Setiap manusia berhak jatuh cinta. Jatuh cinta adalah perasaan yang muncul ketika kamu sangat terpikat dan menyayangi seseorang.
Berbeda dengan rasa sekadar suka, jatuh cinta melibatkan emosi yang lebih kuat. Ketika jatuh cinta, kamu merasa punya keterikatan yang teramat dengan orang yang dicintai.
Selain bikin hati berbunga-bunga dan menimbulkan perasaan menyenangkan, manfaat jatuh cinta bagi kesehatan ternyata ada banyak. Terlebih, jika perasaan serupa juga dirasakan orang yang kamu cintai.
Di bawah ini sederet manfaat jatuh cinta menurut pandangan medis yang perlu kamu tahu.
1. Menurunkan Rasa Cemas
Jatuh cinta bisa menurunkan rasa cemas. Jatuh cinta bisa memengaruhi produksi hormon dopamin di otak.
Menurut penelitian yang dimuat Journal Archives of Sexual Behavior, perasaan jatuh cinta menyebabkan otak memproduksi lebih banyak dopamin. Dopamin adalah senyawa yang memicu perasaan senang dan bahagia.
Artikel Lainnya: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?
2. Meredakan Stres
Manfaat jatuh cinta dapat meredakan stres. Pasalnya, sensasi yang dirasakan saat jatuh cinta bisa mendukung produksi hormon dopamin dan serotonin yang berperan memicu perasaan bahagia.
Karenanya, stres kamu bisa mereda ketika sedang jatuh cinta. Meski bukan obat untuk penyakit mental, jatuh cinta dan memiliki hubungan yang sehat dengan pasangan bisa membuat kesehatan mental kamu lebih baik serta menurunkan tingkat stres dan depresi.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lebih Baik
Karena bisa mengurangi stres, cemas, dan depresi, jatuh cinta juga bisa bantu mengoptimalkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Pada gilirannya, manfaat jatuh cinta satu ini bisa membantu menghindarkan kamu dari risiko terkena penyakit infeksi, misalnya flu.
4. Mendukung Kesehatan Jantung
Orang yang menikah berisiko lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan orang yang tidak menikah atau telah bercerai. Diduga, hal ini terjadi karena kinerja saraf otonom lebih optimal saat seseorang sedang jatuh cinta.
Fungsi jatuh cinta juga membuat saraf simpatis bekerja lebih baik sehingga mengurangi respons tubuh terhadap stres. Pada akhirnya, hal ini dapat menurunkan frekuensi denyut nadi dan tekanan darah.
5. Mempercepat Penyembuhan Luka
Ketika rasa cinta yang kamu pupuk bersama pasangan dilandasi perasaan positif dan saling mendukung satu sama lain, hal ini bisa membantu mengoptimalkan regenerasi jaringan fungsi tubuh.
Manfaat ini bisa bantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Artikel Lainnya: Perbedaan Jatuh Cinta dan Jatuh Hati dari Kacamata Psikolog
6. Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, jatuh cinta juga memiliki manfaat positif untuk kesehatan paru-paru. Menurut riset, seseorang yang menikah memiliki risiko 13 persen lebih rendah mengidap infeksi paru, seperti pneumonia.
Tentunya, hal ini perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat, ya!
7. Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat jatuh cinta selanjutnya adalah menurunkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Efek positif ini bisa diperoleh ketika kamu memiliki hubungan baik dengan pasangan.
Manfaat ini juga bisa dirasakan kamu yang memiliki relasi positif dengan orang-orang di sekitar.
8. Membantu Meredakan Rasa Sakit
Jatuh cinta ternyata bisa membantu meredakan rasa sakit. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang menikah memiliki risiko lebih rendah mengalami sakit kepala dan sakit punggung.
Hal ini karena manfaat jatuh cinta bisa mendukung fungsi otak. Otak dapat mengontrol rasa nyeri.
Setelah tahu 8 manfaat jatuh cinta untuk kesehatan, kamu siap kembali jatuh cinta? Jatuh cintalah pada orang yang tepat, ya!
Tak lupa, #JagaSehatmu dan jalani hari bersama pasangan dengan saling mendukung satu sama lain agar tercipta hubungan yang positif.
Apabila kamu merasa takut jatuh cinta karena memiliki trauma di masa lalu, konsultasikan langsung dengan psikolog kamu melalui fitur konsultasi psikolog di KlikDokter.
Kamu juga bisa mengikuti tips menyembuhkan trauma di masa lalu dengan download aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)
Referensi:
Jurnal Publikasi Logos. Diakses 2022. PROBLEMATIKA JATUH CINTA: Sebuah Tinjauan Filosofis.
International Academy of Sex Research. Diakses 2022. Differences in Neural Response to Romantic Stimuli in Monogamous and Non-Monogamous Men.
International Clinical Neuroscience Journal. Diakses 2022. A study of relationship between love with depression and anxiety in married individuals.