Ibu Menyusui

Manfaat ASI Eksklusif bagi Tumbuh Kembang Bayi

dr. Karin Wiradarma, 23 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin tahu apa saja manfaat pemberian ASI eksklusif bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi? Baca terus artikel ini, ya!

Manfaat ASI Eksklusif bagi Tumbuh Kembang Bayi

Saat bayi lahir, Anda direkomendasikan untuk memberikan ASI. Bukan tanpa alasan, tapi kandungan nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi membuat peran ASI tak tergantikan. Karenanya, baik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maupun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, lalu dilanjutkan hingga 2 tahun sambil didampingi MPASI.

Rekomendasi tersebut diberikan bukan asal-asalan. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ASI membawa sejuta manfaat untuk bayi.

Nutrisi terbaik

ASI yang diproduksi oleh ibu khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya setelah dilahirkan. Komposisi nutrisi di dalam ASI bisa berubah-ubah untuk menyesuaikan kebutuhan tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.

Pemberian nutrisi ini pun dimulai dari ASI yang pertama kali diproduksi oleh ibu, yaitu kolostrum. Meskipun volumenya sedikit dan berwarna kekuningan, kolostrum sangat kaya akan protein dan komponen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Kolostrum juga dapat membantu pematangan saluran cerna bayi.

Kekebalan tubuh

Kolostrum mengandung antibodi, terutama imunoglobulin (Ig) A, yaitu zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi untuk melawan kuman penyebab penyakit. Imunoglobulin tersebut bekerja dengan cara melapisi saluran napas dan saluran cerna bayi agar tidak mudah diserang oleh bakteri dan virus.

Karena alasan tersebut, banyak penelitian menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih jarang terjangkit berbagai penyakit, seperti pneumonia (infeksi paru) dan diare.

Jarang sakit

Karena bayi mendapatkan nutrisi dan antibodi yang cukup, maka bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih jarang terkena penyakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Penelitian menemukan bahwa pemberian ASI selama 3, 4 dan 6 bulan dapat menurunkan risiko bayi mengalami infeksi telinga tengah sebesar 50 persen, infeksi saluran napas 72 persen, dan flu 63 persen. Risiko penyakit lain seperti infeksi usus, alergi, penyakit celiac, suddent infant death syndrome, diabetes, dan leukimia juga berkurang.

Berat badan naik

Berat badan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif juga ditemukan lebih mudah naik. Meskipun bikin berat badan bayi mudah naik, tapi ASI melindungi bayi dari ancaman obesitas. Berdasarkan penelitian, justru bayi yang mendapatkan susu formula lebih berisiko mengalami obesitas saat ia dewasa kelak.

Hal tersebut disinyalir berhubungan dengan bakteri di dalam usus bayi dan hormon leptin. Bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki lebih banyak bakteri baik yang dapat menjaga keseimbangan energi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Bayi yang disusui ASI eksklusif juga memiliki hormon leptin (hormon yang meregulasi lapar dan kenyang) lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula.

Lebih pintar

Banyak penelitian yang menemukan bahwa tumbuh kembang bayi yang diberikan ASI eksklusif didapati lebih baik. Hal ini terlihat dari skor IQ yang lebih tinggi dan perilaku yang lebih baik pada anak yang mendapatkan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang tidak.

1 dari 2

Manfaat pemberian ASI eksklusif juga dirasakan ibu

Tidak hanya bermanfaat bagi bayi, ibu yang memberikan ASI eksklusif pun dapat turut merasakan manfaatnya. Apa saja?

Menurunkan berat badan

Berat badan Anda naik banyak ketika hamil? Tenang, pemberian ASI eksklusif dapat membantu Anda menurunkan berat badan lebih cepat. Ini karena tubuh membakar kalori ketika Anda memproduksi ASI (kurang lebih 500 kalori dalam sehari). Semakin banyak ASI yang diproduksi, maka semakin banyak pula kalori yang dibakar.

Mengecilkan rahim

Ketika hamil, rahim yang awalnya berukuran sebesar telur bebek membesar sedemikian rupa untuk ‘menampung’ bayi yang membesar. Dengan memberikan ASI eksklusif, Anda dapat mempercepat pengecilan rahim dengan merangsang keluarnya hormon oksitosin.

Menurunkan risiko depresi

Sebanyak 15 persen ibu berisiko mengalami depresi pascapersalinan dan lebih banyak lagi yang mengalami baby blues. Menurut penelitian, ibu yang memberikan ASI eksklusif memiliki risiko depresi pascapersalinan yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh peran oksitosin yang dilepaskan ketika ibu menyusui.

Hormon ini dapat membuat ibu lebih merasa bahagia. Ikatan yang terjalin antara ibu dan bayi selama menyusui juga bisa membuat ibu lebih merasa tenang dan nyaman.

Turunkan risiko penyakit

Penelitian menemukan bahwa ibu yang menyusui lebih dari 12 bulan memiliki risiko kanker payudara dan ovarium 28 persen lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

Selain kanker, pemberian ASI eksklusif juga dapat melindungi ibu dari penyakit darah tinggi, kolesterol, diabetes, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.

KB alami

Menyusui eksklusif (minimal 8 kali sehari) dapat mencegah ovulasi dan menstruasi, yang berarti ini adalah KB alami.

2 dari 2

Tips agar ASI eksklusif lancar dan berkualitas

Agar bisa mendapatkan berbagai manfaat dari pemberian ASI eksklusif baik untuk bayi maupun ibu, produksi ASI harus lancar supaya bisa menyusui minimal delapan kali per hari. Lakukan tips ini:

Susui bayi sesering mungkin, minimal 2–3 jam sekali

Menambah sesi menyusui akan semakin menstimulasi kelenjar susu payudara untuk memproduksi ASI. Pastikan agar bayi Anda menyusu pada satu payudara hingga terasa ‘kosong’, baru berpindah ke payudaranya lainnya.

Ini penting untuk menjamin pengosongan payudara yang optimal dan supaya bayi mendapat baik ASI foremilk (ASI yang keluar pada awal sesi menyusui, mengandung tinggi laktosa dan rendah lemak) maupun hindmilk (ASI tinggi lemak berperan dalam pertumbuhan dan peningkatan berat badan bayi).

Perbaikilah posisi latch on bayi ke puting

Latch on yang benar akan memaksimalkan proses menyusui. Selain itu, ketika isapan bayi sudah mulai melambat, Anda dapat memberikan kompresi pada payudara (dengan memencet atau menekan) untuk meningkatkan aliran ASI agar payudara dapat benar-benar dikosongkan.

Tambahkan sesi pumping

Anda juga dapat menstimulasi produksi ASI lebih lagi dengan menambahkan sesi memompa ASI di antara dua sesi menyusui. ASI perah (ASIP) dapat disimpan untuk cadangan. ASIP dapat tahan sampai 5 hari di kulkas dan sampai 1 bulan di freezer.

Hindari memberikan bayi susu formula dan empeng

Hindari memberikan suplementasi susu formula kepada bayi Anda. Satu saja sesi menyusui yang digantikan oleh susu formula akan menurunkan produksi ASI. Suplementasi susu formula boleh dipertimbangkan jika memang dokter memutuskan bahwa bayi Anda butuh tambahan nutrisi selain dari ASI.

Sebisa mungkin hindari juga penggunaan empeng. Manfaatkan puting sebagai empeng untuk bayi isap, yang mana ini juga dapat menstimulasi produksi ASI.

Jangan bangunkan bayi yang tertidur saat menyusui belum selesai

Jika bayi tertidur tapi sesi menyusui belum selesai, cobalah membangunkannya dengan mengguncang atau menepuk lembut badannya, menggelitik telapak kakinya, memindahkan posisi ke payudara lainnya, atau membuka bajunya.

Suplementasi herbal atau obat lainnya

Penggunaan suplementasi yang baik untuk kesehatan ibu dan perkembangan bayi selama 1.000 hari kehidupannya juga bisa dicoba. Pastikan kandungan nutrisi suplemen sudah disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil dan menyusui, misalnya terdapat zat besi, asam folat, kalsium, DHA, serta vitamin dan mineral esensial lainnya.

Patuhi dosis yang tertera di kemasan suplemen atau lebih baiknya lagi berkonsultasi dengan dokter sebelum hendak menambahkan suplemen ke dalam menu harian Anda.

Jika segala cara sudah dicoba tapi tetap gagal, bertanyalah kepada ahlinya. Datangi konsultan laktasi di kota Anda agar masalah perihal menyusui bisa dievaluasi dan dicarikan solusi.

Pemeriksaan hormon tiroid juga dapat dipertimbangkan, mengingat kadar hormon tiroid yang rendah dapat mengurangi produksi ASI.

Mengenal tanda si Kecil cukup ASI

ASI memang tidak dapat dilihat dengan jelas seperti susu formula. Meskipun demikian, ada beberapa tanda yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI atau belum.

Ketika menyusui, Anda melihat bahwa bayi menyusu dengan gerakan menelan yang jelas secara berulang. Bayi juga tampak tenang dan tidak gelisah ketika menyusui. Apabila bayi telah puas menyusu, ia akan melepas puting payudara dengan sendirinya ketika kenyang.

Anda juga dapat melihat sisa ASI ketika bayi melepas mulutnya dari puting payudara. Setelah selesai menyusu, bayi akan tampak tenang dan tertidur selama 2–3 jam, sebelum akhirnya menyusu kembali. Setelah bayi selesai menyusu, payudara Anda juga terasa lembut dan kosong.

Anda juga dapat mengetahui bahwa bayi Anda mendapatkan ASI yang cukup jika bayi tampak sehat, aktif, dan pertambahan berat badannya baik seiring berjalannya waktu. Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan cukup ASI juga buang air dalam frekuensi yang cukup, yakni setidaknya membasahi popoknya 6 kali sehari.

Sampai di sini, manfaat ASI eksklusif bagi tumbuh kembang bayi memang tak terhingga. Tak hanya itu, manfaat pemberian ASI eksklusif ini juga bisa dirasakan ibu. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi esensial yang tinggi akan kandungan DHA, asam folat, kalsium, zat besi, serta vitamin dan mineral untuk kesehatan ibu dan buah hati selama kehamilan hingga menyusui. Selain nutrisi dengan komposisi ideal untuk bayi terpenuhi, ia pun mendapat perlindungan terhadap infeksi, dan tak lupa terjalinnya ikatan kuat antara ibu dan bayi. Selamat menikmati waktu menyusui, Bu!

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

(RN/ RH)

ASI
Ibu Menyusui
ASI Eksklusif
Ibu dan Bayi
tumbuh kembang bayi
kolostrum