Belum lama ini heboh seorang wanita di Cianjur, Jawa Barat, yang mengaku merasakan hamil dalam waktu sejam dan kemudian melahirkan. Berkaca pada hal itu, sebenarnya bagaimana proses kehamilan secara medis?
Cerita di atas sepertinya sulit untuk kita percaya. Bagaimana mungkin hamil dalam waktu sejam dan kemudian melahirkan?
Sementara itu, kita tahu bahwa proses kehamilan sampai melahirkan adalah sebuah proses panjang dan rumit. Tidak serta-merta bayi bisa lahir begitu saja.
Ada proses yang dimulai dari hubungan seksual, lalu berkaitan juga dengan sperma, sel telur, sampai pembuahan. Simak penjelasan di bawah ini mengenai bagaimana proses terjadinya kehamilan.
Artikel Lainnya: Mengenal Metode Kehamilan Surrogacy
Proses Pembuahan
Sebelum kehamilan terjadi, ada dua langkah penting yang perlu diketahui. Sel telur harus dilepaskan selama ovulasi dan harus dibuahi oleh sel sperma.
Secara rinci, ada tiga tahapan proses pembuahan, yakni:
1. Ovulasi: Ovarium Melepaskan Sel Telur
Hormon yang berkaitan dengan siklus menstruasi menyebabkan telur di dalam ovarium menjadi matang. Setiap 28 hari atau lebih, satu sel telur matang dilepaskan dari ovarium, yang disebut ovulasi.
Setelah dilepaskan, telur bergerak ke tuba falopi dan bertahan selama sekitar 24 jam. Jika sel telur tidak dibuahi selama waktu itu, sel telur akan hancur dan menstruasi dimulai 11-16 hari kemudian.
2. Pemupukan: Sperma Bertemu Telur
Telur yang matang dibuahi ketika bergabung dengan sel sperma. Sperma terkandung di dalam air mani yang mengalir ke vagina, melalui leher rahim dan rahim, kemudian masuk ke saluran tuba. Jika berumur kurang dari 24 jam, telur bisa dibuahi oleh sperma.
3. Implantasi: Telur yang Telah Dibuahi Menempel pada Dinding Rahim dan Kehamilan Dimulai
Sebagian besar sel telur dibuahi oleh sperma saat masih berada di tuba falopi. Telur yang telah dibuahi kemudian mengalir ke tuba falopi ke dalam rahim.
Biasanya proses ini bisa memakan waktu 1-2 hari. Saat mencapai rahim, telur menempel pada lapisan rahim dan kehamilan akan dimulai.
Artikel Lainnya: Prosedur Tes Darah untuk Mengetahui Kehamilan
Yang Terjadi Setelah Pembuahan
Saat proses itu sudah lengkap, ada beberapa tanda yang menyatakan pembuahan berhasil dan kehamilan terjadi. Meski belum tentu dialami semua wanita, berikut tanda-tanda umum kehamilan:
- Tidak menstruasi
- Payudara bengkak atau lunak
- Mual dan/atau muntah
- Merasa lelah
- Kembung
- Sembelit
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
Beberapa gejala awal kehamilan terkadang terasa seperti kondisi umum lainnya, seperti PMS (pre-menstrual syndrome). Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah kamu hamil adalah dengan melakukan tes kehamilan.
Kamu dapat melakukan tes kehamilan di rumah dengan testpack. Untuk hasil yang lebih akurat, cek langsung dengan dokter kandungan.
Artikel Lainnya: Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
Proses Pembentukan Janin
Setelah sel sperma dan sel telur bertemu, maka akan terbentuk yang disebut dengan zigot.
Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi beberapa fase, yaitu morula, blastula, gastrula dan pembentukan organ-organ. Pada proses tersebut juga akan terbentuk plasenta.
Begitulah proses bagaimana kehamilan bisa terjadi. Untuk memperbesar peluang kehamilan, perhatikan kapan masa subur atau masa ovulasimu.
Umumnya, masa subur wanita adalah sekitar 12 hingga 14 hari sebelum haid berikutnya. Namun, rentang ini bisa berbeda pada setiap wanita.
Di luar masa subur, kehamilan tetap bisa saja terjadi, meski probabilitasnya rendah. Hal ini karena sel telur belum siap atau belum matang.
Oleh sebab itu, kamu yang merencanakan kehamilan sangat disarankan untuk berhubungan intim di masa subur tersebut.
Jadi, proses kehamilan sampai melahirkan bukanlah proses instan. Ada banyak tahap yang harus dilalui hingga bayi siap lahir ke dunia.
Jika kamu masih punya pertanyaan seputar kehamilan, kesuburan, dan kesehatan alat reproduksi, tanya online kepada dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu selalu!
[RS]