Depresi merupakan jenis gangguan mood yang ditandai dengan gejala, seperti merasa selalu sedih dan tidak berharga, marah, hingga pikiran ingin bunuh diri.
Gangguan kesehatan mental ini dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah konflik dalam hubungan percintaan. Depresi dalam hubungan tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga pada pasangan, keintiman, hingga anak.
Kondisi ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. Anda yang merasa sedang mengalami depresi akibat hubungan dengan pasangan, simak ulasan berikut ini.
Artikel Lainnya: Depresi, Lebih dari Sekadar Gangguan Kesehatan Mental
Penyebab Depresi dalam Hubungan
Menjalin hubungan percintaan memang akan memberikan kebahagiaan. Akan tetapi, adakalanya konflik-konflik yang muncul dalam hubungan menjadi penyebab depresi. Berikut beberapa di antaranya:
-
Ketidaksetiaan
Saat terjadi perselingkuhan, seseorang bisa menderita trauma emosional akibat perasaan dikhianati atau terhina.
Menurut studi yang dilakukan Douglas K. Snyder dan tim tahun 2012, perselingkuhan bahkan mampu meningkatkan keinginan seseorang untuk bunuh diri. Selain itu, perselingkuhan juga mengakibatkan gejala menyerupai gangguan stress pasca trauma atau PTSD.
Sementara itu, berdasarkan jurnal Family Process tahun 2016, perselingkuhan meningkatkan risiko gejala depresi bagi seseorang yang memang rentan mengalami gangguan mental tersebut.
-
Kekerasan
Kasus depresi akibat kekerasan dalam hubungan lebih banyak terjadi pada wanita. Sementara pada pria umumnya menyebabkan gangguan kecemasan.
Kekerasan yang menyebabkan depresi ini tidak hanya berupa kekerasan fisik, tapi juga emosional. Contohnya adalah mengendalikan pasangan, posesif, manipulatif, hingga mengisolasinya dari orang-orang dekat di sekitarnya.
-
LDR
LDR atau hubungan jarak jauh memang selalu dinilai penuh tantangan dan perjuangan. Selain sering dilanda rindu, menjalani hubungan ini juga bisa membuat seseorang terus diliputi perasaan cemas.
Perasaan cemas itu bisa menyangkut banyak hal, namun yang paling sering terjadi adalah tentang keberlangsungan hubungan. LDR yang diliputi perasaan cemas terus-menerus tentu tidak sehat dan berisiko menyebabkan depresi.
Artikel Lainnya: Kiat Menghadapi Pasangan yang Sedang Depresi
-
Putus Cinta
Setelah putus cinta, seseorang bisa mengalami pergolakan besar dalam dirinya. Ia bisa mengalami berbagai emosi yang negatif, seperti marah, kesepian, dan kesedihan.
Emosi-emosi negatif tersebut, ketika tidak diatas dengan baik, akan berujung pada depresi.
Dampak Depresi dalam Hubungan
Depresi dalam hubungan dapat menyebabkan hubungan menjadi tidak harmonis. Kondisi ini kemudian akan berdampak negatif tidak hanya bagi individu yang mengalaminya, tetapi juga pada pasangan, keintiman, bahkan anak.
-
Individu
Seseorang yang mengalami depresi di hubungannya akan selalu merasa tidak bergairah melakukan aktivitas bersama pasangan.
Bahkan, aktivitas yang sebelumnya dinikmati bersama pasangan berubah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi individu tersebut.
Selain itu, ia akan lebih sering merasa bersalah akibat gejala depresi yang ia tunjukkan dalam hubungannya. Orang yang mengalaminya bisa menganggap dirinya adalah beban bagi pasangannya.
Menurut Gracia Ivonika, MPsi. Psikolog, orang yang mengalami depresi juga bisa merasa dirinya tidak berharga. Hal ini kemudian memengaruhi kenyamanan yang bersangkutan untuk berinteraksi dengan orang lain, termasuk pasangan.
Artikel Lainnya: Perbedaan Kesepian Wajar dengan Kesepian Gejala Depresi
-
Pasangan
Pasangan dari seseorang yang menderita depresi dalam hubungan berpotensi mengalami kondisi, seperti, lebih tertutup, cemas, mengira depresi terjadi karena kesalahan mereka, dll.
Kondisi di atas, lama-kelamaan akan berpengaruh pada kondisi kesehatan emosional yang bersangkutan.
-
Keintiman
Kecenderungan akan berkurang hingga hilangnya keintiman menjadi sangat besar ketika salah satu pihak mengalami depresi dalam hubungan.
Hal ini juga kemudian akan berpengaruh pada minat seks. Orang yang menjalani pengobatan depresi pun berisiko mengalami disfungsi seksual, seperti kesulitan orgasme atau mempertahankan ereksi.
-
Anak-Anak
Depresi yang terjadi dalam hubungan pernikahan dapat berdampak pada anak-anak. Sebab, depresi akan sangat memengaruhi ikatan dan pola asuh.
Pemenuhan kebutuhan anak menjadi tidak terpenuhi dengan baik, mulai dari kesehatan hingga akademis.
Apabila Anda mengalami gejala depresi dalam hubungan, sebaiknya segera berkonsultasi kepada psikolog. Depresi yang terlalu lama diabaikan tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik Anda hingga pasangan dan anak.
(PUT/JKT)
Referensi:
Medical News Today. Diakses 2021. Relationship depression: How to cope.
Couple and Family Psychology. Diakses 2021. Treating Infidelity and Comorbid Depression: A Case Study Involving Military Deployment.
Family Process. Diakses 2021. Discovery of a Partner Affair and Major Depressive Episode In a Probability Sample of Married or Cohabiting Adults.