Punya pengalaman pacaran yang singkat mungkin dimiliki beberapa orang. Biasanya, hubungan cinta hanya berlangsung dalam hitungan bulan atau bahkan minggu. Hubungan gagal seperti ini memang kerap bikin bertanya-tanya.
Kondisi percintaan singkat memang cukup sering ditemukan. Namun, kalau terus terjadi, kira-kira apa yang salah, ya? Coba cek penjelasan psikolog berikut ini!
Kenapa Ada Orang Alami Putus Cinta Terlalu Cepat?
Dengan alasan kurang cocok, beberapa orang terkadang cepat mengakhiri hubungan atau bahkan diputuskan oleh pasangan.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan orang yang mengalami putus cinta harus mencari tahu apa penyebabnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang membuat orang mengalami percintaan singkat adalah sulitnya berkomitmen dengan satu orang.
Selain itu, bisa juga ia punya kesulitan membina hubungan karena ada ketakutan dalam menjalin hubungan serius.
Orang yang belum bisa berkomitmen tapi memaksakan memiliki suatu hubungan umumnya akan mengalami percintaan singkat.
Entah nantinya karena ia jadi hilang rasa, atau justru masih tidak serius dalam hubungan dan tidak memperdulikan pasangan.
Artikel Lainnya: Ini Tanda-Tanda untuk Memutuskan Kapan Harus Bercerai
Ada dampak-dampak yang mungkin bisa terjadi bila Anda kerap memutuskan hubungan terlalu cepat, misalnya:
-
Sulit Dipercaya Orang Lain
Karena terlalu sering gonta-ganti pasangan dan punya track record hubungan yang singkat, lawan jenis jadi punya masalah kepercayaan terhadap Anda.
Ia jadi sulit memercayai omongan Anda atau kasih sayang yang mungkin sebenarnya tulus diberikan kepadanya.
-
Dimanfaatkan Orang Lain
Karena dianggap tidak punya komitmen dalam hubungan, beberapa oknum mungkin akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermainkan perasaan Anda.
Bisa jadi Anda terjebak dalam status FWB (friends with benefits). Keadaan ini terjadi ketika lawan jenis hanya menganggap Anda sebagai teman “main” tanpa memberikan status yang jelas ke depannya.
-
Single dalam Waktu Lama
Karena lawan jenis terlanjur tidak percaya dengan sikap Anda, bukan tidak mungkin Anda jadi jomblo dalam kurun waktu lama.
Artikel Lainnya: Haruskah Percaya Lagi Pada Pasangan yang Pernah Selingkuh?
Apa yang Bisa Dilakukan agar Hubungan Langgeng?
Agar beberapa dampak yang disebutkan tadi tidak menimpa Anda, ada tips meningkatkan komitmen supaya hubungan terjalin lebih langgeng. Dijelaskan oleh Ikhsan, berikut tipsnya:
-
Tentukan Tujuan
“Tentukan dulu apa tujuan membina hubungan dengan orang tersebut, supaya tahu ini arah hubungannya mau seperti apa,” ujar Ikhsan.
“Kalau memang sudah memiliki tujuan jelas misalnya menikah, fokuslah pada pasangan yang sekarang bersama Anda. Jangan lagi memikirkan diri sendiri, tapi cobalah membagi perhatian kepadanya. Dengan ini, tujuan yang dituju akan semakin jelas,” terangnya.
-
Buat Komitmen dengan Pasangan
Setelah menentukan tujuan dalam berhubungan, lanjut ke tahap selanjutnya yaitu membuat komitmen. Ikhsan mengatakan, komitmen dimulai dari membangun rasa percaya satu sama lain.
Karena, hubungan yang dibangun tanpa rasa percaya akan kandas di tengah jalan.
Jika dari awal sudah tidak ada kepercayaan dengan pasangan, maka hubungannya jadi tidak kuat.
Artikel Lainnya: Suara Orang Terkasih Bisa Jadi Obat Mujarab, Lho!
-
Jangan Samakan Hubungan yang Sekarang dengan Masa Lalu
“Bila punya pengalaman trauma di masa lalu yang berkaitan dengan komitmen dalam hubungan, ada baiknya dicari tahu dulu akar permasalahannya atau konseling untuk dibantu diselesaikan masalahnya. Jika terus disamakan, maka tidak akan ada hubungan yang bertahan lama,” jelas Ikhsan.
Apabila Anda termasuk orang yang gemar punya hubungan singkat, ayo berubah! Kalau memang belum siap berkomitmen, jangan iyakan ajakan untuk berhubungan.
Kebiasaan tersebut dapat berdampak baik pada diri sendiri maupun pasangan. Nantinya, ia bisa merasakan sakit hati mendalam akibat ketidakjelasan hubungan yang Anda bangun.
Ingat, punya banyak mantan bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, lho. Coba tetapkan tujuan dalam hubungan.
Ketahui beragam tips percintaan lainnya dari psikolog hanya di Klikdokter.
(FR/AYU)