultasi dengan psikolog melalui fitur Tanya Dokter. Unduh aplikasi KlikDokter untuk mendapat informasi kesehatan lainnya.
(DA/JKT)