Astrologi menjadi referensi yang menarik beberapa orang untuk memahami keadaan atau seseorang. Melalui astrologi yang meliputi zodiak dan horoskopnya sering dijadikan rujukan untuk mengetahui bagaimana karakter atau kebiasaan seseorang.
Jika terlalu mengandalkan atau bergantung dengan astrologi dapat mempengaruhi kualitas hubungan interpersonal dan keyakinan terhadap diri sendiri. Bersama Psikolog Iswan Saputro dan Tim Konten KlikDokter, melalui artikel ini, kita akan memahami kenapa kamu tidak boleh terjebak dalam zodiak dan horoskop dalam menilai karakter seseorang dan bagaimana karakter sejati seseorang dapat dibentuk dari banyak faktor yang lebih kompleks dan dinamis.
Artikel Lainnya: 4 Bahaya Terlalu Percaya Astrologi Bagi Kesehatan
Daya Tarik Astrologi
Penggambaran yang menarik dan meyakinkan dari astrologi menawarkan informasi yang bagi beberapa orang membantu hidup mereka. Pengelompokan dari 12 zodiak tentang bagaimana perbedaan, keunikan, dan perjalanan hidup dari setiap zodiak dinilai dapat menjadi panduan dalam menjalin hubungan sosial.
Pengelompokan karakter berdasarkan zodiak memudahkan beberapa orang yang sedang ragu atau khawatir atas suatu pilihan atau keadaan, salah satunya untuk menentukan dan memahami karakter calon pasangan.
Pengelompokan karakter ke dalam 12 zodiak membuat beberapa orang lebih mudah mengambil keputusan, menyederhanakan informasi yang kompleks, dan menentukan sikap terhadap orang lain atau situasi.
Efek Forer dan Bias Konfirmasi
Astrologi seringkali mengandalkan pernyataan atau deskripsi yang cukup sehingga hampir setiap orang dapat menemukan beberapa kebenaran di dalamnya. Fenomena ini juga dikenal dengan efek Forer (Forer Effect). Jika disikapi tidak objektif, seseorang akan cenderung memperhatikan informasi yang mengkonfirmasi keyakinan atau menguntungkan mereka dan mengabaikan yang tidak.
Efek Forer yang juga dikenal sebagai efek Barnum (Barnum effect) adalah fenomena psikologis dimana individu memberikan penilaian yang tinggi atas keakuratan deskripsi kepribadian yang sebenarnya cukup umum dan melakukan generalisasi pada banyak orang.
Efek ini menjadi salah satu alasan astrologi dan ramalan sering kali terasa sangat pribadi dan akurat, meskipun mereka tidak didasarkan pada metode ilmiah yang ketat dan sering kali menggunakan pernyataan-pernyataan yang sifatnya umum dan luas.
Risiko Stereotip dan Kesalahpahaman
Terlalu meyakini dan kaku dalam mengkotak-kotakan seseorang berdasarkan zodiak dapat menciptakan stereotip dan menurunkan objektivitas dalam menilai seseorang. Hal ini dapat berdampak negatif pada hubungan interpersonal dan pengambilan keputusan, seperti dalam memilih pasangan dan karir.
Berkomunikasi dengan menjadikan zodiak sebagai acuan utama dapat menciptakan potensi perundungan (bullying) ketika zodiak tertentu dinilai memiliki kebiasaan buruk dan tidak ideal untuk dijadikan pasangan atau teman.
Artikel Lainnya: Efek Percaya Zodiak dalam Hubungan Percintaan
Kepribadian seseorang itu dinamis dan kompleks
Kepribadian seseorang bersifat dinamis yang artinya bisa berkembang seiring dengan bertambahnya pengalaman dan pemaknaan baru dalam hidup. Kepribadian seseorang terbentuk dari kualitas dan kuantitas interaksi antara nature (biologis) dan stimulasi dari nurture (lingkungan).
Kepribadian sebagai suatu konstruksi yang kompleks dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti:
1. Genetika
Genetik dapat membentuk bagaimana pola interaksi sosial dan persepsi dalam diri berdasarkan kondisi fisiologis yang dimiliki.
2. Pengasuhan
Pengasuhan menjadi faktor yang signifikan dalam membentuk kepribadian seseorang dan stimulasi pengalaman yang diberikan.
3. Pergaulan
Pengalaman dalam konteks pertemanan, pekerjaan, atau hubungan dapat membentuk bagaimana kebiasaan dan cara seseorang berperilaku.
4. Pendidikan
Wawasan dan referensi yang diperoleh dapat menciptakan persepsi, nilai, atau sikap terhadap diri sendiri atau orang lain.
5. Budaya
Lingkungan, nilai budaya, dan norma sosial dapat membentuk kepribadian seseorang dan prinsip hidup yang dimiliki.
Artikel Lainnya: Tipe Pria Manakah Anda, Alfa atau Beta?
Mengembangkan Pemahaman yang Lebih Mendalam
Memahami kepribadian seseorang dimulai dari mengenal diri sendiri. Bagaimana persepsi seseorang terhadap orang lain dipengaruhi oleh kebiasaan atau referensi yang dimiliki. Dalam memilih pasangan, lakukan dan biasakan cara ini untuk bisa mengenal lebih dekat:
1. Kesadaran Diri (Self-awareness)
Jangan sampai referensi memilih pasangan hanya ditentukan oleh deskripsi zodiak. Kenali diri kamu lebih dalam untuk menjawab karakter pasangan seperti apa yang diharapkan, dibutuhkan, dan bisa memperlakukanmu dengan baik.
Eksplorasi diri dengan konsultasi bersama psikolog dapat membantu kamu mengenal diri lebih dalam dan merencanakan pilihan hidup kedepan, salah satunya dalam memilih dan menilai calon pasangan.
2. Empati dan Mendengarkan
Tidak mudah menghakimi atau memberi label negatif berdasarkan zodiak kepada orang lain perlu dilatih dengan empati dan lebih banyak mendengarkan. Kepribadian seseorang terbentuk dari akumulasi pengalaman-pengalaman yang baik dan tidak menyenangkan. Dengan empati kamu dapat melihat dan menerima kondisi orang lain tanpa menghakimi terlalu keras.
3. Amati Pola yang Muncul
Kamu berhak untuk memilih setelah memiliki penilaian terhadap seseorang. Amati pola seseorang dalam menyelesaikan masalah, berkomunikasi dengan orang lain, interaksi dengan keluarga, atau kualitas pergaulannya saat ini.
Pola-pola yang kamu dapatkan bisa menjadi pertimbangan dalam memilih orang lain sebagai pasangan hidup atau tidak untuk kedepannya.
Astrologi bisa menjadi cara yang menyenangkan dan introspektif, tetapi tidak boleh digunakan sebagai cara utama untuk menilai kepribadian seseorang. Kepribadian adalah hasil dari interaksi banyak faktor yang lebih kompleks dan dinamis daripada apa yang dapat ditawarkan oleh astrologi.
Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor ini dan berusaha untuk mengenal orang lain secara lebih pribadi, kita dapat membangun hubungan yang lebih kaya dan lebih bermakna yang tidak dibatasi oleh kotak-kotak astrologi.
Dan ada bijaknya juga masalah pribadi dan mental bisa kamu konsultasikan pada psikolog, lewat layanan KlikDokter! Selalu #JagaSehatmu!