Air susu ibu atau ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi, khususnya pada enam bulan pertama kehidupan. Sayangnya, proses memberikan ASI pada bayi tidak melulu berjalan lancar. Ada saja masalah medis yang dapat menjadi penyebab ASI sedikit.
Faktanya, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi sang ibu menyusui. Ini berarti bahwa ibu menyusui yang tidak mengonsumsi makanan sehat dalam porsi seimbang setiap hari lebih mungkin untuk mengalami penurunan produksi ASI.
Tidak hanya itu, hal lain yang juga dapat menyebabkan produksi ASI menurun adalah gangguan hormon pada ibu menyusui.
Produksi ASI Sedikit Akibat Gangguan Hormon
Perlu diketahui bahwa produksi ASI berhubungan erat dengan beberapa hormon yang terdapat di dalam tubuh ibu menyusui. Hormon-hormon tersebut, antara lain:
-
Hormon Prolaktin
Fungsi hormon prolaktin adalah memproduksi ASI. Semakin sering bayi menyusu dari payudara ibu, kadar hormon ini juga akan terus terstimulasi untuk memproduksi ASI.
Selain itu, hormon prolaktin juga dapat mencegah kehamilan dengan menghambat terjadinya siklus menstruasi sehingga ovulasi tidak terjadi. Kondisi yang dikenal sebagai kontrasepsi alami ini umumnya efektif selama enam bulan pertama setelah bayi dilahirkan ke dunia.
-
Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin diproduksi saat bayi mengisap ASI dari payudara ibu. Hormon ini juga berperan dalam stimulasi let down reflex (LDR), yaitu keluarnya ASI dengan deras dari kedua payudara. Hormon oksitosin pun berkaitan dengan kondisi ibu saat sedang bahagia.
Selain akibat gangguan hormon pada ibu menyusui, produksi ASI menurun juga bisa disebabkan oleh kondisi lainnya. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dimaksud:
1. Penyakit
Ibu yang sedang sakit atau mengalami gangguan kesehatan dapat memiliki keterlambatan penurunan produksi ASI hingga 14 hari. Hal ini dapat membuat produksi ASI menurun drastis.
Masalah kesehatan yang dapat mengganggu produksi ASI pada ibu menyusui, misalnya penyakit diabetes, hipotiroid, atau adanya perdarahan berat setelah melahirkan.
2. Kurang Istirahat
Kelelahan atau kurang istirahat juga dapat memengaruhi produksi ASI ibu.
Cobalah untuk ambil waktu istirahat saat bayi tidur. Atau, mintalah bantuan kepada pasangan, keluarga, atau teman untuk menjaga anak yang lebih besar sehingga anak tidak terlalu lelah.
3. Hamil
Jika ibu hamil lagi saat masa menyusui, hormon yang muncul saat kehamilan akan menurunkan suplai ASI.
4. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan kadar estrogen, yang pada gilirannya dapat menurunkan produksi ASI.
Apabila Anda ingin menggunakan kontrasepsi (KB) selama menyusui, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dengan dokter.
Agar ASI Lancar, Konsumsi Ini
Guna mencegah terganggunya produksi ASI selama menyusui, ibu diwajibkan untuk minum air putih sebanyak 8-10 gelas dalam satu hari. Selain itu, ibu menyusui juga wajib mengonsumsi menu sehat dan bergizi seimbang, yang terdiri dari asupan karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.
Ibu menyusui juga dapat mengonsumsi asupan berikut secara rutin dan teratur sebagai cara meningkatkan produksi ASI:
-
Daun Katuk
Daun katuk dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang bisa membantu produksi ASI. Anda dapat menyajikan daun katuk yang diolah menjadi sayur bening.
-
Fenugreek
Fenugreek berfungsi sebagai galactogogue, yaitu zat yang dapat menstimulasi kelenjar di payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak.
Kombinasi daun katuk dan fenugreek dapat dengan mudah Anda temukan pada produk Lactamor.
Lactamor adalah kaplet salut selaput yang mengandung ekstrak biji fenugreek (Trigonella foenum graecum), ekstrak daun katuk (Sauropus androgynous), dan vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu memperlancar produksi ASI.
Lactamor dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui sebanyak 3 kali sehari, sebanyak 1 hingga 2 kaplet untuk sekali minum. Jika Anda punya kondisi medis tertentu, pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum konsumsi Lactamor.
Pastikan untuk selalu sedia Lactamor selama masa menyusui, agar produksi ASI Anda terus terjamin. Dengan begini, si Kecil akan senantiasa mendapatkan asupan terbaik di masa-masa emas kehidupannya.
[RS]