Selingkuh adalah masalah serius dalam hubungan, baik ketika pacaran ataupun menikah. Penyebab selingkuh pun beragam, mulai dari ketidakpuasan dalam hubungan, khilaf, atau ingin mencoba sensasinya.
Apa pun alasannya, selingkuh tetap tidak dibenarkan karena telah mengkhianati sebuah komitmen.
Ada beberapa orang yang sadar dan berkomitmen tidak selingkuh. Namun, beberapa orang lainnya malah selingkuh berulang bahkan ketika sudah mengakui dan meminta maaf. Hal ini membuat pasangan meragukan komitmen dan tidak jarang berujung pisah.
Kasus selingkuh sering dikaitkan dengan borderline personality disorder (BPD). Bagaimana kaitannya? Baca terus ulasan berikut.
Adakah Hubungan Antara Borderline Personality Disorder dan Selingkuh?
Gejala borderline personality disorder atau juga dikenal dengan gangguan kepribadian ambang ditandai dengan kesulitan menghadapi citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, hingga pola hubungan yang tidak stabil.
Hal-hal yang mengganggu tersebut memicu perasaan takut ditolak, cemas, marah, tidak berarti, dan takut ditinggalkan.
Artikel lainnya: Benarkah Hobi Selingkuh adalah Warisan Genetik?
Salah satu penyebab borderline personality disorder adalah trauma berupa pengabaian, perpisahan orangtua, atau pelecehan yang diterima di masa lalu.
Hal itu memengaruhi suasana hati secara intens dan mendadak, sehingga seseorang dapat melakukan sesuatu berdasarkan dorongan emosi. Penderita BPD juga cenderung berperilaku impulsif, ia bisa melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang dan berdasarkan dorongan naluri.
Dalam menjalin hubungan, penderita BPD akan mengalami beberapa kendala seperti menjaga komunikasi dan mempertahankan hubungan dalam jangka waktu lama. Pasalnya, konflik bermuatan emosional yang biasa terjadi dalam hubungan dapat memicu perilaku impulsif dan perubahan suasana hati secara intens.
Jika tidak mendapatkan kenyamanan dalam suatu hubungan, maka ia cenderung mencari hubungan yang dianggap lebih aman dan nyaman misalnya lewat berselingkuh.
Artikel lainnya: Haruskah Percaya Lagi Pada Pasangan yang Pernah Selingkuh?
Perlukah Konsultasi ke Psikolog?
Untuk memastikan apakah seseorang menderita BPD, tentunya perlu dilakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater terlebih dahulu.
Gejala borderline personality disorder dapat dikendalikan dan dipulihkan dengan menjalani psikoterapi dan konseling bersama psikolog.
Penderita BPD nantinya akan memiliki kesadaran bahwa pikiran atau perilakunya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga dibutuhkan terapi untuk mengendalikannya. Dukungan pasangan juga dapat membantu penderita dalam berproses selama menjalani terapi.
Pendampingan psikologis tidak hanya diberikan kepada penderita BPD, namun juga kepada pasanganya. Informasi gejala, penyebab, dan dampak dari BPD perlu diketahui dan disadari kedua belah pihak.
Artikel lainnya: Benarkah Pasangan Pernah Selingkuh, Pasti Akan Selingkuh Lagi?
Harapan untuk memiliki hubungan yang kuat dan langgeng bagi penderita BPD dapat diraih jika kooperatif dan memiliki komitmen untuk berubah.
Merasa pasangan atau orang terdekatmu mengidap borderline personality disorder? Jangan ragu konsultasi dengan psikolog lewat aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)