Anda punya anak di atas 2 tahun tapi masih doyan menyusu? Bisa jadi Anda kini agak khawatir.
Pasalnya, ASI dianjurkan untuk bayi berusia 0 bulan sampai 2 tahun. Jadi, adakah manfaat ASI untuk anak 2 tahun?
Adakah Manfaat ASI untuk Anak di Atas 2 Tahun?
Seperti dikutip dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), ASI adalah sumber nutrisi terbaik bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
Selepas usia 6 bulan, si kecil barulah dapat diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI sesuai usianya.
Pada masa ini, ASI masih diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Itu artinya, pemberian ASI di atas usia 2 tahun boleh-boleh saja.
Bahkan, penelitian menunjukkan anak-anak yang menyusui lebih dari 2 tahun memiliki lebih sedikit penyakit.
Senada, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti juga tidak masalah ASI diberikan pada balita hingga berusia di atas 2 tahun. Namun, akan jadi masalah jika ASI dijadikan sumber nutrisi si kecil.
“Perlu diingat bahkan di atas 1 tahun pun nutrisi utama anak bukan dari ASI, tapi dari makanan. Anak harus belajar makan untuk transisi menuju jadwal makan penuh teratur dan jam tidur penuh yang panjang di malam hari (tanpa terbangun untuk menyusu),” ujar dr. Astrid.
Artikel Lainnya: Editor's Choice: Ini Rekomendasi Susu Formula Terbaik Anak 1-3 Tahun!
“Nutrisi dalam ASI yang diberikan oleh ibu bayi berusia 2 bulan berbeda dengan ibu yang menyusui bayi 6 bulan, apalagi usia 2 tahun ke atas,” katanya lagi.
Dokter Astrid menambahkan, setelah 6 bulan, bayi membutuhkan 30 persen nutrisi dari makanan dan 70 persen nutrisi dari ASI sampai usia menyentuh 8 bulan.
“Pada usia 9-11 bulan, kebutuhannya menjadi 50:50. Di atas usia setahun, anak membutuhkan 70 persen MPASI dan 30 persen ASI. Diharapkan, setelah 2 tahun, anak bisa penuhi kebutuhan nutrisi 100 persen dari makanan,” ujarnya.
Sampai Umur Berapa Anak Berhenti Minum ASI?
Berdasarkan penuturan dr. Astrid, dalam anjuran AAP (American Academy of Pediatrics), tidak ada upper limit dalam menyusui bayi.
Namun, perlu diingat, nutrisi anak di atas 1 tahun bukan lagi dari ASI saja, tapi dari makanan.
Anak harus belajar makan untuk transisi menuju jadwal makan penuh teratur dan jam tidur penuh yang panjang di malam hari tanpa terbangun untuk menyusu.
Ketika menyentuh usia 2 tahun, anak harus diberikan makanan yang cukup dengan nutrisi lengkap. Di masa ini, ASI masih bisa diberikan sebagai snack atau menu tambahan saja.
Lantas, nutrisi apa saja sih yang dibutuhkan untuk perkembangan balita di atas 2 tahun?
Anak sebaiknya memenuhi kebutuhan makronutrisi dan mikronutrisi secara lengkap dan seimbang, yakni karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan juga mineral.
Artikel Lainnya: Untuk Anak yang Lepas ASI, Susu UHT atau Formula?
Tips Penuhi Nutrisi Anak Usia 2 Tahun
Nah, agar nutrisi anak usia 2 tahun dapat terpenuhi dengan benar, berikut beberapa tips yang direkomendasi WHO:
- Secara perlahan mulai dorong kemauan anak untuk makan lebih banyak agar tidak bergantung pada ASI saja.
- Sejak usianya 6 bulan, mulailah untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan padat.
- Secara bertahap tingkatkan konsistensi dan variasi makanan untuk anak.
- Tingkatkan frekuensi pemberian makan anak jadi 2-3 kali. Makan per hari untuk bayi usia 6–8 bulan dan 3–4 kali makan per hari untuk bayi usia 9–23 bulan, dengan 1–2 camilan.
- Saat anak sedang sakit, tingkatkan asupan cairan seperti pemberian ASI, makanan lembut, dan air putih, jika usianya sudah lebih dari 6 bulan.
- Orangtua diharapkan bersabar selama masa transisi ASI ke makanan padat. Pada tahap awal, biasanya anak akan menolak untuk makan makanan padat, dan memilih untuk menyusu.
Itulah beberapa fakta medis mengenai pemberian ASI untuk anak 2 tahun. Tak mengapa jika memberikan ASI pada anak usia 2 tahun ke atas jika diminta ASI.
Namun ingat, ASI bukan lagi sumber utama nutrisi mereka. Berikan variasi makanan bergizi lengkap lainnya.
Jangan ketinggalan berita lainnya seputar nutrisi dan perkembangan si kecil dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)