Memerah ASI merupakan proses mengeluarkan dan menyimpan ASI dalam kemasan sementara, untuk diberikan saat ibu sedang tidak bersama bayi.
Selain menjadi pilihan utama bagi ibu yang berkarier, memerah ASI juga dapat dilakukan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri berlebihan pada payudara (saat produksi berlimpah). Tak hanya itu, ASI perah juga merupakan cara alternatif menyusui bila terdapat lecet pada puting.
ASI perah –baik yang diproses secara manual (menggunakan tangan) maupun menggunakan alat, dapat disimpan dengan cara berikut:
- Simpanlah ASI di dalam botol atau kemasan yang telah disterilisasi terlebih dahulu. Tujuannya untuk mencegah kontaminasi kuman yang dapat membahayakan kesehatan anak.
- Setelah dikemas dalam mangkuk atau botol dengan penutup, ASI hanya dapat dibiarkan berada dalam suhu ruangan selama 6-8 jam.
- Untuk membuat ASI lebih tahan lama, segera simpan dalam kulkas. ASI dapat disimpan dalam kulkas (pintu bawah, bukan freezer) dan bertahan selama 3 hari.
- ASI yang dimasukkan ke dalam freezer dapat bertahan hingga 2-3 bulan (pemakaian lebih cepat tentunya lebih baik).
- Bila ASI ingin dibawa saat melakukan perjalanan, gunakan tas khusus yang dapat mempertahankan suhu dingin (cooler bag/cooler box). Lengkapi dengan beberapa potongan es beku dalam kotak (ice pack) untuk menjaga agar tetap dingin.
- Catat tanggal produksi ASI pada botol kemasan, agar Anda mengetahui mana ASI yang sebaiknya digunakan lebih dahulu.
Bila sudah tiba saatnya menggunakan ASI perah yang disimpan dalam freezer, perhatikan cara mencairkannya. Cara yang tepat adalah dengan menaruhnya di bawah air mengalir atau merendam botolnya di air hangat. Tidak dibenarkan untuk membiarkan ASI beku mencair sendiri di suhu ruangan dalam waktu lama. Misalnya, dengan meletakkan botol berisi ASI perah di meja makan, karena dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi kuman. Jangan gunakan microwave karena dapat merusak nutrisi dalam ASI.
Nah, kini Anda sudah tahu cara menyimpan ASI perah yang benar. Selamat mencoba!
(RS/RH)