Perasaan jatuh cinta bisa saja muncul dengan mudah. Namun, menjalin hubungan tidaklah selalu mudah. Seperti menjalani hidup, menjalani hubungan dengan pasangan juga butuh usaha supaya terus bertahan.
Supaya hubungan romantis dengan pasangan selalu harmonis, pandangan dan perasaan kedua belah pihak memang sebisa mungkin menyatu. Namun, perbedaan tentu bisa muncul dan kemudian menimbulkan krisis atau konflik dengan pasangan.
Hal tersebut adalah normal dan merupakan satu dari beberapa tahap dalam menjalin hubungan romantis. Ada pasangan yang berhasil melewatinya, tapi ada pula yang tidak dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
Selama beberapa dekade terakhir, Helen Fisher, Ph.D., seorang ahli saraf dan Senior Research Fellow di Kinsey Institute, bersama Lucy Brown, Ph.D., Profesor Klinis Neurologi di Einstein College of Medicine, New York, mempelajari bagaimana aktivitas otak saat jatuh cinta, dari tahap awal hingga tahap selanjutnya.
Artikel Lainnya: Cara Mengetahui Love Language Pasangan Agar Hubungan Lebih Harmonis
Berikut ini adalah tahap-tahapnya:
1. Tahap Euforia
Menurut Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., “Di tahap euforia, pasangan akan mulai saling tertarik satu sama lain entah dari kepribadian atau dari penampilan. Biasanya, di sini segala permasalahan yang muncul bisa ditoleransi karena masih adanya perasaan euforia.”
Hal tersebut didukung dengan pertanyaan Dokter Brown, “Pada tahap ini, orang mulai menunjukkan penurunan aktivitas di korteks prefrontal, bagian otak yang berkaitan dengan penilaian negatif orang.” Ia pun menyampaikan bahwa pada tahap ini terdapat peningkatan dopamin yang tinggi pada otak dan menimbulkan perasaan bahagia yang intens.
Tahap yang juga disebut fase romantis ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya. Bisa berakhir kapan saja, antara 6 bulan hingga 2 tahun setelah perasaan pertama kali muncul. Meski begitu, ada pula pasangan yang masih merasakan tahap ini meski sudah menjalin hubungan dengan pasangan selama lebih dari 3 tahun.
2. Tahap Keterikatan Awal
Psikolog Ikhsan berkata, “Pada tahap keterikatan awal, para pasangan sudah mulai terikat satu sama lain baik emosional ataupun dalam hubungan. Tahap ini juga menjadi tahap lebih dalam untuk mengenal satu sama lain.”
Ia juga menambahkan bahwa pada tahap ini kedua belah pihak akan mulai menunjukkan diri mereka apa adanya. “Biasanya akan muncul struggle, karena ternyata pasangannya tidak sesuai dengan ekspektasi,” katanya.
Pada tahap ini, bagian otak lain mulai mengambil alih, termasuk bagian pallidum ventral. Bagian otak ini merupakan area yang terkait dengan perasaan keterikatan dan hormon keterikatan, vasopresin, serta oksitosin atau yang dikenal dengan hormon cinta.
Dokter Brown menyatakan bahwa seseorang bisa tahu sudah mencapai tahap ini, yaitu ketika ia tidak lagi memikirkan pasangan selama 24 jam. Bisa tidur atau melakukan aktivitas lain dengan normal kembali.
Artikel Lainnya: Lebih Mendahulukan Teman Ketimbang Pasangan, Apa Sebabnya?
3. Tahap Krisis
Tahap ketiga atau tahap krisis merupakan tahap yang tidak diinginkan setiap pasangan. “Di tahap ini akan banyak masalah yang dirasakan akibat adanya rasa jenuh dengan pasangan. Kurangnya waktu bersama karena masing-masing memiliki kesibukan, sehingga perhatian terbagi,” ujar psikolog Ikhsan.
“Pada tahap ini perlu adanya komunikasi dan diskusi lebih dalam, agar saling memahami satu sama lain dan masih satu visi dengan pasangan,” tambahnya.
Menurut dr. Brown, tahap krisis akan mulai muncul ketika hubungan telah berjalan sekitar 5-7 tahun. Pada tahap ini, kandasnya hubungan banyak terjadi karena gagal melewatinya.
4. Tahap Keterikatan Mendalam
Setelah berhasil melewati badai dalam hubungan, tahap berikutnya adalah keterikatan mendalam. Kedua belah pihak pun sudah memahami apa yang harus dilakukan ketika masalah datang.
“Pada tahap ini terlihat bahwa masing-masing pihak sudah bisa lebih memahami satu sama lain. Toleransi antar pasangan juga sudah berkembang lebih baik, karena masing-masing telah mengkomunikasikannya dengan baik,” ujar Psikolog Ikhsan.
Very Well Mind menyebutkan cara efektif untuk menjaga hubungan tetap terasa menyenangkan, yaitu melakukan hal-hal baru, menarik, dan menantang bersama pasangan.
Seperti itulah penjelasan mengenai beberapa tahap dalam menjalin hubungan romantis dengan pasangan. Chat langsung dengan psikolog seputar masalah percintaan lainnya melalui fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(PUT/JKT)