Ibu Menyusui

10 Hal yang Wajib Diketahui pada saat Pertama Kali Menyusui

Tim Redaksi KlikDokter, 23 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Baru pertama kali menyusui? Ini sepuluh hal penting yang wajib Anda ketahui.

10 Hal yang Wajib Diketahui pada saat Pertama Kali Menyusui

Bagi seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan, masa menyusui merupakan momen yang paling dinanti-nanti. Sebab menyusui bukan hanya sekadar proses pemenuhan gizi si Kecil, tapi juga sebagai upaya untuk mempererat ikatan antara ibu dan bayi.

Namun, agar proses menyusui benar-benar berjalan dengan lancar dan mulus, berikut sepuluh hal yang wajib Anda ketahui:

1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi menyusui dini (IMD) sangat penting untuk mengawali seluruh proses menyusui. Keberhasilan IMD umumnya menentukan keberhasilan dari proses menyusui itu sendiri.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar IMD dilakukan setidaknya selama 1 jam pertama setelah bayi lahir. Caranya adalah dengan meletakkan bayi dengan posisi telungkup di dada ibu, dan membiarkannya mencari puting hingga menyusu.

2. Produksi ASI mungkin masih sedikit

Di hari-hari pertama setelah melahirkan, produksi ASI Anda mungkin masih sedikit. Anda tidak perlu panik dan khawatir. Ingatlah bahwa perut bayi ukurannya masih kecil, sehingga daya tampungnya pun masih sedikit.

Seiring dengan bertambahnya usia bayi, volume ASI yang Anda hasilkan akan terus bertambah. Hal yang perlu dilakukan adalah terus susui bayi, dan perah ASI Anda menggunakan tangan (hand expression) atau pompa. Dengan demikian, tubuh Anda akan terus terpicu untuk menghasilkan ASI yang lebih banyak lagi.

3. Posisi menyusui yang tepat

Pada dasarnya, menyusui bisa dilakukan sambil duduk atau berbaring, selama perlekatannya tepat. Namun Anda harus tetap memastikan bahwa perut bayi menghadap ke perut ibu, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah menutup sebagian besar area hitam sekitar puting (areola), dan bayi melakukan gerakan menghisap.

4. Ketahui masalah yang mungkin muncul

Berbagai masalah mungkin muncul saat menyusui, seperti puting lecet, payudara terasa keras dan nyeri, hingga infeksi payudara.

Untuk puting lecet, Anda dapat mencegahnya dengan mengatur ulang posisi perlekatan bayi dan payudara. Bila puting sudah tampak kemerahan dan mulai lecet, Anda dapat oleskan sedikit ASI di puting sebelum dan sesudah menyusui.

Sementara itu, untuk mencegah payudara keras dan infeksi payudara, Anda harus menyusui bayi sesering mungkin di kedua payudara. Selain itu, Anda juga dapat melakukan kompres hangat saat payudara terasa keras. Namun, bila payudara sudah mulai merah dan teraba hangat, lakukan kompres dingin terlebih dahulu sebelum kompres hangat.

5. Bayi menyusui 10–15 menit

Untuk mendapatkan lemak dalam ASI, bayi perlu menyusui selama 15 menit. Jadi, bila dalam 5 menit bayi tampak tidak mengisap lagi, bangunkan ia dengan menggelitik telapak kakinya atau mengusap punggungnya secara perlahan.

6. Bayi baru lahir umumnya menyusu 8 kali per hari

Bayi menyusu setiap 3 jam, termasuk saat malam hari. Oleh karena itu, mau tak mau Anda harus rela begadang demi terpenuhinya kebutuhan gizi si Kecil.

7. Ibu sakit tetap dapat menyusui

Banyak yang mengira, bila ibu sakit maka ASI pun akan mengandung kuman penyakit. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Memang, ada kondisi tertentu dimana ibu benar-benar tidak dapat menyusui si Kecil, seperti menderita HIV-AIDS atau sedang dalam pengobatan kemoterapi untuk kanker. Akan tetapi, umumnya untuk penyakit yang ringan seperti demam, ibu tetap dapat menyusui si Kecil dengan aman.

8. Ibu bekerja tetap dapat menyusui

Kembali bekerja tidak serta-merta menjadi alasan untuk berhenti menyusui si Kecil. Anda tetap dapat sukses memberikan ASI eksklusif dengan memerah payudara selama bekerja, dan menyimpan ASI perah dengan cara yang tepat.

Saat ibu sedang bekerja, bayi dapat mengonsumsi ASI perah. Sementara saat ibu di rumah, bayi dapat disusui langsung dari payudara Anda. Dengan ini, produksi ASI akan tetap terjaga dan Anda tidak akan mengalami payudara bengkak, keras, atau nyeri.

9. Tidak boleh sembarang konsumsi obat

Sama hal nya dengan kehamilan, ibu menyusui pun tak boleh sembarangan mengonsumsi obat. Ingatlah untuk selalu bertanya pada tenaga medis sebelum mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun selama menyusui.

10. Menyusui membuat ibu bahagia

Salah satu hal yang sering dialami para ibu setelah melahirkan adalah baby blues syndrome. Ini adalah kondisi dimana ibu merasa sedih atau murung akibat penurunan sejumlah hormon.

Namun Anda tak perlu khawatir, karena menyusui bisa menjadi jalan keluarnya. Saat menyusui, tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini sering disebut sebagai ‘hormon cinta’, yang akan membuat ibu merasa senang, nyaman, dan bahagia.

Selain memperhatikan hal-hal di atas, wanita yang hendak memasuki masa menyusui juga dianjurkan untuk mempersiapkan kondisi tubuh dengan mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold. Produk ini merupakan nutrisi esensial yang dapat menunjang kesehatan ibu dan perkembangan bayi selama 1000 hari pertama kehidupan.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold mengandung:

  • Kalsium untuk perkembangan dan kesehatan tulang ibu dan bayi.
  • Zat besi  fumarat yang ramah di perut dan mengurangi risiko konstipasi atau sembelit.
  • 150 mcg yodium untuk perkembangan otak, ketrampilan, motorik visual dan pendengaran bayi.
  • 500 mcg asam folat yang mampu menurunkan risiko Neural Tube Defect (NTD) alias cacat bawaan lahir.
  • Minyak ikan yang tidak berbau, kaya akan EPA dan DHA untuk perkembangan otak, penglihatan serta sistem saraf.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold dapat dikonsumsi sebanyak 2 kapsul per hari atau sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

Yuk, lengkapi diri dengan pengetahuan seputar menyusui, agar Anda bisa menghadapi dan menikmati masa berharga ini dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa untuk selalu sedia Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold di rumah. Salam sehat!

(NB/ RH)

Menyusui
ASI
Kehamilan
melahirkan
Bayi