Relationship

Susah Percaya dengan Orang Lain? Bisa Jadi Itu Gejala Pistanthrophobia!

Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, 19 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak mudah memberi kepercayaan ke orang lain. Tapi, kalau benar-benar tak bisa dan sangat takut untuk melakukannya, jangan-jangan karena pistanthrophobia.

Susah Percaya dengan Orang Lain? Bisa Jadi Itu Gejala Pistanthrophobia!

Kepercayaan adalah hal yang penting dalam menjalin sebuah hubungan. Namun, tidak semua orang mudah memberikan kepercayaannya kepada orang lain. 

Penyebabnya beragam, bisa karena pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, rasa tidak percaya diri untuk kembali menjalin hubungan, atau ada ketakutan yang tidak wajar ketika membicarakan soal kepercayaan. 

Ketakutan yang tidak wajar dan berlebihan dalam memberikan kepercayaan kepada orang lain bisa mengarah pada pistanthrophobia

Pada kondisi ekstrem, orang dengan fobia ini bisa tidak percaya pada siapa pun. 

Artikel lainnya: Memahami Trust Issue dan Cara Terbaik untuk Mengatasinya

Apa itu Pistanthrophobia?

Pistanthrophobia adalah rasa takut berlebih untuk memercayai orang lain. Penyebab dari fobia ini berasal dari kekecewaan luar biasa dan menyakitkan di masa lalu, terutama terkait hubungan dengan orang lain. 

Penderita pistanthrophobia bisa sangat tidak nyaman dan menghindari pembahasan yang intim, mendalam, dan berkaitan dengan romantisme sebuah hubungan. Sebab, hal ini dapat mengingatkan pada pengalaman pahit di masa lalu sehingga memicu ketakutan.

Dana McNeil, seorang terapis pernikahan dan keluarga, mengatakan orang dengan pistanthrophobia memiliki rasa takut terluka atau dikecewakan lagi. Karenanya, mereka sulit percaya pada orang lain dan menghindari berada dalam hubungan yang terlalu dalam. 

Tujuannya adalah agar tidak merasakan pengalaman menyakitkan serupa di kemudian hari. Sayangnya, mekanisme pertahanan diri justru membuat mereka sulit melihat sisi positif orang lain. Mereka juga tidak berusaha berdamai dengan ketakutannya. 

Akibatnya, pengidap pistanthrophobia bisa merasa kesepian dan kesulitan menciptakan support system yang dibutuhkan.

Artikel lainnya: Penyebab Sering Punya Pikiran untuk Menyakiti Orang Lain

Mengenal Gejala Pistanthrophobia

Susah Percaya dengan Orang Lain? Bisa Jadi Itu Gejala Pistanthrophobia!

Sikap tidak percaya demi menghindari kemungkinan terburuk berbeda dengan fobia. Untuk sampai di level fobia, ada beberapa gejala pistanthrophobia yang bisa terlihat, antara lain:

  • Panik dan ketakutan yang sering kali berlebihan atau tidak rasional
  • Ada dorongan atau keinginan kuat untuk menjauh dari peristiwa, orang, atau objek tertentu
  • Sering sesak napas
  • Detak jantung cepat
  • Tubuh gemetar
  • Menghindari percakapan atau interaksi mendalam dengan seseorang
  • Benar-benar tidak suka dengan usaha pendekatan (PDKT) yang dilakukan oleh orang lain
  • Tidak bisa menerima rayuan
  • Ogah berkencan
  • Kehilangan minat menjalin hubungan romantis 

Berdasarkan Diagnostic and Statistical of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-5), gejala khas fobia dapat membantu mendiagnosis seseorang mengidap pistanthrophobia. Ketakutan berlebih memercayai orang lain bisa didiagnosis, jika seseorang mengalami kondisi berikut:

  • Memiliki rasa takut yang berlebihan dan terus-menerus terhadap orang lain
  • Merasakan cemas dan takut ketika dihadapkan dengan tawaran sebuah hubungan dengan orang lain
  • Berusaha keras untuk menghindari objek atau situasi yang memicu ketakutan
  • Mengalami gangguan yang signifikan pada hubungan sosial akibat rasa takut memercayai orang lain

Seseorang dapat didiagnosis mengidap pistanthrophobia, apabila ketakutan berlebih ini berlangsung selama lebih dari enam bulan. Diagnosis bisa dilakukan oleh psikolog atau psikiater setelah melakukan pemeriksaan psikologis.

Artikel lainnya: Haruskah Percaya Lagi Pada Pasangan yang Pernah Selingkuh?

Cara Mengatasi Pistanthrophobia

Mitos Introver dan Ekstrover yang Tak Perlu Dipercayai 100 Persen (Lucky-Business/Shutterstock)

Secara umum, terdapat beberapa cara untuk menangani fobia. Hal ini tergantung dengan objek atau situasi yang ditakuti. 

Pada fobia spesifik seperti pistanthrophobia, penderita dapat diberikan terapi kognitif perilaku atau cognitive behavior therapy (CBT) oleh psikolog. Tujuannya adalah untuk mengurai ketakutan tidak wajar sehingga penderita lebih adaptif dan bisa mengubah perilakunya untuk mengurangi gejala dan menciptakan kebiasaan baru.

Terapi kognitif perilaku dimulai dengan memetakan ketakutan atau keyakinan irasional, serta emosi yang dirasakan penderita pistanthrophobia. Hal ini dilakukan agar ketakutan yang dirasakan bisa dilihat akar permasalahannya. 

Kemudian, penderita diarahkan untuk membuat afirmasi positif maupun pola pikir baru yang lebih sehat terhadap ketakutan yang dimiliki. Dalam kasus pistanthrophobia, pola pikir yang diciptakan adalah mendefinisikan kembali hubungan yang sehat dan ideal setelah dirundung kekecewaan sebelumnya. Lalu, mengubah yang awalnya sulit percaya pada orang lain menjadi lebih terbuka terhadap hubungan ke depan.

Mengatasi pola pikir kemudian didukung dengan modifikasi perilaku. Pasalnya, gejala pistanthrophobia bisa berdampak pada hubungan sosial, salah satunya adalah cara berkomunikasi dengan orang lain. 

Dengan memodifikasi perilaku, pengidap pistanthrophobia dapat berkomunikasi secara lebih sehat dan percaya diri dalam menjalin hubungan kembali dengan orang lain. Penderita juga mampu merespon lebih sehat terhadap ketakutan atau rasa cemas yang muncul. 

Kecemasan atau ketakutan yang dirasakan dapat diatasi melalui teknik relaksasi untuk mengurangi tegangan yang ada.

Jangan biarkan pistanthrophobia mengganggu hidupmu. Jika kamu merasakan sulit percaya pada orang lain secara ekstrem dan tidak tahu bagaimana mengatasinya, hubungi psikolog untuk mendapatkan penanganan psikologis. 

Kamu dapat menceritakan kondisimu sehingga psikolog bisa memandu kamu memetakan setiap ketakutan yang dirasakan. Kamu juga bisa berkonsultasi melalui layanan konsultasi psikolog online di aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu.

(ADT/JKT)

Phobia