Relationship

Membongkar Stigma: Pernikahan Tanpa Keturunan

Pernikahan bukan hanya tentang memiliki anak. Artikel ini membahas berbagai makna pernikahan dan bagaimana stigma sosial terhadap pasangan tanpa keturunan dapat dihilangkan.

Membongkar Stigma: Pernikahan Tanpa Keturunan

Pernikahan adalah bentuk komitmen yang diakui secara sosial, budaya, hukum, dan bahkan agama. Namun, dalam sejumlah keyakinan, tujuan utama pernikahan adalah memiliki dan melanjutkan keturunan.

Pandangan tersebut seringkali menciptakan stigma sosial jika pasangan yang sudah menikah dan tidak memiliki keturunan sebagai suatu kegagalan. Banyak alasan pasangan yang menikah belum memiliki keturunan, mulai dari karena kondisi kesehatan, psikologis, dan faktor ekonomi.

Dalam artikel ini, tim redaksi KlikDokter dan Psikolog Iswan Saputro berbagi pandangan untuk membongkar stigma tersebut dan menjelaskan bahwa pernikahan dapat memiliki makna yang mendalam dan beragam, terlepas dari apakah pasangan tersebut memiliki keturunan atau tidak.

Artikel lainnya: Ini 8 Tanda Bahwa Kamu Telah Siap Menikah

1. Pilihan Hidup

Perlu dipahami kembali bahwa pernikahan adalah bentuk komitmen dan setiap orang memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Tidak semua pasangan memilih ingin atau bisa memiliki anak. Pilihan hidup dan pengalaman tentang pernikahan dan keturunan sangat personal.

2. Hubungan yang Saling Menguatkan

Tujuan pernikahan bagi sejumlah pasangan adalah untuk membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dalam menjalani hidup. Prioritas ini dapat dilihat dari adanya pasangan yang memilih untuk mewujudkan mimpi bersama sebelum memiliki anak.

3. Proses Pertumbuhan Diri

Menjalani pernikahan seperti membuka lembaran baru setiap hari, termasuk proses mengenal diri. Proses baru ini membawa seseorang semakin mengetahui kapasitas dan harapan terkait dirinya kedepan, salah satunya adalah menjadi pribadi yang lebih matang. Kesadaran ini juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk memiliki keturunan.

Artikel lainnya: Penting! Ini 7 Persiapan Mental Jelang Pernikahan

4. Komitmen dan Kemitraan Hidup

Komitmen untuk hidup bersama dalam suka dan duka adalah janji dari pernikahan. Pasangan berjanji untuk saling mendukung dalam keadaan apapun, untuk membangun masa depan bersama, dan untuk tetap setia satu sama lain.

Hal ini adalah kemitraan hidup yang berarti yang menciptakan pondasi yang stabil untuk kebahagiaan jangka panjang, tanpa ketergantungan pada kehadiran keturunan.

5. Kesempatan untuk Berkontribusi pada Masyarakat

Beberapa pasangan memilih untuk tidak memiliki anak karena alasan tertentu, salah satunya adalah dedikasi kepada masyarakat.

Ditemui sejumlah pasangan fokus pada kegiatan amal, program pembangunan sosial, dan pemberdayaan masyarakat yang membutuhkan komitmen waktu dan dedikasi yang luar biasa.

6. Kesejahteraan Psikologis

Sejumlah pasangan memilih untuk tidak memiliki anak karena didasari pertimbangan psikologis. Menjadi seorang ibu atau ayah membutuhkan kesiapan dan kematangan psikologis.

Beberapa pasangan menyadari pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis pernikahan ketika memutuskan untuk memiliki anak.

Artikel lainnya: Cara Menyikapi Pasangan yang Belum Siap Menikah

7. Fleksibilitas dalam Pernikahan

Tidak memiliki anak memberikan pasangan fleksibilitas dalam menjalani pernikahan. Hal ini tidak jarang menjadi prioritas bagi beberapa pasangan setelah memutuskan menikah.

Fleksibilitas ini termasuk dalam mengalokasikan waktu, sumber daya, hobi, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pasangan.

8. Cinta dan Kebahagiaan Tanpa Batasan

Pada akhirnya, pernikahan adalah tentang cinta dan kebahagiaan antara dua individu. Ini adalah tentang menemukan seseorang yang kita cintai, yang kita hargai, dan yang membuat kita merasa utuh.

Kebahagiaan dalam pernikahan tidak harus bergantung pada keberadaan keturunan, itu adalah tentang keintiman, dukungan, dan komitmen yang saling memberi dan menerima.

Artikel lainnya: Pasutri Memilih Childfree? Ketahui Dulu Plus Minusnya

Membongkar stigma bahwa pernikahan harus berujung pada memiliki keturunan adalah langkah penting dalam memahami keragaman pengalaman manusia.

Pernikahan adalah perjalanan yang penuh dengan makna yang mendalam dan beragam, yang mencakup hubungan yang kuat, pertumbuhan pribadi, komitmen hidup bersama, dan kebahagiaan tanpa batasan.

Setiap pasangan memiliki hak untuk menentukan tujuan dan makna dari pernikahan mereka sendiri, dan itu termasuk keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak.

Dengan memahami dan menghormati keragaman ini, kita dapat memecahkan stigma dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan memahami.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan TanyaDokter untuk konsultasi dengan psikolog yang lebih praktis atau Temu Dokter untuk buat janji dengan psikolog.

Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan mengunduh Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.