Kehamilan

Benarkah Polusi Udara Bisa Berdampak pada Plasenta?

Bobby Agung Prasetyo, 20 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Semua tahu bahwa polusi udara bisa menganggu kesehatan tubuh. Tapi bagaimana polusi udara bisa memengaruhi plasenta pada ibu hamil.

Benarkah Polusi Udara Bisa Berdampak pada Plasenta?

Polusi udara telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat urban sehari-hari, khususnya yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Polusi udara yang buruk tentu saja dapat mengganggu kesehatan orang-orang yang menghirupnya, seperti turunnya kadar oksigen dalam tubuh hingga gangguan pada paru-paru. Tak hanya itu, polusi udara juga dikatakan bisa berdampak pada plasenta. Benarkah demikian?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, lebih dari 90 persen orang di bumi menghirup udara dengan tingkat polutan yang tinggi. WHO juga memperingatkan bahwa racun di udara menyebabkan stroke dan kanker paru-paru. Lebih dari 90 persen kematian akibat kualitas udara yang buruk terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di negara-negara Asia dan Afrika.

Berdasarkan laporan tahunan State of Global Air Report oleh Health Effects Institute misalnya, terungkap bahwa paparan jangka panjang polusi udara menyumbang sekitar 6,1 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016.

Menurut laporan tersebut, paparan polusi udara dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, kanker paru, serta penyakit paru kronis. Tak hanya itu, tertulis pula bahwa polusi udara adalah penyebab kematian tertinggi keempat di antara semua risiko kesehatan secara global, di bawah hipertensi, diet, dan merokok.

“Kulit merupakan organ terbesar yang dimiliki oleh manusia dan berada paling luar. Maka dari itu, ia menjadi yang pertama kali terpapar oleh substansi dari luar, termasuk polusi udara,” kata dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.

Setelah kulit, barulah polusi udara menyasar organ-organ lainnya dalam tubuh. Bahkan, menurut penelitian yang dilansir dari CNN, polusi udara bisa berdampak pada plasenta.

1 dari 1

Efek negatif polusi udara pada plasenta

Plasenta atau ari-ari terbentuk pada rahim seorang wanita pada saat kehamilan. Plasenta yang memiliki struktur menyerupai kantong ini menyediakan makanan dan oksigen bagi janin yang sedang berkembang. Selain itu, plasenta juga mengeluarkan produk buangan dari darah janin.

Pada sebuah studi, para peneliti dari Universitas Queen Mary, Inggris, percaya bahwa polusi udara yang melalui paru-paru wanita hamil dapat menyambangi plasenta. Kondisi ini bisa membahayakan janin dalam kandungan.

Studi yang dipresentasikan di European Respiratory Society International Congress ini meneliti plasenta dari lima wanita hamil di Inggris dan menemukan bahwa partikel-partikel polusi udara telah masuk ke plasenta mereka.

"Kami tidak tahu apakah partikel yang kami temukan juga bisa bergerak ke janin, tetapi bukti kami menunjukkan bahwa ini memang mungkin terjadi. Kami juga tahu bahwa partikel tidak perlu masuk ke tubuh bayi untuk memiliki efek buruk, karena jika mereka memiliki efek pada plasenta, ini akan berdampak langsung pada janin,” kata Norrice Liu, salah satu peneliti.

Kelima wanita hamil yang mengambil bagian dalam penelitian ini semuanya tinggal di London dan dijadwalkan untuk melahirkan lewat operasi sesar. Kelimanya bukan perokok dan melahirkan bayi yang sehat setelah kehamilan tanpa komplikasi.

Penelitian ini mengamati makrofag plasenta yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan menangani partikel berbahaya seperti bakteri dan partikel polusi, sekaligus kunci dalam membantu melindungi plasenta.

Dengan dilakukannya studi ini, peneliti menemukan bahwa terdapat partikel karbon pada beberapa sel plasenta yang berasal dari polusi udara.

Studi tersebut merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya. Para ilmuwan menyoroti hubungan antara ibu hamil dan paparan polusi udara serta dampaknya pada bayi, baik itu kematian bayi, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah.

Menghindari efek buruk polusi udara terhadap kesehatan

Anjuran dari dr. Theresia, sebisa mungkin hindari paparan polusi udara dengan melakukan kiat-kiat di bawah ini:

  • Gunakan tabir surya

Tabir surya memiliki fungsi sebagai pelindung kulit. Oleh karena itu, produk ini sangat baik untuk mengurangi atau bahkan mencegah dampak buruk polusi udara pada kulit.

  • Hindari merokok

Selain merusak sel tubuh bagian dalam, merokok juga dapat mengancam kesehatan kulit Anda. Selain itu, asap rokok yang dihasilkan juga akan memperburuk polusi udara yang sudah ada. Ketahui juga seberapa ketergantungan Anda dengan rokok lewat Health Tools Cek Kadar Ketergantungan Nikotin.

  • Konsumsi makanan yang kaya antioksidan

Antioksidan dapat melawan radikal bebas yang disebabkan oleh polusi udara. Untuk mendapatkan senyawa baik tersebut, Anda dapat mengonsumsi bayam, wortel, tomat, jeruk, atau sayur maupun buah-buahan kaya antioksidan lainnya.

Segala jenis racun yang terkandung dalam polusi udara dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh semua orang. Bahkan, pada ibu hamil, ditemukan bahwa polusi udara bisa berdampak pada plasenta, yang bisa mengancam kesehatan bayi dalam kandungan.

Waspadalah dengan paparan polusi udara, lindungi diri dari polusi udara sebaik mungkin. Dan bagi Anda yang sedang hamil rawatlah janin dalam kandungan dengan gaya hidup sehat. Anda juga dapat Pantau kandungan dengan menggunakan Health Tools Kalender Kehamilan.

Jika masih punya pertanyaan mengenai topik ini, Anda bisa chat dokter melalui fitur Live Chat 24 Jam di aplikasi KlikDokter.

[RN/ RVS]

Polusi Udara
plasenta
Kehamilan
Bayi
antioksidan
Janin
Radikal bebas
Ibu dan Bayi