Tak hanya selama hamil, seorang wanita tetap harus mengonsumsi asupan sehat setelah persalinan. Pasalnya, makanan setelah melahirkan diperlukan guna proses pemulihan organ intim wanita yang baru saja melewati proses kehamilan dan persalinan.
Di samping itu, nutrisi makanan sehat tentu saja diperlukan oleh bayi melalui ASI. Nutrisi-nutrisi tersebut akan sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Usai melahirkan, seorang wanita umumnya memiliki kebutuhan berkisar 1.800-2.200 kalori per hari. Tapi, ini bukan berarti Anda bisa makan apa saja dalam jumlah banyak demi memenuhi target tersebut. Asupan nutrisi tetap harus diatur agar lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan.
Kenapa Harus Jeli Pilih Nutrisi dan Makanan Setelah Melahirkan?
Saat hamil, kebanyakan ibu hamil sangat mencermati makanan dan nutrisi yang dikonsumsi karena meyakini dirinya perlu makan untuk dua orang. Namun setelah persalinan, sebagian ibu tak lagi memperhatikan makanan secermat saat hamil.
Sibuk mengurus bayi menjadi salah satu penyebab ibu tak sempat lagi mempersiapkan makanan sehat setelah melahirkan yang bernutrisi optimal untuk dirinya sendiri.
Sebenarnya, nutrisi pasca-persalinan sama pentingnya dengan nutrisi selama kehamilan. Setelah persalinan, Anda tetap membutuhkan nutrisi yang optimal karena nutrisi tersebut dibutuhkan untuk memulihkan stamina dan kesehatan, serta sebagai sumber energi dalam merawat bayi.
Jika Anda menyusui secara eksklusif, nutrisi yang dikonsumsi setelah melahirkan sangat penting untuk menjamin kualitas air susu ibu (ASI).
Artikel Lainnya: Ibu Habis Melahirkan, Bolehkah Diet Mayo?
Apa saja jenis makanan yang perlu dikonsumsi ibu setelah melahirkan? Berikut beberapa di antaranya:
1. Protein
Sudah menjadi rahasia umum bahwa protein merupakan salah satu nutrisi utama yang diperlukan tubuh.
Protein berperan sebagai zat pembangun bagi jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Selain itu, zat gizi ini diperlukan untuk pembentukan enzim dan hormon.
Beberapa makanan sehat yang bisa menjadi sumber protein, antara lain telur, tempe, tahu, ikan laut, kacang-kacangan, dan daging.
Akan tetapi, pastikan Anda mengonsumsi daging yang tanpa lemak sehingga mengurangi risiko terpapar lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan Anda.
2. Kalsium
Seorang wanita yang baru melahirkan membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari. Sebagai mineral utama di tubuh, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang, kontraksi otot jantung, dan otot rangka.
Selain itu, kalsium juga sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Jika ibu memiliki asupan kalsium yang baik, tentu saja bayi akan bisa mendapat asupan kalsium yang baik pula melalui ASI yang diperolehnya.
Sumber kalsium bisa diperoleh dari susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt yang mudah Anda temui dalam menu sehari-hari.
Artikel Lainnya: Penuhi Nutrisi bagi Ibu Hamil Cegah Penyakit Kronis pada Anak
3. Zat Besi
Zat besi merupakan mineral yang juga sangat dibutuhkan ibu yang baru bersalin. Dalam beberapa kondisi, seorang ibu rentan mengalami anemia usai persalinan. Sering kali, hal tersebut karena Anda kekurangan asupan zat besi.
Dengan demikian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu pasca persalinan. Sumber zat besi bisa diperoleh dari menu makanan sehari-hari. Misalnya, bayam, udang, tempe, tahu, serta kacang-kacangan.
4. Omega-3
Omega-3 merupakan asam lemak bernutrisi yang dibutuhkan oleh ibu pasca-melahirkan. Faktanya, omega-3 bermanfaat untuk perkembangan otak bayi yang baru dilahirkan. Nutrisi ini dapat diperoleh si Kecil melalui ASI Anda.
Tak hanya bagi bayi, omega-3 juga bermanfaat untuk ibu karena dapat memperbaiki mood pasca-melahirkan. Omega-3 dapat diperoleh dari makanan, seperti salmon, tuna, sarden, serta canola oil.
Artikel Lainnya: Nutrisi yang Dibutuhkan Anak agar Tidak Mengalami Stunting
Apa Saja Makanan yang Perlu Dihindari?
Pada prinsipnya, ibu dapat makan apa saja setelah persalinan. Namun demikian, jika ibu menyusui bayi, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan seperti berikut ini.
- Hidangan laut yang berpotensi mengandung merkuri. Sebaiknya, makanan laut hanya dikonsumsi 1-2 kali per minggu.
- Minuman mengandung kafein, seperti kopi dan teh.
- Minuman yang mengandung alkohol.
Selain itu, ibu yang menyusui juga perlu memperhatikan reaksi bayi setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu. Terkadang perut bayi menjadi kembung jika ibu mengonsumsi kol, kembang kol, atau kentang.
Akan tetapi, hal tersebut tak terjadi pada semua bayi. Penting bagi ibu untuk mendokumentasikan apa saja yang dimakannya dan memperhatikan reaksi si Kecil sesudahnya.
Artikel Lainnya: Pilihan Makanan Sehat dan Bernutrisi untuk Ibu Hamil
Efek jika Tidak Perhatikan Asupan Nutrisi Setelah Melahirkan
Makan sembarangan setelah persalinan tidak menguntungkan bagi ibu. Jika nutrisi tak diperhatikan dengan baik, ibu bisa mengalami kekurangan energi dari makanan, atau dapat pula berlebihan dalam mengonsumsi makanan.
Selain itu, jika nutrisi tidak tercukupi dengan optimal, penyembuhan luka pada kandungan dan organ intim akan berjalan lebih lambat, atau bahkan penyembuhannya bisa terganggu.
Ada baiknya, ketika mengonsumsi makanan sehat setelah melahirkan, Anda juga melakukan beragam pola hidup sehat lainnya. Misalnya, jalani pola hidup aktif dengan rutin berolahraga setiap hari dan kurangi konsumsi makanan tidak sehat.
Selain itu, cukupi juga waktu istirahat Anda. Mengurus bayi menguras banyak waktu dan energi sehingga tubuh Anda tetap membutuhkan waktu istirahat.
Anda bisa meminta bantuan suami atau keluarga terdekat, seperti orang tua dan mertua, untuk mengatasi hal ini.
Itulah beberapa makanan setelah melahirkan sehat yang baik dikonsumsi. Mulailah untuk mencukupi nutrisi sesuai kebutuhan melalui variasi makanan sehat sehari-hari. Bila ada kendala dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pantau terus info seputar kesehatan ibu dan anak di aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]