Coba Anda cari arti kata “iri” di kamus bahasa Indonesia, pasti muncul kata “cemburu” di dalamnya. Begitu pula dengan kata “cemburu.” Jika Anda mencari maknanya di kamus, ada kata “iri” dalam maknanya.
Istilah iri dan cemburu memang saling berhubungan. Bahkan terkadang, penggunaannya sering tertukar.
Terlepas dari itu, iri dan cemburu sejatinya merupakan perasaan yang berhubungan dengan kesehatan mental. Jika berbicara tentang kesehatan mental, maka hal tersebut berhubungan dengan psikolog.
Jika dalam bidang bahasa, kata “iri” dan “cemburu” seperti sama alias bersinonim. Namun, bagaimana menurut psikologi? Apakah terdapat perbedaan iri dan cemburu dari sudut pandang psikolog?
Perbedaan Iri dan Cemburu Menurut Psikolog
Menurut Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog, iri adalah bentuk reaksi yang timbul ketika seseorang terobsesi akan sesuatu yang tidak bisa dimiliki.
Sebagai contoh, seorang anak ingin sekali mempunyai mainan pesawat terbang. Orangtuanya tahu bahwa selama ini ia mengidam-idamkan mainan tersebut.
Namun, orang yang dibelikan mainan tersebut justru adiknya. Rasa iri akan muncul dalam kasus ini.
“Sedangkan, cemburu adalah perasaan yang melibatkan beberapa emosi, seperti rasa takut, marah, dan curiga. Biasanya, cemburu berkaitan dengan relasi yang melibatkan emosional, seperti ke pasangan atau ke anggota keluarga inti,” jelas Ikhsan.
Intinya, perbedaan iri dan cemburu ada di perasaan takut. Faktanya, takut bukan bagian dari perasaan iri; namun cemburu.
Takut yang dimaksud adalah perasaan tidak mau kehilangan. Ketika Anda iri, sesuatu itu belum pernah menjadi milik Anda. Saat merasa cemburu, sesuatu itu sudah menjadi milik Anda dan takut diambil oleh orang lain.
Di dalam makna “iri”, terdapat pula kata “dengki” dan sebaliknya. Kata tersebut tidak ada dalam “cemburu”.
Artikel Lainnya: Suka Nyinyir, Adakah Hubungannya dengan Gangguan Kejiwaan?
Jadi, perbedaan iri dan dengki terletak pada tingkat kemarahan dan perasaan tidak suka. Jika levelnya sudah parah, maka itu bukan lagi iri; melainkan dengki.
Cemburu dan iri juga bisa dicontohkan dalam satu ilustrasi yang sama. Misalnya, Aris dan Bella berpacaran. Lalu, Candra adalah seorang teman yang menyukai Bella.
Sosok Candra akan iri kepada Aris, karena ia bisa memiliki Bella. Saat ada kesempatan, Candra pun berniat mendekati Bella.
Alhasil, Aris akan cemburu kepada Bella. Ia takut kehilangan Bella karena diambil oleh Candra.
Mengutip dari Mind Body Green, Ahli Saraf, Ilene Ruhoy, MD, Ph.D., mengatakan bahwa iri dan cemburu lebih kompleks daripada sedih, marah, dan takut.
“Kondisi itu tergantung bagaimana amigdala terhubung dengan area otak yang membentuk nilai dan motivasi,” kata Ilene Ruhoy.
“Ilmuwan lebih mudah memahami kemunculan rasa sedih, marah, dan takut. Karena, cemburu dan iri lebih kompleks. Keduanya (cemburu dan iri) terbentuk dari interaksi antara biokimia, anatomi, dan lingkungan orang tersebut,” jelasnya.
Artikel Lainnya: Sering Dijegal Rekan Kerja, Jangan-jangan Dia Punya Crab Mentality!
Apakah Iri dan Cemburu Bisa Dijadikan Motivasi Positif?
Iri dan cemburu sama-sama bentuk perasaan tidak senang terhadap apa yang terjadi pada orang di sekitarnya.
Keduanya sama-sama bisa berdampak negatif buat kesehatan mental dan keselamatan fisik.
“Apabila si individu tidak memiliki regulasi diri yang baik, kecemburuan yang tidak dikendalikan akhirnya membuat diri sendiri, pasangan, serta hubungan menjadi buruk,” ucap Ikhsan.
“Sementara itu, iri yang sudah berubah menjadi dengki bisa memicu seseorang untuk mencari ‘jalan pintas’ demi mendapatkan apa yang diinginkan,” tegasnya.
Meski terkesan menyeramkan, salah satu sifat tersebut bisa diubah dan dikembangkan ke arah yang lebih positif, lho! Pasalnya, perasaan tersebut tidak melibatkan emosi yang mendalam layaknya cemburu.
Jika iri hati diatasi dengan dengan hal-hal yang positif, hal itu justru menjadi jalan yang baik untuk mencapai sebuah tujuan.
Artikel Lainnya: 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental dari Pengaruh Instagram
Adakah Perbedaan Cara Mengatasi Iri dan Cemburu?
Karena kasusnya berbeda, maka cara mengatasi perasaan iri tidak bisa disamakan dengan cemburu.
Perasaan iri dapat ditangkal dan diubah menjadi motivasi positif dengan cara berikut ini:
- Iri berkaitan dengan kompetitif dan perasaan inferior. Jadi, jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain.
- Sadari, sejauh mana kemampuan yang dimiliki.
- Fokus, terus maju, dan mensyukuri kekuatan yang dimiliki saat ini.
Di sisi lain, untuk mengatasi perasaan cemburu, Anda mesti membangun kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Saat kepercayaan sudah kuat, maka rasa aman akan muncul dan menggantikan ketakutan serta kecemasan.
“Cobalah untuk lebih terbuka satu sama lain, dan kurangi keterikatan. Dengan begitu, cemburu akan lebih terkontrol dan tidak sampai menimbulkan efek buruk,” pungkas Ikhsan, mengakhiri penjelasan.
Sekarang Anda sudah paham tentang perbedaan iri dan cemburu, bukan? Bila masih ada pertanyaan seputar kesehatan mental, Anda bisa mengonsultasikannya kepada psikolog menggunakan fitur LiveChat 24 jam atau melalui aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)