Relationship

11 Cara Tepat Hadapi Suami Temperamental

Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, 15 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Suami suka mudah marah atau tempramental? Tenang, simak cara tepat untuk menghadapi suami yang temperamental berikut ini.

11 Cara Tepat Hadapi Suami Temperamental

Kehidupan rumah tangga tidak selalu berjalan sesuai harapan dan sering muncul perdebatan. Beberapa pasangan dapat menyelesaikan konflik dan menghargai perbedaan dengan kepala dingin, namun beberapa pasangan lainnya sulit mengendalikan emosi.

Terlebih jika suami memiliki karakter temperamental dan “ringan tangan” kepada istri, istri tentu merasa tidak nyaman dan ketakutan. Berbagai alasan untuk bertahan atau meninggalkan akhirnya sering berputar di kepala.

Jangan khawatir, kamu sebagai istri dapat melakukan cara menghadapi suami temperamental berikut ini:

1. Sadari Emosi yang Kamu Rasakan

Pertama, cara menghadapi suami yang emosian yang perlu dibiasakan perlahan adalah menyadari dampak psikologis dari perilaku atau sikap suami. Apakah suami membuat kamu marah, kecewa, takut, sedih, atau tidak berdaya? 

Menyadari emosi apa yang dirasakan melatih kamu mengetahui bagaimana harus bersikap dan mengendalikan diri.

Artikel lainnya: Kualitas Seks Ternyata Pengaruhi Keharmonisan Rumah Tangga

2. Perhatikan Pola yang Membuat Suami Emosi

Hal yang membuat kamu semakin takut dan bingung adalah ketika tidak mengetahui penyebab atau alasan suami temperamen. Maka itu, cara menghadapi suami pemarah dan “ringan tangan” adalah memahami perilaku suami. 

Dengan memahami pola perilaku suami yang temperamen, kamu dapat meminimalkan perilaku atau keadaan yang membuat suami marah.

3. Refleksi Diri atas Perkataan atau Perbuatan

Jika suami tampak sangat mudah marah, kamu juga bisa mencoba merefleksikan apakah ada perkataan atau perilaku tertentu yang sangat tidak disukai suami. 

Ketika menyadari ada hal yang membuat suami tidak nyaman, kamu secara perlahan bisa meminimalkan hal tersebut agar tidak terucap atau ditunjukkan kepada suami.

4. Jangan Berusaha Mengontrol Suami Saat Marah

Kamu perlu menyadari emosi marah membuat suami sulit mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, cara menghadapi suami temperamental adalah jangan mengontrolnya terlebih dahulu.

Dengan memaksa untuk mengontrol, suami akan menjadi semakin marah karena merasa dikekang. Berusahalah bersikap setenang mungkin agar tidak memperkeruh keadaan.

Artikel lainnya: Tips Berbagai Peran Suami-Istri di Dalam Rumah Tangga

5. Tunjukkan Ekspresi Non-Verbal yang Hangat

Amarah suami akan membuatnya merasa tidak nyaman dengan badannya sendiri. Jika memungkinkan, peluklah suami dan genggam tangannya tanpa harus banyak berkata-kata. 

Memberikan respons yang tenang dapat menurunkan amarah yang suami rasakan. Tindakan ini bisa menjadi cara mengatasi suami yang suka marah.

6. Utarakan Apa yang Kamu Rasakan

Jika suami sudah tampak lebih tenang untuk diajak mengobrol, kamu dapat menyampaikan dengan tenang apa yang kamu rasakan dan pikirkan ketika melihat suami marah. 

Memendam apa yang kamu rasakan akan membuat suami merasa tidak ada yang salah atau terdampak dari perilakunya saat marah. Jadi, jangan dipendam, ya.

7. Konseling Pasangan

Selalu Terjebak Hubungan Toxic, Perlukah ke Psikolog?

Konseling dengan melibatkan konselor atau psikolog sebagai pihak ketiga dapat membantu kamu dan suami mendiskusikan apa yang dirasakan dan dikeluhkan. 

Berkomitmen untuk berproses bersama dapat membantu kamu dan suami lebih dekat dan saling memahami.

Artikel lainnya: Serba-Serbi Konseling Pernikahan yang Perlu Kamu Tahu

8. Konseling Pribadi

Bagi beberapa istri, menceritakan masalah rumah tangga kepada teman atau keluarga terkadang dapat memperkeruh keadaan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh bercerita sama sekali. 

Bercerita kepada profesional dapat membantu kamu bangkit, memahami masalah, bagaimana cara menghadapi suami, dan merencanakan hidup ke depannya.

9. Bela Diri Sendiri

Tidak menutup kemungkinan amarah atau temperamental suami disebabkan oleh kesalahannya sendiri. 

Ketika kamu merasa dirugikan, disalahkan, atau disudutkan atas kesalahan yang dilakukan suami, kamu juga bisa membela diri dengan menyampaikan fakta atau kebenaran yang ada.

10. Kumpulkan Bukti Jika Mendapatkan Kekerasan

Kekerasan dalam rumah tangga akan diperkuat dengan bukti yang korban miliki. Jika kamu mendapatkan kekerasan fisik dan memiliki bekas, menerima ancaman, atau hal lain yang merugikan psikologis, kumpulkan bukti melalui foto, video, rekaman suara, atau dokumen.

Artikel lainnya: Kenali Bentuk dan Tanda Kekerasan Rumah Tangga

11. Libatkan Keluarga Jika Sudah Mengancam Keselamatan 

Banyak pertimbangan ketika harus membuka permasalahan rumah tangga kepada keluarga besar. Namun, jika keselamatan kamu sudah terancam, bercerita kepada keluarga adalah hal yang tepat untuk mendapat perlindungan.

Jangan takut dan coba terapkan cara menghadapi suami yang temperamental di atas. Kamu tidak sendiri, jangan ragu mengutarakan keluh kesah dengan psikolog lewat Tanya Dokter.

#JagaSehatmu dan kelilingi diri dengan orang-orang yang membawa dampak positif, ya!

(FR/JKT)

Keluarga
kesehatan mental