Menyusui bukanlah perkara mudah. Karena pada periode ini sering ditemukan berbagai masalah, yang menyebabkan prosesnya terhambat. Salah satu masalah yang kerap dialami oleh ibu menyusui adalah hiperlaktasi.
Hiperlaktasi merupakan kondisi saat payudara memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Pada kondisi ini ASI dari payudara ibu deras dan terus-menerus, sehingga menyulitkan bayi untuk meminumnya.
Kondisi hiperlaktasi yang terjadi secara berkelanjutan dapat menyebabkan asupan gizi bayi yang tidak terpenuhi. Karena itu, jika Anda mengalami kondisi ini, lakukan tindakan di bawah ini untuk menyiasatinya:
- Gunakan salah satu payudara Gunakan satu payudara untuk menyusui. Sedangkan payudara lainnya menggunakan teknik pompa. Namun jangan memompa payudara hingga benar-benar kosong. Karena jika kosong produksi ASI akan bertambah untuk mengisi payudara tersebut.
- Gunakan pompa ASI Pompa ASI berfungsi mengeluarkan ASI dari payudara ketika terasa penuh. Namun ingat bahwa semakin sering Anda memompa payudara, maka produksi ASI yang dihasilkan juga semakin meningkat. Pada kondisi hiperlaktasi, pompa payudara dapat dilakukan sebelum proses menyusui. Lakukan pompa hanya sedikit saja, dan dengan kekuatan yang paling rendah.
- Menyusui saat bayi belum lapar Jika Anda mengalami kondisi hiperlaktasi, maka proses menyusui sangat baik dilakukan saat bayi baru bangun tidur atau saat ia belum terlalu lapar. Cara tersebut dimaksudkan agar bayi mengisap payudara ibu dengan gerakan yang lambat. Dengan demikian, produksi ASI akan menjadi lambat, hingga lama-kelamaan produksinya berkurang.
- Gunakan nipple shield Dengan menggunakan nipple shield, Anda dapat mencegah aliran ASI yang terlalu deras. Dengan ini, bayi dapat mengontrol keluarnya ASI, sehingga tidak mudah tersedak.
- Posisi menyusui Posisi menyusui sebaiknya melawan gravitasi, agar aliran ASI tidak terlalu deras. Misalnya dengan sedikit menekuk kepala bayi bagian belakang, atau menyusui dengan posisi menyamping, sehingga sisa ASI yang tidak sanggup ditelan akan mengalir ke bawah.
Jika kiat di atas belum mampu mengatasi masalah hiperlaktasi yang Anda alami, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan para ahli laktasi. Jangan sampai terlambat, karena menyusui adalah perkara yang menyangkut tumbuh kembang sang buah hati.
[NB/ RVS]