Saat ini banyak istilah baru tentang hubungan asmara yang tersebar melalui internet. Salah satu istilah terkait hal tersebut yang akhir-akhir ramai diperbincangkan adalah platonic relationship.
Platonic relationship atau hubungan platonik merupakan keadaan ketika orang-orang yang terlibat hanya berbagi perasaan dan ikatan erat, namun tidak memiliki keinginan seksual.
Platonic relationship berasal dari ide-ide filsuf kuno Plato, dan istilah ini pun terinspirasi dari namanya. Plato percaya, jenis cinta ini dapat membuat orang merasa lebih dekat pada cita-cita Illahi.
Artikel Lainnya: Selalu Terjebak Hubungan Toxic, Perlukah ke Psikolog?
Tanda-Tanda Hubungan Platonik
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, platonic relationship adalah hubungan yang terjadi ketika dua orang teman saling baper (bawa perasaan) dan sayang.
“Namun, keduanya tidak mau hubungan yang terjadi lebih dari konsep pertemanan itu sendiri,” ujar Ikhsan.
Perbedaan hubungan platonik dan jenis lainnya dapat terlihat dari karakteristiknya. Selain kurangnya aspek seksual, hubungan tersebut juga memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
-
Kedekatan
Orang-orang yang terlibat dalam hubungan platonik akan merasakan kedekatan satu sama lain. Inilah yang menimbulkan perasaan bahwa mereka memiliki kesamaan.
-
Kejujuran
Mereka yang terlibat dalam hubungan platonik akan saling jujur tentang prasaan yang dirasakan kepada orang lain.
-
Penerimaan
Hubungan platonik akan terasa nyaman dan mudah untuk dijalani. Orang-orang yang terlibat dalam di dalamnya akan merasa aman dan bebas untuk menunjukkan jati diri masing-masing.
-
Pemahaman
Mereka yang terlibat hubungan platonik sama-sama memiliki koneksi, tetapi saling menghormati ruang pribadi satu sama lain. Tidak ada paksaan dalam hubungan ini untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Hubungan platonik sering dianggap sebagai persahabatan dengan level baru. Meski tidak adanya kegiatan seksual dalam hubungan ini, bukan berarti individu yang terlibat di dalamnya tidak tertarik satu sama lain.
Artikel Lainnya: Manfaat Sering Memuji Pasangan dengan Kata “Cantik”
Manfaat Hubungan Platonik bagi Kesehatan
Sejumlah alasan mengapa hubungan platonik baik kesehatan dan kesejahteraan pelakunya, yaitu:
-
Cinta dan Dukungan
Salah satu manfaat dari hubungan platonik ini adalah mengetahui bahwa ada orang yang memberikan dukungan.
“Jadi, ketika membutuhkan diskusi, butuh dukungan emosional, kita sudah mengetahui bahwa ada orang tersebut,” ujar Ikhsan.
Memiliki dukungan dalam hidup sangat penting untuk kesehatan mental. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, dukungan tersebut dapat menurunkan risiko penyakit, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko depresi serta kecemasan.
-
Menurunkan Stres
Kesehatan mental Anda dapat terpengaruh karena stres. Bahkan, stres juga terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, gangguan jantung, masalah pencernaan, dan lainnya.
Nah, memiliki hubungan platonis yang kuat di luar keluarga dekat dan kemitraan romantis dapat membantu orang mengatasi sumber stres dengan baik.
“Hubungan ini dapat pula menjadi tempat untuk saling berkeluh kesah ketika sedang mengalami stres, sehingga pikiran dan emosi negatif bisa tersalurkan dengan baik.,” tutur Ikhsan.
-
Tangguh dalam Kehidupan
Hubungan platonis dapat berperan dalam membantu Anda menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup; baik itu terkait keluarga, pasangan, pekerjaan, dan kesehatan pribadi.
Artikel Lainnya: Punya Pasangan Stonewalling Bikin Pusing, Apa Solusinya?
Ikhsan menambahkan, seseorang yang menjalin hubungan platonis bukan didasari oleh perasaan trauma. Akan tetapi, hubungan tersebut bisa terjadi karena adanya kesamaan, ketertarikan, nilai, dan persepsi.
“Hal yang membatasi kenapa hubungan platonik tidak berlanjut ke asmara (pacaran), yaitu karena saat ini mereka masih berada dalam suatu grup atau kelompok yang sama. Atau, karena memang belum rencana untuk hubungan yang lebih lanjut,” pungkas Ikhsan.
Itulah beberapa manfaat hubungan platonik bagi yang menjalaninya. Manfaat-manfaat tersebut dapat dirasakan lebih optimal, khususnya jika kedua belah pihak memang setuju dan sama-sama nyaman dengan situasinya saat ini.
Namun, untuk seseorang yang membutuhkan kepastian, sebaiknya hindari hubungan platonik. Pasalnya, hubungan tersebut dapat membuat Anda terjebak dalam situasi friendzone.
Ingin tahu lebih lanjut tentang platonic relationship? Punya pertanyaan tentang hal-hal lain mengenai kesehatan mental?
Anda bisa melakukan konsultasi secara langsung kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)