Let-down reflex (LDR) adalah refleks keluarnya ASI dari payudara. Refleks ini terjadi ketika saraf dalam payudara terstimulasi (baik oleh hisapan bayi maupun pompa ASI) dan memberi sinyal untuk mengeluarkan hormon oksitosin.
Oksitosin adalah hormon yang memicu otot-otot sel penghasil ASI berkontraksi dan mengalirkan ASI keluar. Lama stimulasi hingga refleks terjadi bervariasi pada setiap wanita dan juga bervariasi pada setiap waktu menyusui. Namun biasanya berada dalam hitungan detik hingga menit.
Mengenali Tanda Let-down Reflex
Terjadinya LDR dapat dirasakan sebagai:
- Sensasi geli (tingling)
- Payudara tiba-tiba terasa penuh, bila diraba terasa kencang dan kadang berbenjol
- ASI menetes dari payudara sebelah yang tidak disusui/dipompa
Tanda paling jelas terjadinya LDR adalah perubahan pola hisapan bayi, dari hisapan cepat dangkal ke hisapan lambat dalam yang berirama. Hisapan lambat dalam ini adalah hisapan yang sesungguhnya, dalam arti bayi sedang menyusu secara aktif.
Rahim juga dapat terasa kencang ketika refleks ini terjadi pada hari-hari pertama pasca persalinan. Khususnya, apabila ini bukan anak pertama. Lama-kelamaan, sensasi ini dapat menghilang, namun dapat juga menetap pada sebagian ibu. Sebagian ibu lainnya, tidak pernah merasakan sensasi ini sama sekali.
Artikel Lainnya: Sederet Masalah Menyusui di Berbagai Fase Usia Bayi
Pemicu Let-down Reflex
Let-down reflex menjamin bahwa bayi Anda mendapat cukup ASI dan dapat terjadi lebih dari satu kali dalam satu sesi menyusui. Karena itu, ketika menyusui atau memompa usahakan bisa terjadi beberapa kali LDR. Bagaimana cara agar let-down reflex terjadi?
- Berpikir positif. Kecemasan akan sedikitnya jumlah ASI yang dihisap bayi maupun yang dipompa dapat semakin menekan produksi ASI. Fokuslah pada yang dapat dihasilkan dan bersyukur bahwa Anda dapat menyusui.
- Rileks.Tarik napas perlahan dan dalam saat menyusui maupun memompa. Sebagian ibu terbantu dengan minum air hangat atau mendengarkan musik yang menenangkan. Mandi air hangat atau mengompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui atau memompa juga dapat membantu.
- Pijat payudara dengan lembut. Genggam payudara dengan tangan Anda seperti membentuk huruf C, kemudian pijat ke arah puting dengan gerakan seperti menggulung. Lakukan ini beberapa menit sebelum menyusui atau memompa.
- Pikirkan bayi Anda. Umumnya ASI akan lebih mudah keluar ketika Anda dekat dengan bayi. Ketika Anda berada jauh darinya, foto, video, atau suara tangisan bayi dapat membantu menstimulasi.
- Lebih sering memompa. Semakin sering memompa (2-3 jam sekali), LDR akan lebih mudah dicapai.
- Dukungan. Pijatan pada bahu dan punggung oleh suami atau orang lain akan membantu Anda untuk rileks ketika menyusui maupun memompa.
Artikel lainnya: 6 Fakta Mengejutkan tentang ASI
LDR akan sulit terjadi apabila Anda cemas, sangat lelah, sedang marah, atau kesakitan. Tapi bukan berarti Anda tidak bisa menyusui dalam kondisi-kondisi tersebut. Menyusui merupakan proses yang luar biasa. Dukungan dari pasangan, keluarga, sahabat, komunitas, dan lingkungan, dapat membantu ibu mengatasi berbagai stressor dan tetap menyusui dengan sukses.
Bila ada keluhan terkait dengan ASI, sebaiknya download aplikasi KlikDokter, lalu tanya dokter untuk solusi dari masalah yang terjadi.