Minyak kelapa adalah minyak hasil ekstrak daging buah kelapa yang sudah melalui proses pemanasan atau pengeringan terlebih dahulu. Selain untuk memasak, minyak ini juga banyak dimanfaatkan untuk kesehatan kulit.
Di samping itu, minyak nabati tersebut juga dikatakan mampu memengaruhi hormon testosteron pada pria. Seperti apa kaitannya? Simak ulasannya berikut ini.
Penjelasan Mengenai Tingkat Testosteron
Bagi pria, testosteron sangat penting untuk pertumbuhan otot, rambut tubuh, kesehatan tulang, dan fungsi seksual.
Tingkat hormon testosteron akan memuncak pada pria di usia 19 tahun dan akan menurun rata-rata sekitar 16 persen pada usia 40 tahun.
Melansir Healthline, sebagian besar testosteron dalam darah terikat pada dua protein, albumin dan globulin pengikat hormon seks (SHBG).
Protein SHBG merupakan protein yang terikat kuat dengan testosteron dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Sementara albumin adalah protein yang terikat lemah dan bisa digunakan oleh tubuh.
Testosteron yang tersisa, disebut dengan testosteron bebas, tidak akan terikat pada protein dan bisa langsung digunakan oleh tubuh.
Testosteron bebas dan testosteron terikat albumin akan terbentuk menjadi testosteron yang dapat digunakan tubuh.
Jumlah testosteron yang dapat digunakan dan yang terikat SHBG merupakan testosteron total pria.
Artikel Lainnya: Manfaat Minyak Kelapa untuk Penderita Diabetes
Kaitan Minyak Kelapa dan Hormon Testosteron
Kadar hormon pria ini memang dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, seperti diet dan olahraga. Namun, efek minyak kelapa pada kadarnya pada manusia masih belum diketahui secara luas.
Dari penelitian yang bertajuk Health Effects of Coconut Oil-A Narrative Review of Current Evidence (2019), ditemukan bahwa minyak nabati tersebut mengandung persentase lemak yang tinggi dari trigliserida rantai menengah (MCT), sekitar 54 persen.
Terbagi dalam bentuk asam laurat (42 persen), asam kaprilat (7 persen), dan asam kaprat (5 persen). MCT telah terbukti memengaruhi hormon yang mirip dengan testosteron yang disebut dihydrotestosterone (DHT) atau hormon terkait dengan kebotakan pria.
Namun, penelitian lebih luas pada manusia masih harus dilakukan untuk melihat pengaruh mengonsumsi MCT dari minyak kelapa terhadap pencegahan kerontokan rambut pada pria.
Artikel Lainnya: Inilah Manfaat Minyak Kelapa yang Tak Pernah Anda Duga
Konsumsi minyak kelapa juga sering dikaitkan dengan mengatasi disfungsi ereksi (DE) pada pria akibat rendahnya kadar testosteron. DE merupakan kondisi ketika pria tidak mampu mempertahankan atau melakukan ereksi.
Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan minyak tersebut dapat secara langsung meningkatkan testosteron atau mengatasi DE.
Diungkapkan pula oleh dr. Sara Elise Wijono mengatakan, “Bukti ilmiah mengenai kaitan minyak kelapa yang bisa memengaruhi hormon testosteron sampai saat ini masih belum jelas.”
Dapat disimpulkan bahwa minyak kelapa memang mengandung MCT yang tinggi yang dapat memblokir enzim pengubah testosteron menjadi DHT (hormon terkait kebotakan pria).
Namun, bukti bahwa minyak kelapa dapat membantu mengobati kondisi kebotakan masih kurang.
Sementara itu, memang minyak kelapa sering disarankan untuk mengatasi DE dan meningkatkan kadar testosteron. Akan tetapi, belum ada penelitian yang mendukung teori ini.
Jadi, belum dapat dipastikan bahwa minyak kelapa bisa memengaruhi hormon testosteron secara langsung.
Konsultasi langsung dengan dokter seputar masalah kesuburan pria lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(PUT/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. Sara Elise Wijono
Harvard Edu. Diakses 2021. Coconut Oil.
Healthline. Diakses 2021. Health Effects of Coconut Oil-A Narrative Review of Current Evidence.
PubMed. Diakses 2021. Health Effects of Coconut Oil-A Narrative Review of Current Evidence.