Mengantuk bukan cuma dialami oleh orang yang bosan atau kurang tidur saja. Ibu yang sedang menyusui pun kerap merasa lelah dan terus menguap saat melakukan aktivitas tersebut. Dari segi medis, apakah kondisi seperti itu bisa dijelaskan, ya?
Pengaruh Hormon Oksitosin dan Prolaktin
Jangan bingung, terdapat penjelasan dari kondisi tersebut. Mengantuk saat menyusui ternyata dapat disebabkan oleh pelepasan hormon oksitosin dalam tubuh. Hormon oksitosin itu merupakan hormon kasih sayang yang bisa menimbulkan rasa tenang dan nyaman.
Karena menyusui bayi adalah kegiatan yang membahagiakan untuk ibu, alhasil hormon itu membuat suasana diri jadi tenang. Tahu sendiri, kan, situasi yang menenangkan bisa membuat seseorang menjadi mengantuk?
Nah, kabar baiknya, jika hormon oksitosin itu berhasil terproduksi dari dalam tubuh, maka ikatan emosional antara ibu dan anak juga terbentuk.
Sebenarnya, tak cuma hormon oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh saat menyusui. Hormon prolaktin pun turut serta membuat perasaan ibu menjadi jauh lebih relaks. Intinya, kedua hormon inilah yang menjadi penyebab utama mengapa ibu sering mengantuk saat menyusui.
Ibu Baru Memang Cenderung Kurang Tidur
Di sisi lain, sering mengantuk dan lelah saat menyusui biasanya lebih sering dialami ibu muda yang baru memiliki anak. Sebab, ini adalah pertama kalinya ia memiliki pengalaman menyusui dan menjadi orang tua.
Sang ibu belum terbiasa dengan jam tidur yang hilang dan berubah, serta waktu yang tersita oleh kegiatan mengurus bayi.
Artikel lainnya: 7 Cara Tepat Atasi Susah Tidur pada Ibu Menyusui
Ujung-ujungnya, saat menyusui, ibu terus-menerus menguap disertai dengan lingkaran di bawah mata yang makin menghitam karena kurang tidur! Bahkan, tak cuma saat menyusui, saat duduk pun seorang ibu baru bisa mudah tertidur karena kelelahan mengurus anak yang baru lahir.
Mengantuk saat Menyusui Sebenarnya Berbahaya
Meski di atas telah disebutkan bahwa pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin bisa membangun ikatan emosi antara ibu dan anak, tetapi sebenarnya kalau ibu ketiduran, itu bisa membahayakan bayi, lho.
Sebab, jika ibu benar tertidur, maka posisi genggaman tangannya menjadi longgar dan bayi rentan terjatuh. Lalu, bila ia menyusui sambil berbaring dan tak lama kemudian tertidur, bayi rentan tercekik dan itu sangat berakibat fatal.
Karena itu, senyaman dan setenang apa pun kondisi menyusui, usahakan untuk tidak sampai benar-benar tertidur, Mom!
Artikel lainnya: Pengaruh Obat Tidur pada Ibu Menyusui dan Bayinya
Cara Agar Ibu Tidak Mengantuk dan Lelah saat Menyusui
Bukan dengan minum banyak kopi, ada beberapa cara lain yang ampuh untuk membuat ibu tetap tersadar saat menyusui, yaitu:
- Duduklah dalam posisi tegak. Posisi ini dapat mencegah rasa kantuk berlebih muncul. Jika pegal, ganjal punggung atau pinggang dengan bantal supaya lebih nyaman.
- Menyusuilah sambil mendengarkan musik atau menonton televisi. Pilihlah musik yang ceria ataupun tayangan komedi supaya tidak mengantuk. Misalkan si bayi tidak tidur, Anda juga bisa sambil berinteraksi dengannya.
- Untuk mengusir kantuk, ibu juga bisa menyusui sambil Camilan yang bisa dikonsumsi bisa berupa kacang almon ataupun potongan buah yang tetap sehat.
- Perbanyak asupan bergizi, namun jangan kebanyakan makan karbohidrat. Lebih baik, perbanyak asupan protein seperti daging ayam, sapi, dan ikan.
Dokter Karin Wiradarma dari KlikDokter berpesan, penuhi kebutuhan lemak, asam folat, dan zat besi. Selain bikin ibu lebih fit, kualitas ASI juga akan lebih baik.
- Minta bantuan orang lain untuk mengawasi, misalnya suami. Beberapa menit sekali, suami mesti memperhatikan istri yang sedang menyusui. Kalau tertidur, biarkan ia membangunkan.
- Pasang alarm getar dengan suara yang tidak terlalu kencang. Pasang tiap beberapa menit sekali dan kalau sudah berbunyi, jangan lupa untuk mengaktifkannya kembali, ya!
Kini, Anda sudah tahu, kan, alasan mengapa ibu sering mengantuk dan lelah saat menyusui? Bila Anda memiliki keluhan lain saat menyusui, konsultasikan kepada dokter melalui fitur Live Chat atau Tanya Dokter di aplikasi dan situs KlikDokter.
(FR/RPA)