Menyusui berpotensi menjadi KB alami karena mencegah terjadinya ovulasi. Namun, beberapa wanita tetap bisa hamil kendati sedang menyusui.
Tidak sedikit yang meyakini bahwa menyusui selama kehamilan berbahaya bagi bayi yang belum lahir. Namun, penelitian menunjukkan bahwa menyusui aman dilakukan selama Mama tidak memiliki riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya.
Pasalnya, efek samping menyusui saat hamil mungkin saja terjadi ketika Mama pernah mengalami masalah kehamilan.
Bahaya Menyusui Saat Hamil
Efek menyusui saat hamil ada beragam, mulai dari ringan hingga berat. Berikut risiko menyusui saat hamil yang perlu Mama waspadai:
1. Kontraksi Rahim
Ketika Mama menyusui, tubuh menghasilkan hormon oksitosin. Oksitosin berfungsi untuk merangsang produksi ASI. Namun, di sisi lain, hormon ini juga memicu kontraksi pada rahim.
Meski begitu, kadar oksitosin yang dihasilkan terbilang kecil sehingga hanya menimbulkan kontraksi ringan. Hal ini tidak menjadi masalah bila Mama memiliki kehamilan dan kondisi tubuh yang sehat.
Sebaliknya, oksitosin bisa menimbulkan masalah pada kehamilan yang berisiko tinggi.
Artikel lainnya: Bunda, Inilah Pentingnya Posisi Menyusui yang Benar
2. Kelahiran Prematur
Disampaikan dr. Jessica Florencia, oksitosin yang dihasilkan karena menyusui bisa memengaruhi kehamilan. Hal ini berisiko menimbulkan bahaya jika Mama pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya.
Pasalnya, oksitosin dapat meningkatkan pergerakan rahim. Bahaya menyusui saat hamil berpotensi memicu kelahiran prematur pada kehamilan yang lebih tua.
3. Keguguran
Menyusui saat hamil juga berbahaya jika Mama pernah mengalami keguguran. Aktivitas ini bisa menyebabkan keguguran pada kehamilan muda.
Menurut penelitian dalam Perspective on Sexual and Reproductive Health, menyusui eksklusif saat hamil, yaitu ketika bayi belum menerima MPASI dapat meningkatkan risiko keguguran. Namun, risiko ini tidak berlaku jika Mama tidak sedang memberikan ASI eksklusif, yaitu ketika bayi sudah bisa menerima MPASI.
Diduga, kehamilan dan produksi ASI ekslusif membebani tubuh Mama sehingga memicu keguguran.
4. Masalah Gizi
Mama mungkin berisiko mengalami masalah gizi akibat menyusui saat hamil. Pasalnya, selain diserap tubuh sendiri, nutrisi yang masuk ke tubuh Mama perlu didistribusikan ke janin dan digunakan untuk produksi ASI.
Sampai saat ini, belum diketahui jelas bagaimana menyusui saat hamil memengaruhi status gizi Mama. Apalagi di negara berkembang yang masih memiliki angka infeksi tinggi dan status gizi baik yang rendah.
Namun, yang jelas, status gizi Mama tentu sangat memengaruhi kesehatan janin dan pertumbuhannya. Begitu pula dengan kesehatan Mama.
Artikel lainnya: Ibu Menyusui Rentan Kena Osteoporosis? Ini Faktanya
5. Kadar dan Rasa ASI Berubah
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan bisa mengubah konsistensi, jumlah, dan rasa ASI. Efek samping menyusui saat hamil bisa bikin ASI terasa lebih asin. Kadarnya juga bisa menurun seiring perkembangan kehamilan Mama.
6. Peningkatan Rasa Tidak Nyaman
Pada trimester awal kehamilan, Mama mungkin mengalami nyeri puting dan payudara. Mual, penurunan nafsu makan, hingga mudah lelah juga bisa Mama rasakan.
Ketidaknyaman tersebut akan meningkat ketika Mama menyusui saat hamil.
7. Bayi Memiliki Berat Lahir Rendah
Laktasi adalah proses menyusui dari ASI mulai diproduksi di dalam tubuh hingga diberikan kepada bayi. Laktasi bisa menguras energi Mama. Apalagi nutrisi dalam tubuh Mama juga terserap saat hamil.
Kondisi tersebut bisa mengurangi aliran darah ke plasenta sehingga memperlambat perkembangan bayi yang belum lahir. Akibatnya, Mama berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Artikel lainnya: Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah
Kondisi yang Sebaiknya Menghindari Hamil Saat Masih Menyusui
Seperti telah disampaikan, menyusui saat hamil berbahaya jika Mama punya riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya. Selain itu, sejumlah kondisi juga bisa membahayakan tubuh Mama.
Apabila Mama memiliki sederet kondisi di bawah ini, sebaiknya hindari hamil saat masih menyusui, di antaranya:
- Memiliki riwayat masalah kehamilan terdahulu, seperti perdarahan, kontraksi dini, keguguran, atau kelahiran prematur
- Masih memberikan ASI eksklusif ketika bayi belum usia MPASI atau masih menyusu dengan intens
- Menyusui bayi kembar
Pada kebanyakan kehamilan yang sehat dan normal, menyusui saat hamil tidak menimbulkan masalah. Mama hanya perlu memenuhi asupan kalori dan minum banyak cairan untuk mendukung proses kehamilan dan menyusui.
Namun, jika Mama memiliki sederet kondisi di atas, sebaiknya #JagaSehatmu dengan memberikan jeda pada setiap kehamilan. Hal ini untuk menghindari efek samping menyusui saat hamil.
Dengan fokus menyusui, Mama juga bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil lebih optimal. Selain itu, hal ini turut mendukung proses pemulihan tubuh Mama.
Apabila Mama punya pertanyaan lain seputar kehamilan, konsultasikan lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)