Memberikan ASI eksklusif mempunyai banyak manfaat, baik untuk ibu maupun si kecil. Sayangnya, tidak setiap ibu dapat menjalani proses tersebut dengan lancar akibat adanya masalah selama menyusui.
Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu menyusui adalah puting nyeri serta tampak pucat. Kondisi seperti ini biasanya terjadi akibat terhentinya aliran darah ke puting untuk sementara waktu. Dalam medis, kondisi ini disebut dengan vasospasme.
Artikel Lainnya: Busui, Ini Tips Aman Menyusui agar Tak Terkena Mastitis
Mengenal Vasospasme Lebih Dekat
Melansir healthline, vasospasme adalah kontraksi tiba-tiba dari dinding otot arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan arteri menyempit, sehingga mengurangi jumlah darah yang dapat mengalir melewatinya.
Jaringan penerima darah dari arteri yang menyempit dapat mengalami iskemia atau cedera akibat kekurangan oksigen. Jika berlangsung cukup lama, kondisi ini dapat meningkatkan risiko nekrosis alias kematian pada sel.
Vasospasme dapat terjadi pada arteri di mana saja di dalam tubuh Anda. Area paling umum terjadi kondisi tersebut, antara lain:
- Vasospasme arteri serebral di otak
- Vasospasme arteri koroner di jantung
- Area arteri kecil dan arteriol di puting wanita menyusui
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, vasospasme saat menyusui adalah kondisi puting yang menegang karena pembuluh darah di area tersebut mengerut.
Secara umum, gejala vasospasme pada ibu menyusui adalah sebagai berikut:
- Puting terasa nyeri, seperti terbakar, tertusuk, atau gatal. Kondisi ini dapat dirasakan setelah menyusui atau di antara waktu tersebut.
- Puting tampak berwarna putih (pucat), kebiruan, atau kemerahan setelah menyusui.
- Nyeri di dalam payudara.
- Suhu badan yang dingin dapat memperburuk rasa sakit atau memicunya
Penyebab paling umum vasospasme pada ibu menyusui, yaitu bayi menekan puting terlalu keras saat mengisap ASI.
Artikel Lainnya: Ibu Sering Mengantuk dan Lelah saat Menyusui, Ini Penyebabnya
Faktanya, bayi yang tidak mengisap payudara dengan benar atau perlekatan tidak sempurna dapat memberikan tekanan berlebih dari mulutnya ke puting. Hal ini dapat mencegah darah mengalir ke area puting payudara, sehingga menyebabkan vasospasme.
Tidak berhenti di situ, vasospasme juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi lainnya. Melansir dari very well health, berikut ini beberapa kondisi yang dimaksud:
- Kafein dan merokok, karena dapat membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit.
- Konsumsi obat-obatan yang mempersempit pembuluh darah dalam jangka panjang. Beberapa obat yang dimaksud, yaitu antihistamin, obat tekanan darah rendah, dan beberapa jenis obat untuk penyakit pernapasan.
- Trauma puting akibat cedera atau riwayat operasi payudara sebelumnya.
- Fenomena Raynaud, yang terkadang dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus (SLE) dan rheumatoid arthritis (RA)
- Stres dan kelelahan, karena keduanya dapat mengganggu sirkulasi darah di dalam tubuh.
- Bayi sudah tumbuh gigi, sehingga berpotensi menggigit puting payudara dengan lebih kuat lagi saat ia menyusui.
Artikel Lainnya: Akibat Menyusui Sambil Bermain Gawai
Cara Mengatasi dan Mencegah Vasospasme
Jika mengalami puting pucat tanpa rasa sakit yang mengganggu proses menyusui, Anda mungkin tidak perlu melakukan apa pun.
Akan tetapi, jika Anda mengalami rasa sakit dan puting tampak pucat, Anda dapat mencoba beberapa langkah di bawah ini untuk membantu mengurangi keluhan:
-
Hindari Kafein
Kurangi atau hindari makanan maupun minuman yang mengandung kafein selama menyusui.
Jika Anda merokok, cobalah untuk berhenti sama sekali. Usahakan pula untuk selalu menjauhkan diri dari paparan asap rokok agar Anda tidak menjadi perokok pasif.
-
Berikan Jeda
Jika rasa sakit pada puting dirasakan sangat parah, cobalah untuk tidak menyusui selama beberapa saat. Segera konsultasikan kepada dokter, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin.
-
Atur Posisi Menyusui dengan Tepat
Pastikan si kecil menyusu dengan benar posisi yang benar. Atur perlekatan mulut dan puting payudara dengan sedemikian rupa, agar tidak terjadi kesalahan.
Jika Anda tidak yakin bayi menyusu dengan posisi benar, lebih baik segera hubungi dokter, konsultan laktasi, atau kelompok menyusui setempat untuk mendapatkan bantuan.
Nah, guna menurunkan risiko vasospasme di kemudian hari, dr. Dyah Novita menyarankan agar Anda menyusui di tempat yang hangat. Usahakan pula payudara Anda tetap dalam kondisi hangat, terutama setelah menyusui.
“Memastikan area puting tetap hangat dapat dilakukan dengan cara kompres air hangat atau mandi menggunakan air hangat,” kata dr. Dyah Novita.
“Konsumsi makanan tinggi asam lemak tidak jenuh, seperti ikan salmon atau tuna juga bisa dilakukan. Jika ingin mengonsumsi suplemen, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter,” pungkasnya.
Waspadai vasospasme pada ibu menyusui. Perhatikan dengan saksama segala hal yang telah disampaikan, agar Anda tidak mengalaminya. Dengan demikian, proses memberikan ASI eksklusif kepada si kecil dapat berjalan dengan lancar.
Namun, jika Anda terlanjur mengalami gejala vasospasme, lebih baik segera konsultasikan kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)