Relationship

Terus Semangat, Ini Cara Mendampingi Pasangan dengan Gangguan Mental

dr. Atika, 11 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memiliki pasangan dengan gangguan jiwa mungkin jadi tantangan tersendiri. Bagaimana cara mendampinginya? Ini tipsnya

Terus Semangat, Ini Cara Mendampingi Pasangan dengan Gangguan Mental

 

Cara menghadapi orang dengan gangguan mental memang sangat tricky. Satu sisi, Anda tidak ingin melukai perasaan mereka yang mudah bergejolak. 

Di sisi lain, Anda kebingungan mengenai cara yang tepat untuk bersikap. Hal ini akan semakin menantang ketika sosok yang harus dihadapi adalah pasangan dengan gangguan jiwa.

Hidup bersama pasangan dengan gangguan mental memang menjadi tantangan tersendiri, contohnya dalam kasus depresi. Kesalahpahaman rentan terjadi, hingga gesekan di hubungan Anda kerap muncul. 

Hal yang lebih penting lagi, perasaan pasangan yang depresi tentu sudah begitu berkecamuk. Dia tidak butuh tambahan konflik bersama Anda. Penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara hadapi orang dengan gangguan mental. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Artikel Lainnya: Jenis-jenis Gangguan Jiwa yang Perlu Anda Ketahui

1 dari 2

1. Jangan Pernah Memaksa

Sangat wajar bila Anda meminta agar pasangan menceritakan apa yang terjadi atau yang sedang dirasakan. 

Namun, memaksa seseorang yang tengah depresi hanya akan membuatnya semakin stres dan tidak nyaman.

Ketika waktunya tiba, mungkin saja mereka akan terbuka dengan sendirinya pada Anda. Tidak semua orang bisa langsung menceritakan apa yang dirasakan atau diinginkan. Terutama bagi pasangan dengan gangguan mental. 

2. Tetap Tunjukkan Kepedulian yang Wajar

Meski memaksa untuk mencari tahu kondisi pasangan itu tidak dianjurkan, bukan berarti Anda bersikap cuek. 

Tetap tunjukkan kepedulian Anda dengan cara bertanya, seperti mengucapkan “Ada apa?” maupun “Apa yang kamu rasakan?”.

Jika ia enggan berbicara karena sedang kalut, jangan ditanyakan lagi. Lebih baik, katakan “Kalau butuh bantuan, bilang saja.” 

Hindari mengucapkan “Ayo dong ceritakan apa yang terjadi. Saya tidak bisa mengerti kalau kamu tidak bercerita.” 

Kalimat kedua tersebut bersifat memaksa dan hanya akan menambah beban yang dirasakan oleh pasangan.

3. Dengarkan Saja, Anda Tidak Wajib Memberi Nasihat

Hal keliru yang seringkali dilakukan banyak orang adalah memberikan nasihat atau kalimat-kalimat yang menghakimi. Bahkan, memarahi atau menyalahkan orang yang sedang menceritakan masalahnya. 

Tidak semua orang membutuhkan hal tersebut, khususnya orang dengan gangguan mental seperti depresi. Mereka hanya ingin didengarkan, jadi berhentilah untuk menjadi ‘terapis’. 

Tidak perlu memberikan penilaian apabila ia tidak mengajukan pertanyaan kepada Anda. Salah memberi saran justru dapat berdampak buruk bagi pasangan dan rentan menyebabkannya mereka semakin terpuruk.

Artikel Lainnya: Jenis Gangguan Jiwa yang Rentan Dialami Wanita

2 dari 2

4. Jangan Tunjukkan Kebingungan

Langkah ini memang cukup sulit. Adakalanya Anda merasa bingung untuk menghadapi pasangan sendiri. Namun, menunjukkan kebingungan bahkan mengatakan secara eksplisit hanya akan membuat dirinya merasa bersalah.

Kalau rasa bersalah itu muncul, maka ia akan semakin tertutup dan dapat berakibat fatal. 

Jika ia merasa bahwa bersikap terbuka atau menunjukkan sisi gelap justru membuat orang di sekitarnya tidak nyaman, tentu dia memilih untuk memendamnya sendiri.

5. Ajak Pasangan Beraktivitas dan Tunjukan Anda Membutuhkannya

Kekambuhan gejala depresi biasanya terjadi saat tidak banyak aktivitas positif yang dijalani. Untuk itu, Anda bisa mengajaknya melakukan berbagai aktivitas. 

Misalnya, olahraga favoritnya, menonton drama komedi, makan makanan enak, ikut kegiatan sosial, mengajarinya bermain alat musik, dan lain sebagainya.

Ada trik khusus agar dia mau mengikuti agenda tersebut dan merasa bahwa dia juga dibutuhkan oleh Anda. 

Keluarkan kalimat “Maukah kamu menemani aku ikut acara X?” atau “Bisakah kamu menemaniku berbelanja?” Dengan begitu, ia merasa bukan ia saja yang membutuhkan seseorang, tetapi Anda juga.

6. Hindari Menjadi Terlalu Sensitif

Ada kalanya pasangan dengan gangguan jiwa menarik dirinya dan enggan berbagi dengan siapapun, termasuk Anda. 

Pahamilah bahwa ia mengalami kesulitan untuk meregulasi perasaan maupun sikapnya. Hindari bersikap take it personally dan merasa bahwa pasangan membenci Anda.

Wajar bila Anda merasa kurang atau tidak berguna ketika pasangan dengan gangguan mental terlihat tidak membutuhkan Anda. Ini bukanlah gambaran sebenarnya, faktanya justru sebaliknya. 

Dirinya sangat membutuhkan dukungan dan kehadiran Anda, namun caranya tidak sama seperti orang kebanyakan.

Artikel Lainnya: Fakta di Balik Mitos Gangguan Jiwa 

7. Berikan Saran untuk Mengunjungi Profesional

Cara terakhir menghadapi pasangan dengan gangguan mental adalah dengan membuka kesadaran pasangan bila dirinya sudah membutuhkan penanganan profesional. 

Pasangan Anda mungkin saja sudah membutuhkan pendampingan ketika gangguan jiwa yang dialaminya sudah berat. Salah satu tandanya adalah munculnya pikiran mengakhiri hidup (bunuh diri).

Saran ini tentunya tidak bisa diberikan begitu saja tanpa pengukuran situasi dan kondisi. Salah-salah, Anda membuat dirinya merasa tersinggung. 

Lebih buruk lagi, bisa saja dirinya merasa Anda sudah tidak peduli dan tidak ingin lagi membantunya dengan melimpahkan persoalannya pada pihak ahli.

Oleh sebab itu, pemberian saran ini harus dilakukan secara perlahan. Anda bisa memulai dengan menceritakan pengalaman orang lain yang merasa terbantu dengan pendampingan psikolog atau psikiater. 

Lain waktu, barulah Anda menanyakan dengan lembut pada dirinya seputar keinginannya untuk mencoba mendatangi pihak profesional. 

Bila perlu, yakinkan bahwa Anda akan selalu berusaha untuk menemaninya dalam setiap kunjungan ke pihak profesional. 

Demikianlah beberapa cara yang bisa Anda andalkan untuk menghadapi orang dengan gangguan mental. Anda benar-benar harus waspada dalam bersikap, demi menjaga perasaannya dan membantunya untuk pulih kembali.

Memiliki pasangan dengan gangguan jiwa memang kondisi yang tidak mudah. Namun bila Anda merasa bahwa hubungan ini patut diperjuangkan, maka berikanlah totalitas untuk itu. 

Teruslah hadir untuk dirinya dengan cara-cara yang tepat, karena dukungan Anda sangat berarti baginya. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terkait hal ini.

(PUT/AYU)

Referensi: 

VeryWell Mind. Diakses 2022. Tips for Coping With Depression in a Relationship. 

Relationship
Kesehatan Jiwa
kesehatan mental