Relationship

15 Tanda Calon Pasangan Memiliki ‘Bakat’ KDRT di Masa Depan

Pelajari 15 tanda awal yang dapat mengindikasikan potensi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), seperti yang diungkapkan dalam kasus selebgram Cut Intan Nabila.

15 Tanda Calon Pasangan Memiliki ‘Bakat’ KDRT di Masa Depan

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan masalah serius yang sering kali luput dari perhatian hingga terlambat untuk dicegah. Baru-baru ini, kasus KDRT yang melibatkan selebgram Cut Intan Nabila menjadi sorotan publik.

Cut Intan Nabila, seorang selebgram, mengungkapkan perlakuan kasar yang diterimanya dari sang suami.

Kasus ini mencerminkan realitas pahit yang dihadapi oleh banyak perempuan, di mana tanda-tanda awal kekerasan dalam hubungan sering kali diabaikan atau disalah artikan sebagai bentuk cinta dan perhatian.

Mengidentifikasi tanda-tanda awal KDRT dapat menjadi kunci untuk mencegah kekerasan dalam hubungan lebih lanjut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami perilaku yang dapat menjadi indikator calon pasangan memiliki potensi melakukan KDRT di masa depan.

Dalam artikel ini, dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas 15 tanda yang bisa menjadi indikator bahwa seseorang memiliki ‘bakat’ untuk melakukan KDRT.

Artikel lainnya: Kenali Bentuk dan Tanda Kekerasan Rumah Tangga

1. Kontrol yang Berlebihan

Calon pasangan yang selalu ingin mengontrol semua aspek kehidupan, mulai dari apa yang Kamu pakai, dengan siapa Kamu bertemu, hingga bagaimana Kamu menghabiskan waktu luang, bisa menjadi tanda awal potensi KDRT.

Orang dengan kecenderungan ini sering merasa tidak aman dan berusaha mengendalikan pasangan mereka untuk menutupi rasa tidak aman tersebut.

Contoh: Mereka mungkin sering memonitor telepon atau pesan di ponsel Kamu, atau bahkan memaksa Kamu untuk memutuskan hubungan dengan teman-teman atau keluarga yang mereka anggap "tidak baik" untuk dirimu.

2. Cemburu yang Berlebihan

Cemburu adalah hal yang wajar dalam hubungan, tetapi cemburu yang berlebihan dan tidak masuk akal bisa menjadi tanda peringatan.

Calon pasangan yang sering cemburu tanpa alasan, dan terus-menerus menuduh Kamu berselingkuh atau tidak setia, bisa menjadi tanda adanya ketidakstabilan emosional.

Contoh: Mereka mungkin marah jika Kamu berbicara dengan orang lain, bahkan jika itu hanya sekedar rekan kerja atau teman lama.

3. Perilaku Menghina dan Merendahkan

Jika calon pasangan sering kali merendahkan Kamu, menghina, atau membuat Kamu merasa tidak berharga, ini adalah tanda bahaya. Perilaku ini bisa berkembang menjadi kekerasan fisik seiring waktu, karena mereka merasa superior dan berhak mengendalikan dirimu.

Contoh: Mereka mungkin sering mengatakan hal-hal yang merendahkan tentang penampilan, pekerjaan, atau kemampuan Kamu dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mood yang Mudah Berubah

Perubahan suasana hati yang drastis dan tidak dapat diprediksi bisa menjadi tanda bahwa seseorang memiliki kecenderungan kekerasan. Seseorang yang mudah marah dan kemudian tiba-tiba kembali bersikap manis bisa menandakan adanya masalah emosi yang lebih dalam.

Contoh: Mereka bisa marah besar hanya karena hal kecil, seperti Kamu tidak menjawab telepon dengan cepat, tetapi kemudian meminta maaf dan bersikap sangat manis beberapa saat kemudian.

5. Riwayat Kekerasan

Seseorang yang memiliki riwayat kekerasan, baik dalam hubungan sebelumnya atau dalam situasi lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan KDRT. Riwayat ini bisa mencakup kekerasan fisik, emosional, atau verbal.

Contoh: Mereka mungkin pernah menceritakan bahwa mereka terlibat dalam perkelahian fisik dengan mantan pasangan atau dengan orang lain.

Artikel lainnya: Kiat Menangani Luka dan Cedera pada Korban KDRT

6. Memanipulasi Emosi

Manipulasi emosi adalah tanda bahwa seseorang mungkin mencoba mengendalikan Kamu secara psikologis. Mereka mungkin memainkan peran sebagai korban atau memutarbalikkan fakta untuk membuat Kamu merasa bersalah atau bertanggung jawab atas perilaku buruk mereka.

Contoh: Mereka mungkin berkata, “Kamu membuatku marah karena tidak menurut,” atau “Kalau Kamu benar-benar mencintaiku, Kamu akan mengerti.”

7. Mengisolasi dari Teman dan Keluarga

Calon pasangan yang mencoba memisahkan Kamu dari teman dan keluarga adalah tanda peringatan serius. Isolasi ini adalah cara untuk membuat Kamu bergantung sepenuhnya pada mereka, sehingga mereka dapat lebih mudah mengendalikan dirimu.

Contoh: Mereka mungkin mencoba membuat Kamu merasa bahwa teman atau keluargamu tidak peduli atau tidak mendukung hubunganmu, sehingga Kamu berhenti berkomunikasi dengan mereka.

8. Tindak Kekerasan pada Binatang atau Benda

Seseorang yang menunjukkan perilaku kekerasan terhadap binatang atau benda mati, seperti merusak barang-barang saat marah, bisa memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan terhadap pasangan mereka di masa depan.

Contoh: Mereka mungkin menendang hewan peliharaanmu atau merusak barang-barang pribadimu saat marah.

9. Kecanduan

Kecanduan alkohol, narkoba, atau judi sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko KDRT. Seseorang yang kecanduan dapat menjadi tidak stabil secara emosional dan lebih mudah melakukan kekerasan.

Contoh: Mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif saat mabuk atau ketika tidak bisa memenuhi kecanduannya.

10. Sering Menyalahkan Pasangan

Seseorang yang sering menyalahkan pasangan atas masalah yang terjadi, bahkan untuk hal-hal yang kecil, bisa memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan. Mereka tidak mau mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan selalu mencari kambing hitam.

Contoh: Mereka mungkin menyalahkan Kamu atas kemarahan mereka atau mengatakan bahwa dirimu adalah alasan mengapa mereka kehilangan pekerjaan.

Artikel lainnya: Apa yang Harus Kita Lakukan Setelah Alami Kekerasan Seksual?

11. Cepat Berkembangnya Hubungan

Hubungan yang berkembang terlalu cepat tanpa adanya pengenalan mendalam satu sama lain bisa menjadi tanda bahaya.

Seseorang yang mendorong hubungan untuk menjadi serius terlalu cepat mungkin mencoba mengisolasi Kamu dan membuat dirimu terikat secara emosional sebelum Kamu bisa mengenali tanda-tanda peringatan.

Contoh: Mereka mungkin segera membicarakan pernikahan atau hidup bersama setelah baru saja bertemu.

12. Memiliki Sikap Posesif

Sikap posesif sering kali dikaitkan dengan rasa tidak aman yang mendalam dan dapat berkembang menjadi kekerasan dalam hubungan.

Seseorang yang posesif mungkin ingin memiliki kendali penuh atas hidupmu dan merasa cemas jika Kamu memiliki kehidupan sosial di luar hubungan tersebut.

Contoh: Mereka mungkin sering memeriksa keberadaan Kamu atau merasa marah jika Kamu tidak memberi tahu mereka setiap detail kegiatanmu.

13. Menggunakan Ancaman

Ancaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah tanda bahwa seseorang mungkin berpotensi melakukan kekerasan.

Ancaman ini bisa berupa ancaman fisik, seperti “Kalau Kamu pergi, aku akan memukulmu,” atau ancaman emosional, seperti “Kalau Kamu meninggalkanku, aku akan bunuh diri.”

Contoh: Mereka mungkin menggunakan ancaman untuk membuat Kamu takut atau memanipulasi Kamu agar tetap dalam hubungan.

14. Tidak Menerima Penolakan

Seseorang yang tidak bisa menerima penolakan atau tidak bisa mengatasi ketidaksepakatan dengan baik mungkin memiliki kecenderungan untuk menjadi agresif atau kasar.

Mereka merasa bahwa pendapat atau keinginan mereka harus selalu diikuti, dan penolakan dianggap sebagai bentuk tantangan.

Contoh: Mereka mungkin marah besar jika Kamu mengatakan tidak kepada sesuatu yang mereka inginkan, seperti tidak ingin pergi ke suatu tempat atau tidak setuju dengan pandangan mereka.

15. Perilaku Mengontrol Keuangan

Calon pasangan yang mencoba mengendalikan keuanganmu atau memaksa untuk menyerahkan kendali atas keuangan bisa menjadi tanda peringatan bahwa mereka berpotensi melakukan KDRT.

Mengontrol keuangan adalah salah satu cara untuk membuat Kamu bergantung pada mereka dan sulit untuk keluar dari hubungan tersebut.

Contoh: Mereka mungkin meminta akses penuh ke rekening bank atau mencoba membatasi berapa banyak uang yang bisa Kamu gunakan.

Artikel lainnya: Bagaimana Cara Menolong Teman yang Jadi Korban KDRT?

Mengidentifikasi tanda-tanda calon pasangan yang memiliki kecenderungan untuk melakukan KDRT sangat penting untuk mencegah kekerasan dalam hubungan.

Meskipun tanda-tanda ini tidak selalu berarti bahwa seseorang akan menjadi pelaku KDRT, mengenali dan memahami mereka dapat membantu Kamu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih pasangan hidup.

Jika Kamu atau seseorang yang Kamu kenal menunjukkan tanda-tanda ini dalam hubungan, penting untuk segera mencari bantuan dan dukungan dari profesional atau pihak berwenang.

Dapatkan pembahasan lebih lengkap seputar kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan secara langsung.

  • Kompas.com. (2024). "Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila: Korban Ungkap Perlakuan Suami".
  • National Domestic Violence Hotline. (2023). "Signs of Abuse".
  • American Psychological Association. (2022). "Understanding Domestic Violence: Signs and Prevention".
  • World Health Organization. (2021). "Violence Against Women: Key Facts".
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). "Preventing Intimate Partner Violence".
  • Journal of Family Violence. (2020). "Early Warning Signs of Domestic Violence in Romantic Relationships".
  • Mayo Clinic. (2019). "Domestic Violence Against Women: Recognize Patterns, Seek Help".
  • Women's Aid. (2018). "Spotting the Signs of an Abusive Relationship".