Para ibu menyusui pasti sangat berhati-hati dalam memakan sesuatu atau menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, karena takut memengaruhi ASI yang dikonsumsi bayi.
Bahkan, bila suntikan tersebut bermanfaat bagi kesehatan sekalipun, ibu menyusui kadang tetap waswas dan berhati-hati sebelum menjalaninya.
Salah satu prosedur injeksi yang tengah ramai dilakukan oleh masyarakat adalah suntik vitamin C. Biasanya orang meminta suntik vitamin jenis ini untuk membuat tubuhnya lebih segar dan tidak mudah lelah atau untuk tujuan kecantikan.
Lalu, apakah aman suntik vitamin C untuk ibu menyusui serta bayi? Berikut penjelasannya.
Adakah Manfaat Suntik Vitamin C bagi Ibu Menyusui?
Pada dasarnya, sama seperti orang dewasa pada umumnya, asupan vitamin C amat penting bagi ibu menyusui. Ditambah lagi, kebutuhan tubuh akan vitamin C biasanya meningkat pada kondisi tertentu, termasuk menyusui.
Vitamin C bermanfaat dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Vitamin C dapat menjaga kesehatan kulit karena berperan dalam pembentukan kolagen pada kulit.
Artikel Lainnya: Efektifkah Suntik Vitamin C Atasi Badan Lemas?
Selain itu, vitamin C tergolong antioksidan sehingga mampu menjaga daya tahan tubuh dengan menangkal berbagai radikal bebas dari lingkungan sekitarnya.
Vitamin C tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Itu sebabnya, vitamin C diperoleh dari konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C.
Walau demikian, akhir-akhir ini banyak orang yang mendapatkan asupan vitamin C dengan cara suntik vitamin C dosis tinggi hingga 1.000 mg. Biasanya hal ini dilakukan dengan tujuan mencerahkan kulit dan menyokong sistem imun tubuh.
Apabila ibu menyusui ingin melakukan suntik vitamin C, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter supaya lebih aman.
Efek Samping Vitamin C untuk Ibu Menyusui dan Bayinya
Vitamin C merupakan komponen normal pada ASI dan merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat ditemukan dalam ASI. Karenanya, secara umum, tidak masalah bagi ibu menyusui untuk meningkatkan asupan vitamin C.
Lebih lanjut, mengonsumsi vitamin C melebihi kebutuhan harian baik dengan cara diminum atau disuntikkan ternyata tidak berbahaya bagi bayi. Sebab, tubuh ibu mengontrol dengan baik jumlah vitamin C yang keluar melalui ASI.
Hal ini sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang mengukur kadar vitamin C dalam ASI pada ibu yang mengonsumsi vitamin C 10 kali lipat dibandingkan dosis yang direkomendasikan.
Hasilnya, kadar vitamin C dalam ASI tidak meningkat dalam ASI mereka. Hal ini terjadi karena pembuangan sebagian besar vitamin C adalah melalui urine.
Penelitian lain dilakukan pada 60 ibu menyusui yang diberikan vitamin C 500 mg serta vitamin E 100 IU sekali sehari selama 30 hari.
Hasilnya, bayi dari ibu yang mendapatkan suplementasi menunjukkan peningkatan petanda biokimia antioksidan pada urinenya tetapi tidak memperlihatkan masalah klinis apa pun.
Artikel Lainnya: Ini Dia Manfaat Suntik Vitamin C!
Menurut National Institute of Health, rekomendasi asupan vitamin C harian bagi ibu menyusui adalah 120 mg/hari dan dapat diperoleh melalui makanan sumber atau suplementasi.
Lalu, bagaimana dengan efek samping suntik vitamin C untuk ibu menyusui serta bayi?
Sejauh ini, penelitian mengenai dampak injeksi vitamin C pada ibu menyusui untuk bayi masih sangat terbatas.
Akan tetapi, efek samping yang paling mungkin berkaitan dengan ginjal ibu. Pasalnya, terlalu sering melakukan suntik vitamin C dapat membuat kerja ginjal semakin berat, karena vitamin C dikeluarkan melalui ginjal.
Suntik vitamin C terlalu sering juga dapat memengaruhi pH urine, sehingga batu pada saluran kemih lebih mudah terbentuk dalam kondisi urine yang asam.
Jika ibu sering mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar, sifat asam vitamin C juga tidak baik untuk lambung karena dapat memicu iritasi lambung.
Nah, kini ibu telah mengetahui bahwa suntik vitamin C ternyata dapat berisiko terhadap kesehatan ibu menyusui.
Oleh sebab itu, jika ibu tengah menyusui dan ingin melakukan suntik vitamin C, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Cari tahu informasi kesehatan lainnya hanya di aplikasi KlikDokter. Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam. Yuk, ibu, #JagaSehatmu selalu!
[RS]
Referensi
- Lawrence, R. A., & Lawrence, R. M. (2011). Maternal Nutrition and Supplements for Mother and Infant. In Breastfeeding (pp. 283–318). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-1-4377-0788-5.10009-4
- Vitamin C. (2006). In Drugs and Lactation Database (LactMed). National Library of Medicine (US). http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544628/