Selama bertahun-tahun, vitamin D dipercaya oleh para pakar sebagai salah satu mikronutrien yang baik untuk kesehatan tulang, otak, dan jantung. Salah satu penelitian terkini juga mengemukakan bahwa individu dengan kadar vitamin D yang tinggi mengalami peningkatan energi dalam aktivitas olahraga.
Vitamin D dan peningkatan stamina saat berolahraga
Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Preventive Cardiology ini menemukan bahwa kadar vitamin D yang lebih tinggi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berolahraga dengan lebih baik. Hasil penelitian tersebut menambahkan bukti ilmiah bahwa vitamin D memang berperan dalam menjaga kesehatan jantung, dengan meningkatkan kapasitas olahraga seseorang. Selain itu juga turut menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa individu yang berolahraga secara rutin memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi. Pada akhirnya studi klinis ini mempelajari kaitan antara kadar vitamin D dengan kesehatan jantung dan paru-paru, serta bagaimana respons tubuh terhadap aktivitas olahraga.
Pada penelitian ini, kesehatan jantung dan paru-paru diukur dari jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi oleh seseorang pada saat berolahraga. Angka yang didapat dari hasil pengukuran tersebut disebut sebagai VO2max.
Angka tersebut menunjukkan seberapa efektif jantung dan paru-paru seseorang dapat bekerja sama saat berolahraga untuk mengalirkan oksigen ke dalam sel-sel otot yang membutuhkannya.
Individu dengan taraf kesehatan jantung dan paru-paru yang lebih baik, atau kapasitas VO2max yang lebih tinggi, terbukti dapat berolahraga dengan durasi yang lebih lama serta intensitas yang lebih tinggi.
Dr. Amr Marawan, seorang profesor di bidang penyakit dalam dari Virginia Commonwealth University yang juga merupakan salah satu peneliti di riset ini, menyampaikan bahwa kaitan antara kadar vitamin D yang lebih tinggi dan kapasitas olahraga yang lebih baik berlaku pada semua golongan. Baik pria maupun wanita, pada kelompok usia muda dan menengah, pada berbagai etnisitas, dan terlepas dari indeks massa tubuh (IMT), status perokok, adanya hipertensi, atau adanya diabetes.
Asupan sumber vitamin D yang sebaiknya Anda konsumsi
Vitamin D, yang juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari, dapat dibentuk secara alamiah dari tubuh sebagai respons terhadap paparan sinar matahari. Selain itu, vitamin yang satu ini juga bisa didapat secara alami dari beberapa jenis makanan, seperti ikan dan kuning telur.
Walaupun tubuh dapat membentuk vitamin D secara alami, hal ini hanya dapat terjadi dengan paparan sinar matahari yang adekuat. Oleh sebab itu, negara yang tengah mengalami musim dingin dengan sinar matahari yang terbatas, vitamin D harus tercukupi lewat asupan makanan sehat.
Beberapa jenis makanan yang kaya akan vitamin D mencakup ikan berlemak, seperti tuna dan salmon, kuning telur, sereal, susu yang terfortifikasi, serta keju. Beberapa sayuran hijau, seperti bayam dan kale, juga merupakan sumber vitamin D yang baik. Apabila asupan vitamin D dari sinar matahari dan makanan yang dikonsumsi masih belum cukup, dokter dapat menganjurkan konsumsi suplemen. Menurut Dr. Marawan, asupan harian vitamin D yang direkomendasikan adalah 400 sampai 800 IU.
Dari penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa vitamin D memang dapat membantu menunjang kapasitas olahraga seseorang, dengan memanfaatkan oksigen secara lebih efisien. Oleh sebab itu, pastikan bahwa vitamin D yang Anda dapatkan dari paparan sinar matahari serta makanan sehari-hari jumlahnya sesuai dengan kebutuhan vitamin D harian Anda.
[NP/ RVS]