Beberapa orang tahunya warna ASI yang normal adalah putih. Padahal, warna yang normal itu berbeda-beda karena ditentukan oleh jenis serta matang atau tidaknya ASI tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa ASI tak normal dengan warna yang ekstrem. Jika terjadi, biasanya perubahan warna ini dipengaruhi oleh kondisi kesehatan si ibu menyusui. Apa saja warna ASI tak biasa yang perlu ibu tahu?
Warna ASI yang Normal Seperti Apa, Sih?
Menurut dr. Devia Irine Putri, warna ASI yang normal umumnya ditentukan oleh jenis dan waktunya.
Misalnya, ibu baru melahirkan dengan ibu yang anaknya sudah berusia dua minggu, warna ASI normalnya berbeda. “Beberapa jam setelah kelahiran itu warnanya kuning keemasan, ini disebut dengan kolostrum. Kemudian setelah dua sampai empat hari, kolostrum berubah jadi ASI transisi. Ini warnanya sudah bukan kuning keemasan, bisa berubah lebih encer, agak keputihan,” kata dr. Devia.
Dokter Devia juga menambahkan, setelah satu hingga dua minggu ASI ibu terbagi menjadi dua jenis, yaitu foremilk dan hindmilk.
Ciri ASI foremilk adalah berwarna putih bening, sedangkan jenis hindmilk atau ASI akhir, warnanya putih kental dan terkadang agak kekuningan.
Artikel Lainnya: Bolehkah Mengombinasikan ASI dengan Susu Formula?
Waspada Jika ASI Ibu Punya Warna Berikut Ini
Dalam beberapa kasus, warna ASI menandakan adanya kondisi kesehatan yang dialami oleh ibu menyusui. Berikut warna-warna ASI yang harus diwaspadai.
-
ASI Berwarna Kecokelatan
Dokter Devia menerangkan warna ASI yang kecokelatan bisa terjadi akibat bercampur dengan darah.
“Iya, biasanya warna cokelat itu bercampur dengan darah. Selain darah, bisa disebabkan karena puting lecet atau adanya pembengkakan pembuluh darah di payudara akibat hormonal,” jelas dr. Devia.
Jika terjadi kondisi ini, sebaiknya jangan panik. Ibu juga tidak perlu berhenti menyusui anak. Warna ASI ini umumnya tidak berbahaya dan perdarahan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Jika selama seminggu ASI ibu terus-terusan berwarna cokelat atau mengandung darah, segera konsultasi ke dokter, ya.
-
ASI Berwarna Pink, Merah, dan Oranye
Warna ASI juga dipengaruhi oleh makanan yang ibu konsumsi. Misalnya, ASI yang berwarna pink bisa disebabkan karena ibu mengonsumsi buah bit. Lalu, jika mengonsumsi sayuran yang mengandung betakaroten seperti wortel, labu, dan ubi jalar, warna ASI ibu bisa oranye kekuning-kuningan.
Tak hanya itu, makan buah bit atau makanan lain yang mengandung pewarna merah juga bisa menyebabkan ASI berwarna kemerahan.
-
ASI Berwarna Hijau
Ibu mungkin kaget ketika tahu ASI yang keluar berwarna hijau. Namun, tak perlu cemas berlebihan. ASI dengan warna ini disebabkan karena ibu mengonsumsi sayuran atau makanan lain yang mengandung pewarna hijau.
Makan sayuran hijau dalam jumlah yang banyak, seperti bayam, rumput laut, atau menambahkan herbal dan suplemen tertentu ke dalam makanan bisa menyebabkan warna ASI ibu jadi kehijauan.
Artikel Lainnya: Ibu Tidak Bisa Memberikan ASI, Pilih Donor ASI atau Susu Formula?
-
ASI Berwarna Hitam
Warna ASI hitam bisa terjadi ketika ibu mengonsumsi obat antibiotik tertentu dalam jangka waktu lama.
“Pada beberapa penelitian penggunaan obat antibiotik minocycline bisa membuat warna ASI jadi hitam. Sebenarnya, ini tidak boleh digunakan saat menyusui. Ini karena selain mengubah warna ASI, efeknya bisa meningkatkan risiko staining di dental enamel bayi atau gigi si bayi jadi hitam-hitam,” jelas dr. Devia.
Tak hanya itu, dr. Devia menerangkan dokter juga biasanya tidak meresepkan antibiotik tersebut jika tahu ibu sedang menyusui. Obatnya akan diganti dengan resep lain yang lebih aman efek sampingnya.
ASI yang Dibekukan Warnanya Juga Bisa Berubah Kekuningan
Perlu diketahui, ASI yang telah diperah dan dibekukan dapat berubah warna menjadi kekuning-kuningan.
Ketika dibekukan, ada beberapa lapisan pada ASI yang berwarna kuning, putih, dan kecokelatan. Agar warnanya kembali normal, aduk dan kocok perlahan ASI yang sudah dihangatkan.
Biasanya agak sedikit berbau karena pemecahan lemak di dalamnya. Tenang, ASI yang punya warna kekuningan seperti ini masih aman untuk diminum, kok. Sebagian besar bayi juga tidak akan menolak atau memuntahkannya.
Itu dia beberapa warna ASI yang normal dan tidak normal. Apabila keluhan tentang warna ASI yang berwarna hitam atau merah bercampur darah berlangsung lama, segera periksa ke dokter. Untuk lebih mudahnya, konsultasi lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(AYU/ARM)