Apakah kamu pernah mendengar soal buah maja alias Aegle marmelos? Nah, buah ini memiliki kerabat dekat bernama buah kawista. Keduanya, mungkin masih terdengar asing, ya.
Buah kawista alias Limonia acidissima sendiri sebenarnya satu keluarga dengan jeruk. Bentuk buah ini juga hampir menyerupai jeruk, lho.
Buah kawista memiliki warna kulit hijau hingga coklat keabu-abuan. Daging buahnya ada yang berwarna oranye maupun coklat karamel. Uniknya, buah kawista memiliki aroma manis mirip madu dan pisang.
Nah, buah yang tumbuh di Pakistan, India, Sri Lanka, dan sebagian besar negara Asia Tenggara ini juga sering dimanfaatkan untuk pengobatan alternatif. Karenanya, sejumlah peneliti tertarik mengulik manfaat buah kawista untuk kesehatan.
Di bawah ini beberapa khasiat buah kawista yang perlu kamu tahu.
1. Berpotensi Mengurangi Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2
Stres oksidatif adalah keadaan ketika kadar radikal bebas di dalam tubuh melebihi antioksidan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.
Dalam jangka panjang, stres oksidatif dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.
Menurut dr. Karin Wiradarma, manfaat buah kawista dapat berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. Hal ini tidak lepas dari kandungan buah kawista.
“Buah kawista mengandung vitamin C dan fenol yang berfungsi sebagai antioksidan yang sangat penting. Nah, antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan penyakit,” ujar dr. Karin.
Jenis fenol di dalam kawista adalah resveratrol. Menurut studi pada manusia yang dimuat Journal of Food Bioactives, resveratrol di dalam teh buah kawista yang belum matang dan dikeringkan efektif untuk mengurangi stres oksidatif.
Bahkan, senyawa ini diduga dapat membantu mengurangi risiko komplikasi stres oksidatif jangka panjang, seperti diabetes tipe 2.
Artikel lainnya: Manfaat Buah Matoa untuk Kecantikan Kulit
2. Mengatasi Diare
Anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah rentan mengalami diare. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun parasit.
Nah, mengonsumsi buah kawista diduga bisa mengatasi diare akibat jenis bakteri tertentu. Menurut penelitian yang dirilis jurnal Asian Pacific Journal of Tropical Disease, ekstrak buah kawista dinilai efektif melawan bakteri penyebab diare, seperti Vibrio cholerae, Escherichia coli (E. coli) dan Shigella spp.
3. Mengurangi Hipertensi
Obat diuretik bisa digunakan untuk membantu menurunkan hipertensi alias tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine sehingga tekanan darah berkurang.
Masih mengutip Asian Pacific Journal of Tropical Disease, khasiat buah kawista diduga dapat berperan sebagai obat diuretik alami. Karenanya, buah ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi penderita hipertensi.
Artikel lainnya: Suka Makan Buah Ara? Beruntung, Buah Tersebut Kaya Manfaat!
4. Diduga Bisa Bantu Mengatasi Penyakit Coxsackie
Ekstrak buah kawista diduga bisa digunakan untuk mengatasi penyakit coxsackie, yaitu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus coxsackie. Virus ini menular melalui bakteri yang berasal dari feses.
Bakteri tersebut dapat berpindah ke dalam mulut, lalu menginfeksi tubuh. Kemudian, virus coxsackie bisa menular melalui cairan batuk dan bersin penderitanya.
Berdasarkan penelitian di Asian Pacific Journal of Tropical Disease, ekstrak buah kawista diduga efektif untuk melawan virus coxsackie B1-B6. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan infeksi pada jantung, pleura, hati, dan pankreas.
Meski begitu, dibutuhkan studi lanjutan untuk mengonfirmasi hal tersebut.
Manfaat buah kawista untuk kesehatan memang banyak. Meski begitu, seperti herba lainnya, buah kawista hanya bisa mendukung pengobatan dan tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit.
Jika kamu ingin menggunakan buah ini untuk mendukung pengobatan penyakit, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya!
Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar khasiat obat herbal lainnya. Kamu juga bisa berkonsultasi mengenai kesehatan melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter.
(ADT/NM)
Referensi:
-
BioMed Central Complementary Medicine and Therapies. Diakses 2022. Umbelliferone β-D-galactopyranoside from Aegle marmelos (L.) corr. An Ethnomedicinal Plant with Antidiabetic, Antihyperlipidemic and Antioxidative Activity.