Bagi Anda para ibu yang bekerja atau berjauhan dengan si jabang bayi, namun tetap ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi Anda, memerah ASI adalah pilihan yang terbaik.
Selain untuk memastikan bayi memperoleh makanan terbaik, kegiatan ini dapat memungkinkan produksi ASI di payudara ibu tetap optimal. Hal ini mengingat semakin berkurangnya rangsangan untuk produksi ASI, maka lama-kelamaan produksi ASI akan semakin berkurang pula.
Berikut adalah pedoman yang dapat Anda ikuti untuk memerah ASI:
- Cuci tangan sampai bersih, kemudian ambil posisi yang nyaman (duduk atau berdiri) dan pegang cangkir atau mangkuk bersih dekat ke payudara.
- Letakkan ibu jari di atas puting dan areola, sementara jari telunjuk pada bagian bawah puting dan areola dalam arah yang berlawanan dengan ibu jari. Sisa jari yang lain menopang payudara.
- Tekan ibu jari dan telunjuk sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar justru tidak menyumbat aliran susu.
- Lakukan gerakan tekan dan lepas berulang-ulang hingga ASI mengalir, terutama bila refleks oksitosin aktif. Seharusnya proses ini tidak menimbulkan rasa sakit, bila sakit maka kemungkinan tekniknya salah.
- Tekan dengan cara yang sama di sisi sampingnya untuk memastikan semua segmen payudara terperas dengan baik.
- Peras ASI selama 3-5 menit sampai ASI berkurang pada satu payudara, lalu pindah ke payudara yang lain. Lakukan terus hingga payudara kosong.
- Memeras ASI memakan waktu 20-30 menit.
Demikian adalah cara untuk memerah ASI dengan tangan. Perhatikan bahwa caranya bukan dengan menggesekkan jari ke arah depan di kulit puting, melainkan dengan menekan area atas puting dan areola. Selain itu, jangan memencet puting karena yang sesungguhnya berperan dalam proses penyusuan bayi bukanlah puting melainkan areola. Hal ini justru dapat menyebabkan puting Anda lecet.
Bila Anda berniat untuk memerah ASI menggunakan alat pompa, maka tentunya akan lebih mudah, praktis dan tidak menimbulkan rasa lelah bagi Anda. Namun pastikan bahwa proses pembersihan (sterilisasi) setiap bagian alat pompa dilakukan dengan benar, agar tidak ada kuman yang mengontaminasi ASI. (RS)