Ibu Menyusui

Bahaya Pompa ASI Elektrik yang Mesti Diwaspadai Ibu Menyusui

Ayu Maharani, 28 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pompa ASI elektrik memang praktis. Namun, ibu menyusui sebaiknya tidak terlalu bergantung dengan alat tersebut. Cek bahaya pompa ASI elektrik di sini.

Bahaya Pompa ASI Elektrik yang Mesti Diwaspadai Ibu Menyusui

Ibu menyusui mungkin mengakui kelebihan penggunaan pompa ASI elektrik. Selain praktis bagi wanita yang harus multitasking, alat tersebut juga tidak membuat tangan pegal.

Rasa nyaman pun membuat mood ibu menyusui lebih terpelihara, sehingga dapat memasok ASI eksklusif untuk si kecil dengan lebih optimal.

Kendati begitu, ibu menyusui sebaiknya tidak terlalu bergantung dengan pompa ASI elektrik. Meski terlihat lebih unggul daripada pompa ASI manual, alat tersebut juga memiliki kekurangan yang bahkan bisa berdampak buruk pada kesehatan payudara.

Berikut ini adalah beberapa bahaya pompa ASI elektrik yang mesti diwaspadai oleh setiap ibu menyusui:

1 dari 4

1. Memompa secara Berlebihan

Ketiadaan rasa pegal di tangan saat memompa ASI kadang menjadi bumerang untuk ibu menyusui. Karena tidak merasakan apa pun, pompa elektrik akhirnya menyedot ASI secara berlebihan.

“Produksi ASI itu prinsipnya supply dan demand. Produksi ASI akan mengikuti seberapa sering payudara dikosongkan. Jika sudah kosong tapi masih dipompa terus, produktivitas ASI malah bertambah dan berlebih buat bayi,” kata dr. Sara Elise Wijono, M.Res.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Merawat Pompa ASI

2. Susah Menentukan Gerakan Pompa yang Tepat

Pompa ASI manual bisa mengandalkan kekuatan tangan. Namun, mesin pompa ASI elektrik harus diatur terlebih dahulu sebelum dipakai.

Sebuah kekeliruan jika Anda mengikuti pengaturan pompa ASI elektrik milik orang lain. Pasalnya, kondisi payudara setiap ibu menyusui berbeda.

“Pompa itu cocok-cocokkan. Pengaturannya wajib disesuaikan individual dengan kondisi ibu. Bila tekanannya terlalu keras, payudara dan puting akan bermasalah. Tapi, kalau pengaturannya terlalu rendah, ASI justru hanya keluar sedikit,” ujar dr. Sara.

2 dari 4

3. Risiko Kerusakan Jaringan Payudara

Efek samping pompa ASI elektrik yang satu ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya.

Akibat pengaturan yang salah, tekanan besar yang sering diberikan ke payudara justru meningkatkan risiko kerusakan jaringan. Infeksi pun rentan terjadi.

Artikel Lainnya: Ini Dampak Negatifnya Jika Anda Nekat Pompa ASI di Toilet

4. Mengurangi Nutrisi ASI

Tak dimungkiri, memberikan ASI secara langsung kepada bayi lewat payudara ibu merupakan yang paling superior. Demikian pula dengan ASI perah (ASIP) yang langsung diminumkan kepada si kecil.

“Prinsipnya, ASI yang fresh memiliki kandungan lebih superior. Begitu pula dengan ASIP yang langsung diberikan ke bayi setelah dipompa, kandungannya lebih superior daripada ASIP yang sudah didinginkan atau dibekukan,” ucap dr. Sara.

Kendati demikian, bukan berarti ASIP yang sudah dibekukan buruk untuk bayi. Pada dasarnya, ASI dan ASIP tetap dianggap makanan terbaik untuk bayi.

3 dari 4

5. Mengurangi Bonding Ibu dan Bayi

Menyusui langsung dari payudara terbukti bisa meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Oleh sebab itu, sebagian ibu enggan menggunakan pompa ASI elektrik maupun manual, karena ingin menguatkan ikatan tersebut.

Kendati begitu, Anda tidak perlu khawatir jika memang terkendala untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayi. Berdasarkan dr. Sara, ikatan (bonding) antara ibu dan bayi tetap bisa dioptimalkan dengan hal-hal lain, sesuai persepsi setiap ibu (subjektif).

Artikel Lainnya: Mengenal Hiperlaktasi, Kondisi yang Bikin ASI Berlebih

6. ASI Rentan Terkontaminasi

Bahaya menggunakan pompa ASI elektrik yang lain adalah adanya kemungkinan kontaminasi bakteri atau jamur di bagian katup maupun corongnya. Alhasil, ASI pun menjadi tidak ‘murni’ lagi dan malah bisa membahayakan kesehatan bayi.

Kontaminasi bakteri atau jamur pada pompa ASI elektrik juga rentan terjadi jika Anda meminjam alat tersebut dari orang lain.

“Pompa harus selalu dalam keadaan bersih dan higienis. Jika Anda mau pinjam, mungkin bisa hanya mesin pompanya saja. Spare parts, seperti corong dan lain-lain, harus beli sendiri dan diganti secara rutin,” saran dr. Sara.

4 dari 4

7. Menyebabkan Bingung Puting

Terlalu sering mengandalkan pompa ASI dapat meningkatkan risiko bayi bingung puting. Kondisi ini terjadi saat bayi merasa puting botol susu dan payudara berbeda, Alhasil, ia enggan disusui secara langsung dari payudara.

Mengetahui adanya kemungkinan efek samping pompa ASI elektrik tersebut, mulailah untuk lebih bijak menggunakan alat yang satu ini.

Ibu disarankan untuk pakai pompa ASI apabila sedang terpisah dari bayi. Jika terpisahnya lebih dari 3 jam dan ibu tak bisa menyusui langsung (direct breastfeeding atau DBF), pompa ASI bisa membantu mengosongkan payudara agar tidak bengkak dan supply ASI tidak menurun.

Terlepas dari itu, sebenarnya tidak ada yang lebih unggul antara penggunaan pompa ASI (elektrik atau manual) dan pemerahan dengan tangan.

Akan tetapi, jika tidak mengetahui teknik pemijatan payudara yang tepat, memerah ASI dengan tangan juga bisa terkendala. Nutrisinya pun akan sama jika hasil perahan disimpan dalam freezer untuk dipanaskan nantinya.

Semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga ibu bisa menyesuaikan mana yang paling cocok dengan kebutuhan.

Punya pertanyaan seputar bahaya pompa ASI elektrik atau hal-hal lain mengenai menyusui dan ASI? Anda bisa langsung melakukan konsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Menyusui
ASI