Rasanya agak jarang ada hubungan asmara yang putus dengan damai. Baik diterima ikhlas oleh kedua pasangan atau berakhir tanpa ribut dan tidak saling membenci, rasanya agak sulit diwujudkan.
Malahan, dalam beberapa kasus, putus cinta diwarnai tragedi sang pacar yang mengancam akan bunuh diri karena tak terima ditinggal pergi. Kalau pacar mengancam untuk mengakhiri hidupnya, apa yang harus kita lakukan?
Haruskah bertahan atau biarkan saja untuk melepaskan? Mari simak penyebab pacar mengancam bunuh diri dan bagaimana cara menyikapinya lewat saran psikolog.
Mengapa Ada Pacar yang Mengancam Bunuh Diri?
Pacar mengancam bunuh diri bukanlah hal remeh. Anda harus berhati-hati dalam bersikap. Salah ucap atau salah tindakan, yang ada ia semakin berani dan berbuat hal yang tidak-tidak.
Maka, saat terjebak di situasi ini, Anda harus tahu dulu apa penyebab seseorang mengancam demikian.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan ancaman ini umumnya hanya gertakan semata. Namun, kita juga tidak boleh mengabaikannya begitu saja.
“Sebenarnya perlu diperhatikan, apakah ini hanya gertakan saja atau memang bersungguh-sungguh? Orang yang suka mengancam bunuh diri ini karena mereka tidak mampu menghadapi situasi yang menekan dirinya. Ketika putus, dia akan cari langkah paling mudah untuk mengendalikan perasaannya, yaitu dengan mengancam,” jelas Ikhsan.
Tak hanya itu, menurut Ikhsan adanya perasaan kehilangan yang besar atas orang yang disayang ini juga turut mendukung seseorang mengancam akan bunuh diri.
Dengan mengancam, ini sama saja dengan memainkan perasaan si korban atau Anda sebagai pasangan. Alhasil, di hati kita timbul rasa bersalah jika sampai bunuh diri kejadian.
Lantas, apa perilaku pasangan yang suka mengancam bunuh diri ini terbilang normal?
“Perilaku ini nggak normal. Kenapa? Karena sifatnya merugikan diri sendiri dan pasangan. Mestinya menyikapi suatu kehilangan itu bukan dengan mengancam. Dengan mengancam, itu justru sudah masuk ke emotional abuse karena memaksakan kehendaknya sendiri agar tidak ditinggalkan orang lain. Hubungan pun jadi toxic,” kata Ikhsan.
Artikel Lainnya: Tips Menghindari Cemburu Berlebihan dengan Mantan Pacar Pasangan
Jadi Harus Apa Saat Pacar Ancam Mau Bunuh Diri?
Ketika dalam situasi terjebak ini, Anda harus tetap sabar dan berpikir jernih. Ingat, ini hanya ancaman dan juga punya kendali atas situasi yang sedang berlangsung.
“Pas kejadian, sebaiknya kita menahan diri agar tidak langsung putusin dia meskipun kita tahu sifatnya hanya mengancam, ya. Tapi sebaiknya tidak gegabah juga dalam ambil keputusan,” saran Ikhsan.
Ikhsan menganjurkan kita untuk mengajak pasangan untuk bicara dari hati ke hati sembari mendiskusikan permasalahan yang dialami. Untuk lebih lanjutnya, simak saran berikut ini:
-
Katakan Kalau Anda Sebetulnya Peduli
“Jelaskan baik-baik alasan ingin pisah dari pasangan. Sampaikan juga sebenarnya kalau kita peduli dengannya. Namun, kita juga tidak membenarkan atas tindakannya untuk bunuh diri,” kata Ikhsan
“Kemudian, tanyakan ke diri kita sendiri apakah kita perlu menjalani hubungan yang didasari oleh ancaman atau tidak, ini semua tergantung Anda,” tambah Ikhsan.
Artikel Lainnya: Posting Foto Pacar di Media Sosial Bisa Tingkatkan Kualitas Hubungan?
-
Biarkan Ia Memilih Hidup atau Mati
Saat pacar mengancam mengakhiri hidupnya, ketahui dulu bahwa Anda tidak dapat bertanggung jawab atas tindakan yang ia lakukan.
Katakan juga, hubungan asmara sejatinya bukan dilandasi oleh ancaman, melainkan harus dari cinta dan kasih sayang sesungguhnya, tidak bisa dipaksakan.
Setelahnya, ucapkan juga kalau Anda sebetulnya peduli, tapi pilihan hidup dan matinya hanya ia yang bisa memutuskan.
-
Anda Tidak Perlu Buktikan Hal Apa Pun
Ingatlah, apa pun yang dikatakan pasangan, Anda tidak perlu membuktikannya sama sekali. Misalnya, saat ia mengancam.Segera tenangkan diri dan menjauh dulu dari keberadaan pasangan.
Pikirkan lagi, apa Anda bisa pacaran di bawah ancaman seseorang? Hubungan seperti ini tidak sehat. Dikhawatirkan, hal-hal seperti kekerasan dalam pacaran dapat terjadi ketika Anda memaksakan diri saat balik berhubungan dengannya.
Apabila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut Anda bisa berkonsultasi langsung ke psikolog. Sedangkan untuk konsultasi online, gunakan fitur LiveChat 24 Jam di aplikasi Klikdokter.
(AYU/ARM)