Perempuan biasanya memilih berteman dengan sesama perempuan karena dianggap bisa saling memahami. Bahkan, sampai ada istilah “girls support girls” untuk menguatkan kekompakan sesama wanita atau perempuan.
Akan tetapi, bagaimana kondisinya jika perempuan berteman dengan laki-laki dan justru ogah berteman dengan sesama perempuan? Normalkah hal itu?
Alasan Perempuan Lebih Suka Berteman dengan Laki-laki
Sebelum memberikan penilaian apakah itu normal atau tidak, sebaiknya Anda mengetahui dulu penyebab seorang perempuan berteman dengan laki-laki dan menjadikannya prioritas.
Menurut Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog, ada banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut.
“Secara umum, kondisi ini berhubungan dengan kecocokan dan kesesuaian karakter, pengalaman sebelumnya, lingkungan sekitar, dan lain-lain,” terang psikolog Gracia. Adapun untuk detail dari masing-masing faktor, yaitu:
-
Kesesuaian dan Kecocokan Karakter
Ada perempuan yang lebih nyaman berteman dengan laki-laki karena merasa lebih cocok dengan karakter dan minatnya.
Sebagai contoh, jika perempuan sangat suka bermain game online, menggemari olahraga tertentu.
Misalnya, sepak bola, basket, panjat tebing, menyelam, dan lain-lain, atau alat musik yang manly seperti drum, biasanya dia akan cepat akrab dengan laki-laki. Mereka “satu frekuensi” sehingga banyak hal yang bisa dibicarakan.
Artikel Lainnya: Terbiasa Gaul Bareng Perempuan, Benarkah Timbulkan Sisi Feminin Pria?
-
Punya Pengalaman Negatif Berteman dengan Perempuan
Perempuan yang punya pengalaman buruk dengan sesama perempuan, misalnya pernah di-bully, dikhianati, atau “ditusuk” dari belakang, hingga selalu bersaing, biasanya cenderung lebih lelah untuk berteman dengan sesama jenis. Alhasil, ia mencari kenyamanan di tempat lain, yaitu pihak laki-laki.
“Kebutuhan emosional si perempuan bisa lebih didapatkan dengan berteman bersama laki-laki dibandingkan perempuan. Misalnya, jika ia tidak memiliki sosok pelindung di dalam keluarga atau lingkungan terdekat, dan ternyata ia bisa mendapatkannya dari berteman dengan laki-laki,” tambah Gracia.
-
Pengaruh Lingkungan Sekitar
Bila sejak kecil tumbuh dengan banyak laki-laki, maka ketika remaja dan dewasa orang tersebut juga akan lebih terbiasa berteman dengan laki-laki.
Bahkan, tak menutup kemungkinan dia akan kebingungan untuk memulai percakapan yang dalam dengan sesama perempuan karena hal ini.
-
Laki-Laki Lebih Suka Berterus Terang
Perempuan biasanya lebih tidak enakan dan sensitif ketimbang laki-laki. Alhasil, permasalahan bisa terpendam terlalu lama dan rentan saling membicarakan di belakang.
Kalau sudah begitu, perang dingin jadi imbasnya. Hal seperti itu jarang terjadi di dalam circle pertemanan pria. Mereka lebih terus terang sehingga permasalahan cepat selesai.
Mereka juga tidak terlalu sensitif sehingga jarang ada bercandaan yang sampai dimasukkan ke dalam hati.
Artikel Lainnya: 7 Cara Mengajari Anak Laki-Laki untuk Menghargai Perempuan
-
Laki-Laki Bisa Bantu Teman Perempuan untuk Dapatkan Pasangan yang Baik
Perempuan lebih suka berteman dengan laki-laki karena bisa memprediksi pemikiran kaum adam yang lain. Mereka tahu apa yang umumnya laki-laki cari dalam sebuah hubungan.
Mereka dapat memahami, apakah laki-laki tersebut cocok untuk sahabat perempuan mereka atau tidak.
Mereka bahkan akan memastikan untuk menemukan jodoh terbaik, seperti orang yang bijaksana, jujur, dan peduli.
Kalau sudah menemukan sosok seperti itu, laki-laki akan meminta teman perempuannya untuk menjaga pasangannya tersebut.
-
Bisa Memberikan Sudut Pandang Lain
Memiliki sahabat laki-laki dapat membantu perempuan memiliki sudut pandang yang berbeda. Misalnya, daripada hanya bermalas-malasan di rumah, melakukan olahraga bersepeda lebih baik dilakukan.
Selain itu, memiliki sahabat laki-laki dapat membantu perempuan memahami lelaki lain dengan lebih baik.
-
Dianggap Bisa Jadi Pelindung di Saat-Saat Tertentu
Alih-alih berkencan dengan seseorang yang tidak sesuai kriteria bahkan jahat, laki-laki biasanya siap untuk menjadi penolong sahabat wanitanya.
Ya, mereka bisa membantu teman perempuannya untuk keluar dari hubungan yang toxic.
Artikel Lainnya: Merasa “Terjebak” di Tubuh yang Salah, Tanda Gender Dysphoria?
Agar Tak Lewati Batas, Terapkan Hal Penting Berikut Ini!
Sebenarnya kita tidak bisa menghakimi bahwa perempuan yang berteman dengan laki-laki itu tidak normal atau bahkan memberikan mereka julukan-julukan yang tak pantas.
Sebab, selama kedua pihak memberlakukan batasan, maka pertemanan atau persahabatan itu sah-sah saja dilakukan.
Batasan-batasan pun tidak cuma berlaku untuk pertemanan pria dan wanita, melainkan untuk pertemanan sesama jenis juga.
“Boundaries atau batasan itu memang penting. Batasan terkait juga dengan nilai yang dianut, budaya, kenyamanan, dan hal personal lainnya yang bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sangat penting untuk menghargai batasan masing-masing. Jika ada hal yang dilakukan melewati batas, kita berhak menyatakan ketidaknyamanan dan apa yang diharapkan,” sarannya.
Psikolog Gracia turut menegaskan, “Tentunya dalam konteks pertemanan sedekat apa pun itu, segala hal yang berkaitan dengan dorongan seksual, sikap dan perilaku romantis tidak dilibatkan.
Misalnya, meski berpelukan dengan teman lawan jenis dianggap biasa saja, tetapi pandangan orang lain belum tentu sama.
Setiap orang pasti punya value dan pandangan yang berbeda-beda terkait hal ini. Jadi, sesuaikan dengan konteks dan nilai yang dianut, serta saling menghargai pandangan dan nilai satu sama lain.”
Itu dia sejumlah alasan wanita lebih suka berteman dengan pria. Untuk pertanyaan lain seputar kesehatan mental dan psikologi hubungan, konsultasikan kepada psikolog kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)