Ibu Menyusui

Ini Akibatnya Jika Ibu Menyusui Kurang Gizi

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 19 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan biarkan seorang ibu menyusui kurang gizi. Jika tidak, hal-hal ini dapat mengancam kesehatan mereka!

Ini Akibatnya Jika Ibu Menyusui Kurang Gizi

Menyusui adalah periode yang penting bagi ibu dan bayi. Selama enam bulan pertama setelah dilahirkan, bayi disarankan untuk hanya mendapatkan nutrisi dari air susu ibu (ASI). Itulah sebabnya, mencegah ibu menyusui kurang gizi sangat penting. Lantas, apa sih yang terjadi saat ibu menyusui tidak mencukupi kebutuhan gizinya?

Ibu Menyusui dan Kurang Nutrisi

Untuk dapat menyusui dan memproduksi ASI, seorang ibu membutuhkan lebih banyak energi dari dirinya. Biasanya, produksi ASI pada ibu menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi dari segi kualitas dan kuantitas.

Meskipun sang ibu mengalami kekurangan zat gizi yang ringan, kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan pada umumnya tidak terganggu.

Hal ini terjadi karena tubuh ibu akan mendahulukan kebutuhan untuk memproduksi ASI dibandingkan beberapa fungsi tubuh lainnya. Produksi ASI dapat menggunakan sumber nutrisi cadangan yang terdapat pada tubuh ibu, apabila tidak ada asupan nutrisi yang cukup.

Kekurangan zat gizi pada ibu menyusui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk infeksi, serta menurunkan produktivitas dan kemampuan untuk beraktivitas. Ibu menyusui yang mengalami kekurangan zat gizi akan tidak dapat memproduksi ASI berkualitas karena tidak adanya cadangan zat gizi yang tersimpan.

Selain pada kesehatan ibu sendiri, kekurangan zat gizi pada ibu menyusui juga akan memberikan dampak pada bayi yang disusuinya.

Apa Dampak pada Bayi?

Saat tidak mendapatkan gizi yang cukup dari ASI, sang bayi dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya terganggunya peningkatan berat atau tinggi badan.

Tidak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang kurang gizi dapat mengalami hambatan dalam bidang akademik. Di masa depan, kemampuan mereka dalam berprestasi di sekolah bisa jadi tertinggal.

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah rendahnya kandungan zat gizi pada ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi. Diantaranya adalah energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai dengan yang direkomendasikan bagi ibu menyusui.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, ibu menyusui membutuhkan kalori atau energi yang lebih banyak. Ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori 400-500 kkal setiap hari, dari jumlah kalori yang dikonsumsi perempuan tidak menyusui, yakni ±2.300 kkal per hari.

Penambahan energi itu juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor usia, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas, dan jenis menyusui (menyusui secara eksklusif atau ada tambahan susu formula).

Tambahan energi ini akan digunakan untuk memproduksi ASI. Apabila kebutuhan energi tambahan tersebut tidak dipenuhi dari makanan, sumber cadangan zat gizi ibu akan digunakan.

Selain itu, ibu menyusui juga perlu mengonsumsi air dalam jumlah yang cukupkarena air merupakan salah satu bahan dasar produksi ASI. Ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi air sekitar 2,5 liter setiap hari, serta menghindari minuman berkafein.

Untuk menjaga kualitas dan menambah produksi ASI, ibu menyusui juga dapat mengonsumsi suplemen multivitamin. Antara lain yang mengandung minyak ikan alami, asam folat, zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya yang membantu kesehatan ibu dan perkembangan buah hati selama masa kehamilan dan menyusui.

Menyusui merupakan salah satu tahapan penting bagi bayi yang turut berpengaruh pada masa depannya. Jangan sampai ibu menyusui mengalami kurang gizi. Selalu konsumsi makanan dari sumber yang beragam dan seimbang agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari.

[HNS/ RH]

kurang gizi
Bayi
Ibu Menyusui