Relationship

Rela Jadi Bucin? Awas, Codependent Relationship!

dr. Devia Irine Putri, 22 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Demi mempertahankan hubungan, orang yang bucin rela melakukan apa saja. Awas, jangan-jangan Anda sudah mengalami codependent relationship!

Rela Jadi Bucin? Awas, Codependent Relationship!

Pernah dengar istilah ‘bucin’ alias budak cinta? Bucin dipahami sebagai orang yang rela berbuat apa saja demi cinta. Anda termasuk salah satunya? Awas, bisa jadi Anda sedang menjalani codependent relationship!

Kapan Bisa Disebut sebagai Bucin?

Tak semua orang yang berpacaran atau menikah dikatakan sebagai bucin. Ada kategori tersendiri yang mencirikan kelompok tersebut. Berikut beberapa di antaranya:

  • Ada perasaan tidak aman dan tidak percaya diri bila tidak dekat pasangan. Anda tidak memiliki ‘suara’ sendiri di dalam hubungan. Semua urusan diserahkan kepada pasangan dan Anda tinggal melakukan apa yang sudah diputuskan.

Apa pun urusannya—termasuk hal penting dalam hidup—bukan Anda yang memilih, melainkan pasangan. 

Artikel lainnya: Terus Semangat, Ini Cara Mendampingi Pasangan dengan Gangguan Mental

  • Punya ketakutan berlebihan akan ditinggal pasangan. Agar tidak ditinggal, Anda rela melakukan apa saja, termasuk hal yang merugikan diri sendiri atau bahkan orang terdekat selain pasangan. Intinya, pasangan adalah yang nomor satu.
  • Anda selalu memikirkan pasangan setiap waktu. Bisa dibilang, Anda obsessed dengan pasangan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Intinya, di dalam hubungan, bucin adalah pihak yang selalu menurut dan tidak berani memutuskan apa pun. Perasaan dan kebahagiaan diri sendiri bukanlah prioritas. Hanya pasanganlah tujuan hidup Anda.

Baik wanita maupun pria sama-sama dapat berpotensi sebagai bucin. Namun, secara umum wanita lebih berisiko tinggi menjadi bucin karena mengedepankan perasaan dan lebih mudah merasa tidak aman.

Artikel lainnya: Setiap Orang Punya Tipe Pasangan Ideal, Mengapa Bisa Begitu?

1 dari 2

Bucin dan Codependent Relationship

Dilansir dari berbagai sumber, codependent relationship adalah hubungan yang membuat Anda bergantung pada persetujuan pasangan terhadap semua keputusan yang dibuat.

Definisi tersebut mirip dengan tanda-tanda seorang bucin, bukan? Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa seorang bucin biasanya terjebak dalam codependent relationship.

Namun demikian, hubungan saling ketergantungan ini bukan semata terjadi pada pasangan kekasih atau orang yang sudah menikah saja. Codependent relationship dapat pula terjadi antara teman/ sahabat atau anggota keluarga.

Scott Wetzler, psikolog dari Albert Einstein College of Medicine, mengatakan, codependent relationship termasuk dalam kategori hubungan yang tidak sehat. Sebab, salah satu dari orang yang terlibat tidak memiliki pendirian.

Artikel lainnya: Kesehatan Anda Juga Dipengaruhi Pasangan Anda

Kondisi ini mungkin bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat trauma saat masa kecil atau merasa diabaikan oleh orang tua. Mereka lantas merasa kesulitan untuk mengutarakan apa yang diinginkan dan menganggap keputusan orang lain adalah yang terbaik.

Suatu hubungan dikatakan sehat apabila kedua belah pihak saling mendukung, bahagia, dan sama-sama memiliki andil. Apabila hanya salah satu yang merasakan bahagia atau ada yang memegang kendali, bisa jadi itu menjadi pertanda hubungan yang tak sehat.

Pria memang akan cenderung menjadi pengambil keputusan, tapi bukan berarti menjadi pusat pengambil keputusan. Setidaknya, tetap harus ada diskusi dengan pihak wanita.

Jika, keputusan yang diambil ternyata tidak baik untuk salah satu pihak dan Anda hanya diam saja, bisa saja Anda benar-benar terjebak dalam codependent relationship.

Artikel lainnya: 5 Jurus Jitu untuk Hadapi Pasangan yang Mudah Marah

Beberapa pertanyaan di bawah ini mungkin dapat membantu Anda untuk menentukan apakah Anda sedang berada di codependent relationship:

  • Apakah Anda kesulitan mengatakan ‘tidak’ pada pasangan dan bersedia melakukan apa saja agar pasangan senang tanpa memikirkan risikonya?
  • Apakah Anda menutupi masalah pasangan Anda? Misalnya, menutupi masalah kekerasan dalam hubungan, hukum, narkoba, alkohol, dan sebagainya.
  • Apakah Anda memiliki rasa khawatir yang terus-menerus atau merasa bersalah apabila mengutamakan kepentingan diri Anda?
  • Apakah Anda memilih untuk diam agar menghindari suatu pertengkaran?

Jika kebanyakan Anda menjawab ‘ya’, kemungkinan besar Anda terjebak dalam suatu hubungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, waspadalah pada bahaya bucin pada diri Anda.

Artikel lainnya: Mau Coba Open Relationship, Coba Cek Kisi-kisi Hubungan Asmara Ini!

2 dari 2

Bahaya Terjebak dalam Codependent Relationship

Terlalu lama menjadi bucin dan terjebak dalam codependent relationship bisa memberikan efek buruk terhadap pribadi dan kesehatan mental. Berikut beberapa bahaya bucin dan codependent relationship:

  • Mengalamigangguan kecemasan karena keinginan untuk selalu membuat orang lain bahagia
  • Tidak menemukan kepuasan atau kebahagiaan dalam hidup, di luar melakukan sesuatu untuk pasangannya
  • Sering menyalahkan diri sendiri
  • Insecure alias tidak aman serta tidak yakin dengan dirinya
  • Terkena krisis identitas
  • Mengubah pribadi mandiri dan tegas menjadi manja dan ‘lembek’
  • Mengalami gangguan makan, kecanduan alkoholhingga narkoba
  • Terkena masalah psikis yang parah, yang lama-kelamaan bisa berdampak pada kesehatan.

Di titik tertentu, seorang bucin biasanya akan mulai sadar bahwa hal yang dilakukannya sudah berlebihan. Bila sudah seperti ini, Anda perlu berupaya agar tidak kembali menjadi seorang bucin.

Caranya adalah dengan mendekatkan diri pada sahabat dan anggota keluarga (social support). Ceritakan masalah Anda, lalu terimalah segala masukan yang mereka berikan.

Masukan dari orang-orang yang dipercaya biasanya bersifat objektif, sehingga bisa mengembalikan logika Anda yang sempat ‘hilang’. Bila perlu, mintalah bantuan tenaga profesional, seperti psikolog, untuk mengatasi masalah tersebut.

Anda mungkin perlu menemukan hobi, kegiatan, atau komunitas yang disukai di luar hubungan yang “bucin” tersebut. Misalnya, lakukan hobi Anda yang sudah lama tertunda. Atau, bisa juga Anda bergabung dengan komunitas sosial di lingkungan Anda.

Mengakhiri perilaku bucin dan codependent relationship tak harus dengan cara putus hubungan. Anda tetap bisa mencintainya, asalkan dalam batas wajar dan tidak ada pihak yang tersakiti. Yuk, intip info seputar relationship lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/ RH]

Relationship
Bucin
Codependent Relationship