Pemenuhan nutrisi tak hanya saat hamil, tapi selama menyusui pun perlu diperhatikan. Berbagai jenis sayuran, buah, daging, ikan, telur, dan bahan makanan lainnya bisa dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ibu sekaligus mendukung jumlah produksi dan kualitas ASI.
Bagi ibu menyusui, pasti sering mendengar istilah booster ASI. Salah satu yang paling sering dicari adalah makanan-makanan sehat, contohnya sayuran.
Banyak orang percaya, mengonsumsi sayuran pahit saat menyusui bisa menambah produksi ASI.
Tak perlu khawatir rasa ASI berubah menjadi pahit dan bayi tidak menyukainya. Sayuran pahit tetap memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk ibu, sama halnya dengan jenis sayuran lainnya.
Selain membantu menjaga kesehatan ibu, sayuran pahit juga membantu meningkatkan kualitas ASI.
Sayuran pahit untuk ibu menyusui bisa menjadi alternatif makanan agar tidak bosan dengan sayuran yang itu-itu saja.
Secara umum, sayuran pahit mengandung serat yang baik untuk pencernaan ibu, sehingga terbebas dari masalah sembelit.
Selain itu, sayuran pahit juga mengandung antioksidan. Kandungan ini tak hanya sebatas sebagai antikanker.
Antioksidan juga turut membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Terlebih bagi ibu menyusui yang masih aktif bekerja atau sering begadang.
Artikel Lainnya: Ini 9 Hal yang Terjadi pada Tubuh akibat Kurang Makan Sayur
Rekomendasi Sayuran Pahit untuk Ibu Menyusui
Mengonsumsi sayuran pahit bisa jadi lebih lezat apabila Anda tahu cara mengolahnya. Misalnya ditumis, dikukus, atau jadi tambahan di hidangan lainnya. Berikut beberapa jenis sayuran pahit yang baik untuk ibu menyusui:
1. Pare
Siapa yang tak kenal pare? Sayuran ini terkenal bermanfaat bagi ibu menyusui karena bisa membantu meningkatkan produksi ASI.
Sayuran hijau bergelombang ini biasanya masuk ke dalam campuran siomai atau ditumis. Selain dimasak, pare juga dapat dijadikan jus.
Sayuran bernama ilmiah Momordica charantia ini diketahui mengandung sejumlah nutrisi penting, yaitu vitamin K, likopen, phytochemical, dan antioksidan.
Nutrisi-nutrisi tersebut dipercaya bermanfaat untuk melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.
Selain itu, buah pare juga dipercaya dapat mencegah diabetes dengan menurunkan kadar gula darah dan menurunkan risiko penyakit kanker.
Artikel Lainnya: Hati-hati, Makan Sayuran Mentah Tak Selalu Sehat
2. Kale
Selain pare, pilihan sayuran pahit yang bisa Anda konsumsi adalah kale. Meski rasanya tak sepahit pare, sayuran ini bisa menjadi alternatif bila kurang menyukai sayuran pahit.
Kale adalah salah satu super food populer yang banyak dikonsumsi. Bentuknya mirip sawi dengan tepi bergelombang dan biasanya ditemukan dalam salad.
Tak heran bila disebut sebagai super food. Pasalnya, kale merupakan sayuran yang padat nutrisi namun rendah kalori.
Satu cup kale (setara dengan 67 gram) mengandung 33 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 3 gram protein.
Lalu, ada pula berbagai macam vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, K, B6, kalsium, kalium, dan magnesium.
Kandungan nutrisi yang baik sekaligus kaya antioksidan menjadikan kale sebagai salah satu sayuran penting dalam menu makanan ibu menyusui.
Tingginya kandungan antioksidan seperti flavonoid dan polifenol membantu menjaga kesehatan jantung dan membantu menstabilkan tekanan darah. Lalu, juga berperan sebagai antikanker dan meningkatkan daya tahan ibu.
Artikel Lainnya: 8 Jenis Sayuran untuk Diet yang Bisa Anda Coba
3. Arugula
Dibandingkan pare dan kale, arugula mungkin terdengar asing. Arugula merupakan sayuran hijau yang bentuknya sekilas mirip kangkung.
Namun, daunnya memiliki sirip atau jari. Sama seperti kale, sayuran arugula sering kali dijadikan campuran dalam salad.
Arugula tinggi akan kandungan kalsium, kalium, asam folat, serta beberapa vitamin seperti vitamin A, C dan K.
Selama menyusui, tentu ibu membutuhkan asupan nutrisi lebih agar tetap terjaga kesehatannya.
Nah, kandungan kalsium dalam sayuran arugula bisa membantu menjaga kesehatan tulang.
Para ibu menyusui dapat memperoleh manfaat sayuran pahit untuk menambah pasokan ASI dan menjaga kesehatan tubuhnya.
Meski begitu, Anda sebaiknya tetap mengonsumsi dalam batas normal dan kombinasikan dengan makanan bergizi lain demi tercapainya nutrisi yang seimbang.
Bila Anda punya masalah produksi ASI, konsultasikan kepada dokter atau konselor laktasi. Agar lebih mudah, pakai fitur LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)