Anda dan pasangan saat ini sedang menimbang-nimbang untuk menikah muda? Sah-sah saja, sih. Akan tetapi, ada beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan menikah muda.
Persiapan dan pertimbangan yang baik dan matang sebelum menikah—bukan hanya untuk pasangan muda—penting bagi masa-masa berumah tangga di kemudian hari. Apa saja tips menikah muda yang wajib dipertimbangkan?
Menikah Muda, Kapan Umur yang Ideal?
Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi. mengatakan, umumnya, usia yang ideal untuk menikah adalah di atas 20 tahun. Remaja usia 20 tahun ke bawah biasanya belum punya kematangan emosi yang maksimal. Selain itu, sisi psikologisnya pun belum berkembang dengan baik.
“Mereka (orang di bawah usia 20 tahun) sebenarnya masih berada dalam tahap akhir pencarian identitas diri. Jadi, mereka cenderung masih self-centered,” ujar Iksan.
“Sementara kalau menikah itu tidak bisa hanya self-centered karena harus berbagi pandangan terhadap pasangan dan memahami satu sama lain,” dia menambahkan.
Meski begitu, menurut dia, wajar jika banyak pasangan muda yang justru ingin menikah muda karena ingin memasuki fase intimasi (menjalin hubungan yang lebih intim). Akan tetapi, biasanya perasaan tersebut hanya perasaan sekedar cinta atau romantisme saja.
Artikel lainnya: Tips Bangkit dari Keterpurukan setelah Gagal Menikah
Yang Wajib Jadi Pertimbangan Sebelum Menikah Muda
Nah, jika Anda adalah salah satu pasangan yang ingin menikah muda, coba pertimbangkan hal ini terlebih dahulu:
1. Berkaca pada Diri Sendiri
Ingat, ketika memutuskan untuk menikah, bukan diri sendiri saja yang harus diperhatikan, melainkan pasangan juga.
Anda harus siap membagi peran dengan pasangan, terlebih ketika sudah punya anak. Karena itu, berkacalah pada diri sendiri, apakah Anda siap menurunkan ego untuk orang lain?
2. Siapkah Anda Berkomitmen?
Komitmen memegang peran penting dalam kesuksesan suatu pernikahan. Tanpa adanya komitmen yang baik dari kedua belah pihak, pernikahan tidak akan berjalan dengan lancar. Risiko perceraian pun meningkat.
Jika memang Anda masih belum bisa berkomitmen dengan pasangan, tunda dulu keinginan menikah demi meminimalkan “drama” di masa depan.
Ingat, jangan menikah karena tuntutan keluarga Anda. Pikirkan dengan matang dan jangan tergesa-gesa, ya!
Artikel lainnya: Berapa Jarak Usia Ideal untuk Pasangan?
3. Problem Solving
“Problem solving atau cara Anda dan pasangan menyelesaikan masalah juga harus jadi pertimbangan. Usahakan untuk selalu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, dan jangan kabur dari konflik tersebut,” kata psikolog Ikhsan.
“Konflik yang terus dihindari tanpa adanya problem solving yang baik justru bisa membawa dampak buruk di masa depan,” Ikhsan mengingatkan.
4. Kesiapan Mental
Kesiapan mental juga jadi hal penting yang harus Anda pertimbangkan. Seperti yang dikatakan Ikhsan sebelumnya, remaja berusia di bawah 20 tahun masih memiliki kondisi emosional yang belum stabil.
Cara berpikir dan menangani masalah tentu berbeda dengan mereka yang sudah lebih dewasa.
5. Pertimbangkan Finansial
Persiapan menikah muda bukan hanya soal mental, hal finansial juga penting dipikirkan. Ya, modal menikah dan “ongkos” berumah tangga nantinya bukan hanya puluhan, tapi ratusan juta (bahkan lebih!).
Setelah menikah, masih banyak juga uang yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Jika Anda dan pasangan belum memiliki perencanaan uang yang baik, coba pertimbangkan kembali keinginan menikah di usia muda. Apalagi jika Anda dan pasangan sama-sama belum memiliki pekerjaan atau sumber pendapatan tetap.
Artikel lainnya: Pernikahan Dini Picu Kanker Serviks?
6. Punya Tujuan yang Sama
Sebelum memutuskan menikah, coba samakan tujuan Anda dengan pasangan. Mulai dari hal kecil seperti membuat aturan dalam rumah, perencanaan punya anak, hingga hal yang mungkin tidak terduga seperti perceraian.
Pastikan Anda dan pasangan punya tujuan yang sama.
Keuntungan Menikah Muda
Jika pertimbangan di atas sudah Anda pikirkan, kurang lebihnya Anda sudah siap untuk membina rumah tangga. Ada beberapa keuntungan yang mungkin Anda dapatkan dari menikah muda, yakni:
- Jarak umur dengan anak tidak berbeda jauh
- Bisa melakukan kegiatan di masa muda dengan pasangan
- Bisa rintis usaha bersama pasangan sejak usia muda
- Bisa belajar tentang kehidupan pernikahan di usia yang muda
Meski begitu, secara umum psikolog Ikhsan tetap tidak menyarankan seseorang untuk menikah di usia yang terlalu dini. Alasannya, keuntungan yang didapatkan tadi pun sebenarnya tergantung pada masing-masing individu dan budaya yang melatarinya.
Lebih baik, jalani dulu masa muda. Pakai waktu untuk memperbaiki diri dan mengenal pasangan lebih dalam hingga Anda benar-benar siap untuk membina rumah tangga.
Dapatkan informasi seputar kesehatan mental dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]