”Jatuh cinta berjuta rasanya. Biar siang biar malam terbayang wajahnya...” Demikian potongan lirik lagu legendaris ”Jatuh Cinta” yang dulu pernah dibawakan oleh penyanyi sekaligus pencipta lagu, Titiek Puspa.
Ya, saat jatuh cinta, banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang. Penyebabnya tak hanya disebabkan perasaan dag-dig-dug saat melihat atau memikirkan si dia, tetapi juga karena adanya pengaruh lima hormon. Apa hormon yang bekerja ketika kamu sedang jatuh cinta?
Berikut ini beberapa hormon yang berperan dalam tubuh ketika kamu sedang jatuh cinta:
1. Testosteron
Testosteron merupakan hormon yang dimiliki pria maupun wanita. Pada pria, testosteron dihasilkan oleh testis di dalam buah zakar. Sementara pada wanita, hormon ini dihasilkan oleh indung telur (ovarium).
Meski sama-sama memiliki hormon ini, pria diketahui punya kadar testosteron yang lebih tinggi ketimbang wanita.
Hormon yang kamu kenal sebagai hormon seks ini menyebabkan pria dan wanita menjadi tertarik secara fisik satu sama lain. Hormon ini juga yang menyebabkan pria dan wanita menyukai sentuhan saat keduanya tengah di mabuk cinta.
Meski demikian, hormon ini bisa dikontrol. Sekalipun kadar testosteron tinggi saat jatuh cinta, tapi bukan berarti semuanya harus berakhir dengan hubungan seks. Fungsi otak harus diberdayakan agar gairah seks bisa dikelola secara bijak dan bertanggung jawab.
Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Jatuh Cinta untuk Kesehatan
2. Estrogen
Hormon estrogen hanya dimiliki oleh kaum wanita, yang dikeluarkan oleh indung telur. Hormon ini berada dalam kadar paling tinggi saat wanita dalam masa subur (ovulasi), yang umumnya terjadi dua minggu sebelum haid.
Pada masa subur, sebagian wanita cenderung menginginkan kasih sayang lebih banyak akibat tingginya estrogen.
Jadi, kalau hormon yang bekerja saat wanita jatuh cinta ini sedang tinggi kadarnya, mereka akan lebih manja dan ingin diperhatikan.
3. Dopamin
Hormon ini merupakan salah satu zat kimiawi yang dihasilkan oleh bagian otak bernama hipotalamus. Adanya dopamin yang cukup berkaitan dengan rasa nyaman, rasa puas, meningkatkan motivasi, dan mendukung proses belajar.
Pada saat jatuh cinta, kadar dopamin meningkat. Itu sebabnya, saat jatuh cinta kamu akan merasa lebih nyaman dan relaks, serta lebih bersemangat dalam melakukan tugas dan pekerjaan.
Sebaliknya, saat dopamin dalam kadar yang rendah, kamu akan menjadi kurang bersemangat serta mudah mengalami adiksi (ketergantungan) terhadap zat tertentu.
Orang yang patah hati cenderung mengalami penurunan dopamin. Kondisi ini bisa menyebabkan kamu yang patah hati menjadi malas, lesu, serta lebih rentan mengalami kecanduan narkotika.
Artikel Lainnya: Cara Sehat yang Efektif Atasi Patah Hati
4. Serotonin
Serotonin merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel saraf di otak. Selain itu, serotonin juga bisa didapat dari makanan yang kaya asam amino triptofan seperti kacang, susu, keju, dan daging sapi.
Zat ini sering disebut dengan natural mood stabilizer, karena fungsinya dalam menjaga suasana hati agar tetap tenang dan bahagia.
Serotonin bermanfaat untuk mencegah depresi, mengurangi stres dan kecemasan, serta menjaga kesehatan tulang dan mempercepat penyembuhan luka.
Jika kamu sedang jatuh cinta, kadar hormon serotonin akan teregulasi dengan baik di dalam tubuh, sehingga kamu merasa nyaman, bahagia, dan cenderung tak mudah sakit.
Sebaliknya, jika hubungan kamu dan pasangan tidak harmonis, jumlah serotonin akan menurun, sehingga lebih rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
5. Oksitosin
Oksitosin merupakan hormon yang diproduksi oleh bagian otak yang bernama hipofisis. Hormon ini berada dalam kadar yang tinggi pada ibu hamil dan ibu menyusui.
Selain berfungsi merangsang produksi ASI, oksitosin juga berperan dalam mempererat ikatan batin (bonding) antara ibu dan bayi, serta menimbulkan rasa kasih sayang, perhatian, dan empati.
Selain pada kondisi hamil dan menyusui, oksitosin juga meningkat kadarnya saat seseorang jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta cenderung ingin selalu memperhatikan pasangannya dan ingin menyatakan kasih sayang, misalnya melalui belaian, ciuman, atau pelukan. Hormon oksitosin berperan dalam tindakan-tindakan tersebut.
Artikel Lainnya: Perbedaan Jatuh Cinta dan Jatuh Hati dari Kacamata Psikolog
Dahsyat, ya, efek jatuh cinta sampai-sampai lima hormon tersebut ikut naik turun. Mumpung sedang dalam momen Hari Valentine, rayakan hari ini dengan pasangan atau orang-orang tercinta, atau nyatakan cinta kepada si dia yang sudah diam-diam kamu taksir selama berbulan-bulan.
Daripada dipendam sendiri, malah bisa-bisa kamu jadi tak bisa tidur karena terus-terusan memikirkannya!
Kamu bisa menemukan banyak tips #JagaSehatmu sekaligus menjalani hubungan yang langgeng di aplikasi KlikDokter, lho! Bahkan, kamu bisa konsultasi dengan tenaga profesional lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(RN/ RVS)