Matoa alias Pometia pinnata merupakan buah asli Indonesia. Buah matoa berasal dari tanah Papua.
Pometia pinnata berkerabat dekat dengan buah leci dan maple. Karenanya, matoa memiliki tekstur serupa leci, rambutan, dan lengkeng; yang berair dan memiliki cita rasa sangat manis.
Buah matoa juga kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan. Hal ini tidak lepas dari kandungan buah matoa, yang terdiri dari vitamin C, vitamin B.1, vitamin B.2, vitamin B.3 serta vitamin E.
Selain itu, matoa juga mengandung senyawa antioksidan seperti alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, fenolik (polifenol), terpenoid. Lantas, apa saja manfaat buah matoa untuk kesehatan? Yuk cari tahu.
Artikel Lainnya: Manfaat Buah Matoa untuk Kecantikan Kulit
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
Matoa diduga dapat membantu menurunkan berat badan. Khasiat tersebut berasal dari kandungan senyawa antioksidan fenolik di dalam kulit buah matoa.
Berdasarkan studi pada tikus yang dimuat National Center for Biotechnology Information, antioksidan fenolik di dalam bubuk ekstrak kulit buah matoa diyakini memiliki efek anti-obesitas.
Senyawa tersebut dapat menurunkan berat badan tikus dengan menghambat sekresi asam lemak, mengurangi lemak visceral (lemak perut), serta menurunkan kadar lipid hati, maupun lemak darah trigliserida.
Karenanya, ekstrak kulit matoa diduga dapat membantu menurunkan berat badan penderita obesitas alias kondisi berat badan berlebih.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan pada manusia, guna memperoleh bukti kuat soal manfaat ekstrak kulit matoa dalam turunkan berat badan.
2. Dipercaya Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Diabetes
Matoa diduga dapat digunakan membantu mengurangi risiko diabetes, yaitu penyakit metabolik yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi ataupun merespons hormon insulin secara optimal.
Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu sel tubuh menyerap dan memanfaatkan gula darah (glukosa) sebagai energi.
Ketika tubuh tidak memproduksi ataupun merespon insulin sebagaimana mestinya, hal ini mencetuskan gejala khas diabetes berupa hiperglikemia alias lonjakan kadar gula darah melebihi ambang batas normal.
Manfaat matoa dalam mengurangi risiko diabetes berasal dari buah maupun ekstrak kulit batang pohon matoa. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, di dalam 100 gram buah matoa, terkandung vitamin C yang sangat tinggi, sebanyak 54 mg.
Sebuah riset yang dipublikasikan jurnal Diabetes, Obesity and Metabolism, mengungkapkan kebiasaan mengonsumsi vitamin C selama 4 bulan dapat membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes tipe 2.
Peserta penelitian mengonsumsi suplemen vitamin C 500 mg sebanyak dua kali sehari. Kadar tersebut setara dengan makan buah matoa sekitar 1000 gram.
Hanya saja, Jumlah tersebut sangat besar dan berisiko menyebabkan efek samping. Menurut studi yang diterbitkan Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, mengonsumsi buah matoa secara berlebih dapat menyebabkan efek samping berupa teler, lemas, dan keadaan tubuh tidak normal.
Efek samping tersebut berasal dari kandungan glukosa jenuh di dalam buah matoa. Karenanya, diabetesi (pengidap diabetes) boleh makan buah matoa secara langsung, tapi jumlahnya harus dibatasi.
Namun, hal tersebut tidak menjamin penurunan risiko diabetes. Sebab, masih diperlukan riset lanjutan yang secara spesifik mengkaji manfaat vitamin C dalam buah matoa dalam menurunkan risiko gangguan metabolik tersebut.
Artikel Lainnya: Ini Dia Daftar Buah yang Aman untuk Pengidap Diabetes
Selain itu, ditegaskan pula, menurunkan risiko diabetes dengan mengonsumsi buah matoa ataupun suplemen vitamin C saja tidaklah cukup.
Peneliti dalam jurnal Diabetes, Obesity and Metabolism, menyimpulkan bahwa risiko diabetes hanya bisa diturunkan dengan melakukan perubahan gaya hidup yang signifikan. Hal ini meliputi tidak merokok, tidak minum alkohol, berolahraga, serta mengonsumsi makanan sehat, bergizi seimbang, dan berindeks glikemik rendah.
Selanjutnya, khasiat matoa dalam menurunkan risiko diabetes berasal dari ekstrak kulit batang pohon matoa. Menurut penelitian yang diujicobakan pada tikus dan digagas Universitas Muhammadiyah Malang, kandungan antioksidan polifenol serta flavonoid dalam kulit batang pohon matoa memiliki efek antidiabetes.
Efek tersebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah tikus. Sayangnya, karena penelitiannya terbatas dilakukan pada hewan, dibutuhkan studi lanjutan pada manusia, guna memperoleh bukti kuat terkait manfaat tersebut.
3. Diduga Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Hati
Hepatic steatosis alias perlemakan hati merupakan kondisi ketika organ hati menyimpan terlalu banyak lemak. Akibatnya, fungsi hati dapat terganggu, sehingga lambat laun mencetuskan penyakit hati.
Ekstrak kulit buah matoa diyakini dapat membantu mengurangi risiko penyakit hati. Menurut studi pada tikus yang dirilis National Center for Biotechnology Information, antioksidan polifenol dalam ekstrak kulit buah matoa dapat mengurangi lemak di organ hati.
Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang memicu penyakit hati. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan pada manusia untuk mengonfirmasi manfaat kulit buah matoa tersebut.
4. Dipercaya Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Terdapat sejumlah riset yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dapat membantu menurunkan risiko hipertensi alias tekanan darah tinggi melebihi ambang batas normal. Salah satu penelitiannya dimuat National Center for Biotechnology Information.
Peneliti menemukan kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4,9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,7 mmHg pada pengidap hipertensi.
Buah matoa mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Mengonsumsi buah ini diduga dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada studi yang mengkaji khasiat vitamin C buah matoa dalam menurunkan tekanan darah. Karenanya, diperlukan penelitian lanjutan guna mengonfirmasi efek positif buah matoa dalam menurunkan hipertensi.
Perlu diingat, pengidap hipertensi yang ingin mengontrol tekanan darahnya tidak boleh bergantung pada asupan vitamin C saja, melainkan harus diimbangi juga dengan penerapan gaya hidup dan pola makan sehat.
5. Diduga Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Stres oksidatif merupakan kondisi ketika kadar radikal bebas melebihi antioksidan di dalam tubuh. Kondisi ini merusak sel dan jaringan tubuh, termasuk di jantung. Akibatnya, risiko penyakit jantung pun semakin besar.
Buah matoa diduga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Masih mengutip Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, antioksidan vitamin C yang sangat tinggi pada matoa diyakini dapat menetralisir radikal bebas, serta mereduksi reaksi kimia yang memicu stres oksidatif.
Pada gilirannya, hal ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Vitamin C dalam buah matoa juga berperan meningkatkan aliran darah, sehingga turut mendukung fungsi jantung.
Selain vitamin C, kandungan vitamin E dalam matoa juga bermanfaat menjaga kesehatan sel jantung, serta meningkatkan kesehatan pembuluh arteri dan vena.
Meski begitu, dibutuhkan riset lanjutan guna mengetahui kadar ideal vitamin C dan vitamin E dalam buah matoa yang diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Artikel Lainnya: Cek Buah Tropis Langka di Indonesia yang Menyehatkan
6. Diduga Dapat Mengurangi Risiko Stroke
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah. Hal ini bisa mencetuskan stroke.
Mengonsumsi buah matoa diduga dapat mengurangi risiko stroke. Penyebabnya adalah kandungan antioksidan vitamin C dalam buah matoa yang sangat tinggi.
Seperti telah disampaikan, asupan vitamin C bisa membantu mengurangi risiko hipertensi. Sehingga, secara tidak langsung menurunkan risiko stroke.
Akan tetapi, diperlukan studi lanjutan yang secara khusus mengkaji khasiat vitamin C buah matoa dalam mengurangi risiko stroke. Karenanya, manfaat buah matoa dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular tersebut belum bisa dibuktikan.
7. Diduga Bisa Mengurangi Risiko Asam Urat
Penyakit asam urat merupakan jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan produk limbah tubuh bernama kristal asam urat. Kondisi ini dapat menjangkiti seluruh sendi, namun sering kali penyakit asam urat berkembang di jempol kaki.
Buah matoa diduga dapat mengurangi risiko penyakit asam urat. Hal ini karena tingginya kandungan vitamin C di dalam buah.
Menurut penelitian yang dimuat National Center for Biotechnology Information, mengonsumsi vitamin C dapat mengurangi risiko asam urat sebanyak 44 persen. Sayangnya, penelitian tersebut menggunakan suplemen vitamin C.
Sehingga, diperlukan riset lanjutan yang menyelidiki vitamin C dalam matoa dalam mengurangi risiko asam urat. Selain itu, sejumlah ahli menilai khasiat vitamin C dalam menurunkan risiko asam urat masih perlu diteliti lebih lanjut.
8. Membantu Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan kondisi penurunan sel darah merah sehat akibat kekurangan zat besi.
Zat besi adalah mineral penting yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin, yaitu komponen sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
Jika terjadi pada ibu hamil, anemia defisiensi besi dapat mengganggu perkembangan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, infeksi, hingga kematian ibu dan anak.
Manfaat buah matoa untuk anak dan ibu diduga dapat membantu mengurangi risiko anemia defisiensi besi. Pasalnya, kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah ini dapat membantu penyerapan zat besi dari makanan.
Sebuah riset yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information, mengungkapkan bahwa mengonsumsi 100 mg asupan vitamin C (atau setara 200 gram buah matoa) dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 67 persen.
Kendati demikian, dibutuhkan studi lanjutan soal manfaat dan takaran ideal mengonsumsi matoa untuk mengurangi risiko anemia defisiensi besi. Hal ini agar mencegah risiko efek samping akibat makan matoa berlebih.
Artikel Lainnya: Makan Buah dan Sayur Organik Mencegah Kanker, Benarkah?
9. Diyakini Berpotensi Mengurangi Risiko Perkembangan Kanker
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali. Salah satu pemicunya adalah stres oksidatif berkepanjangan.
Kandungan vitamin C di dalam buah matoa diduga dapat mengurangi risiko perkembangan kanker. Pasalnya, antioksidan ini berperan melawan radikal bebas yang memicu stres oksidatif penyebab kanker.
Kendati demikian, sejumlah penelitian yang dihimpun Healthline menemukan asupan vitamin C tidak dapat mengurangi risiko terjangkit keganasan. Oleh karena itu, potensi vitamin C dalam menurunkan risiko kanker masih dipertanyakan.
10. Mengurangi Risiko Terinfeksi Patogen
Ibu hamil rentan terserang infeksi berbagai penyakit. Pasalnya, sistem kekebalan (imun) di beberapa bagian tubuh bumil sengaja diturunkan untuk melindungi janin.
Mekanisme alami ini berfungsi agar sistem kekebalan tidak menyerang janin. Khasiat buah matoa buat ibu hamil diduga dapat meningkatkan imun.
Manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin C dalam buah. Dengan mengonsumsi buah matoa, risiko bumil terinfeksi patogen, seperti virus dan bakteri pun dipercaya turut berkurang.
Akan tetapi, diperlukan penelitian lanjutan soal manfaat vitamin C dalam meningkatkan imun ibu hamil. Bumil juga perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, jika ingin mengonsumsi matoa untuk menjaga kesehatan fisiknya.
11. Diduga Bisa Mengurangi Stres
Stres oksidatif berkepanjangan dapat pula mencetuskan stres, depresi dan gangguan kecemasan. Kandungan vitamin E dalam buah matoa diduga bermanfaat menurunkan dampak buruk stres oksidatif tersebut.
Manfaat ini salah satunya diperlukan oleh ibu menyusui (busui). Mengonsumsi buah matoa untuk ibu menyusui dapat membantu mengurangi stres akibat kekhawatiran berlebih selama menjalani fase tersebut.
Utamanya bagi busui yang baru pertama kali memiliki anak. Pasalnya, busui rentan stres karena khawatir dengan cara menyusui yang benar, ataupun suplai dan jadwal pemberian ASI.
Kendati demikian, busui tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi matoa untuk mereduksi stres.
12. Diduga Dapat Menjaga Elastisitas Kulit
Berikutnya, manfaat buah matoa untuk wanita dapat menjaga elastisitas kulit. Hal ini karena kandungan vitamin C di dalam buah matoa dapat berperan mendorong produksi kolagen (protein penyusun tubuh manusia), sehingga menjaga elastisitas kulit.
Artikel Lainnya: Manfaat Minyak Biji Anggur untuk Kecantikan Kulit
Lalu, vitamin C juga berperan mendorong regenerasi kulit yang optimal, sehingga membantu mengurangi penuaan dini. Tidak hanya itu, khasiat matoa untuk kulit juga berasal dari kandungan vitamin E di dalamnya.
Vitamin E dapat menutrisi kulit, sehingga kesehatan kulit tetap terjaga. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai takaran ideal serta cara penggunaan buah matoa yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit.
Secara umum, khasiat buah matoa untuk kesehatan bisa diperoleh dengan mengonsumsi buahnya secara langsung. Caranya dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu, kemudian buahnya dimakan.
Namun sekali lagi, buah ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, glukosa jenuh dalam matoa dapat mencetuskan efek samping jika dikonsumsi kebanyakan. Efek samping yang dimaksud berupa teler, lemas, dan keadaan tubuh tidak normal.
Karena itu, jika Anda berniat menggunakan matoa untuk mengatasi kondisi medis tertentu ataupun menjaga kesehatan secara umum, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar khasiat buah lainnya, konsultasi ke dokter via Tanya Dokter. Dapatkan pula informasi interaktif seputar kesehatan melalui aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)