Relationship

Valentine Day! Yuk Ketahui Sejarah hingga Alasan Manusia Berciuman

Krisna Octavianus Dwiputra, 14 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjelang Hari Valentine, mari ketahui sejarah hingga alasan pasangan berciuman. Ternyata, ciuman memiliki sejarah panjang dan makna berbeda.

Valentine Day! Yuk Ketahui Sejarah hingga Alasan Manusia Berciuman

Bagi beberapa budaya, ciuman dianggap sebagai "bahasa cinta" untuk mengungkapkan ekspresi sayang. Aktivitas ini rupanya bukan hal yang baru dilakukan dan sudah melalui sejarah panjang hingga ribuan tahun. Bahkan, ciuman disebut-sebut berevolusi.

Seperti dilansir dari Huff Post, sebagian ahli berpendapat kalau ciuman berawal dari kegiatan mengendus, yang dilakukan berabad-abad untuk mempelajari satu sama lain.

"Pada titik tertentu, mereka ‘terpeleset’ dan berakhir di bibir. Dan, mereka pikir itu jauh lebih baik," kata Vaughn Bryant, antropolog di Texas A&M University.

1 dari 3

Sejarah Ciuman, dari Mana Berawal?

Akan tetapi, berciuman sebagai rasa ekspresi romantis diyakini telah dimulai di India, di mana puisi epik Mahabharata diyakini ditulis, yakni sekitar 1000 SM. Di sini, termuat deskripsi ciuman romantis pertama yang dikenal dalam sejarah.

Dilansir dari Psychology Today, teks-teks kitab Weda dari India kuno juga berbicara tentang ciuman. Selain itu, Kama Sutra—buku soal seks paling terkenal—yang menurut para ahli berasal dari abad ke-2, mencurahkan seluruh bab terkait masalah ciuman. 

Beberapa antropolog bahkan meyakini bahwa orang Yunani belajar tentang ciuman erotis dari orang India ketika Alexander Agung menyerbu India pada 326 SM. Meski demikian, hal ini masih terus diperdebatkan.

Dalam literatur sejarah lainnya, sejarawan Yunani kuno, Herodotus pada abad ke-5 SM menyebut bahwa ciuman sangat biasa di antara orang Persia untuk menyapa. 

Misalnya, ciuman mulut biasa dilakukan orang-orang dengan kedudukan yang sama. Sementara itu, orang Persia akan saling mencium pipi kalau punya kasta lebih rendah.

Artikel lainnya Manfaat Ciuman bagi Pernikahan

Di bawah bangsa Romawi, berciuman punya makna lebih luas. Orang-orang Romawi mencium pasangan atau kekasih mereka, keluarga, teman-teman, dan para penguasa. 

Ciuman pada saat itu dibedakan, antara ciuman di tangan atau pipi (osculum) dengan ciuman di bibir (basium), serta ciuman yang penuh gairah (savolium).

Jenis ciuman pada zaman Romawi pun berbeda-beda. Misalnya, untuk memenuhi tujuan dari sosial, politik, hingga bagian dari aktivitas seksual. Di zaman buta huruf yang meluas, ciuman berfungsi untuk menyegel perjanjian.

Sampai akhirnya, setelah kejatuhan Romawi, ciuman romantis menghilang selama lebih dari 1.000 tahun. Ciuman ini muncul kembali pada akhir abad ke-11 oleh kisah legendaris Romeo dan Juliet.

Ciuman Romeo dan Juliet saat itu adalah simbol gerakan untuk menghapus perjodohan keluarga dan merayakan cinta sebagai kekuatan yang membebaskan.

Artikel lainnya Bisakah Tuberkulosis Menular Lewat Ciuman?

2 dari 3

Alasan Manusia Berciuman

Ada banyak teori tentang alasan manusia berciuman. Salah satunya, seperti dikutip dari Healthline, ciuman didorong oleh kasih sayang.

Berciuman menyebabkan reaksi kimia di otak, termasuk ledakan oksitosin atau "hormon cinta". Hormon ini membangkitkan perasaan kasih sayang dan kemelekatan. Menurut sebuah studi pada 2013, oksitosin sangat penting dalam membantu ikatan pria dengan satu pasangan.

Wanita juga mengalami banjir oksitosin selama persalinan dan menyusui, untuk memperkuat ikatan ibu-anak.

Alasan kedua, ciuman didorong oleh perasaan cinta romantis. Pernah merasakan “jungkir balik” saat jatuh cinta? Itulah efek dopamin di otak Anda ketika jatuh cinta.

Dopamin ini dilepaskan ketika Anda melakukan sesuatu yang terasa enak, seperti berciuman dan menghabiskan waktu bersama seseorang yang Anda suka. Tak heran, rasa enak dan menyenangkan ini bisa menimbulkan efek “kecanduan”.

Beberapa ciuman juga didorong hasrat seksual. Bukan rahasia lagi kalau beberapa ciuman benar-benar didorong oleh keinginan seksual.

Bahkan, dalam penelitian yang pernah dilakukan, partisipan wanita mengatakan mereka lebih kecil kemungkinan berhubungan seks tanpa berciuman terlebih dahulu.

Artikel lainnya Segudang Manfaat Luar Biasa Ciuman untuk Kesehatan

3 dari 3

Manfaat Berciuman, Memang Ada?

Sebagai salah satu aktivitas yang menyenangkan dan bikin nagih, apakah ada manfaat ciuman bagi kesehatan?

Disampaikan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, berciuman dapat mengurangi rasa nyeri. Saat berciuman, tubuh akan mengeluarkan adrenalin yang kemudian akan menurunkan rasa nyeri.

“Berciuman juga memberikan manfaat seperti membuat lebih bahagia, membakar kalori, meningkatkan kekebalan tubuh, sampai meningkatkan rasa percaya diri,” dr. Nadia menjelaskan.

Untuk manfaat membuat bahagia, berciuman membantu tubuh mengeluarkan hormon oksitosin, serotonin, dan dopamin yang dapat membuat Anda merasa bahagia.

Sementara, untuk masalah membakar kalori, jangan bayangkan ciuman seperti olahraga, ya! Satu menit berciuman dapat membakar sekitar 2–3 kalori.

Akan tetapi, jangan terlena, ya! Tetap ada bahaya berciuman yang juga harus Anda waspadai. Salah satunya risiko penyakit menular.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, beberapa penyakit yang dapat menular melalui ciuman adalah Citomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), herpes oral, polio, gondongan, campak, influenza, Hand, foot and mouth disease (HMFD), meningitis, dan periodontitis.

Semua penyakit yang disebutkan itu menyebar karena cairan ludah, inhalasi udara (cairan tenggorokan), serta pertukaran bakteri dan sisa makanan yang menyebar ke bawah gusi.

Anda sudah siap menyambut hari Valentine? Tidak ada salahnya memberikan ciuman pada suami/istri, orang tua, dan pacar di hari spesial ini sebagai tanda kasih sayang. Karena ternyata aktivitas ini punya banyak manfaat, selain tetap waspadai risikonya. Jangan ketinggalan info kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/RPA]

ciuman
Hari Valentine