Kehamilan

Janin Meninggal Tanpa Tanda Keguguran, Waspada Missed Abortion

Tamara Anastasia, 02 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak muncul tanda keguguran tapi janin bisa meninggal di dalam kandungan? Waspadai kondisi missed abortion, cari tahu lebih lanjut di sini.

Janin Meninggal Tanpa Tanda Keguguran, Waspada Missed Abortion

Umumnya, kondisi keguguran akan menunjukkan gejala-gejala khas, misalnya pendarahan atau gerakan bayi yang berkurang. Namun, terdapat jenis keguguran yang bisa tidak bergejala yaitu missed abortion.

Missed abortion menjadi salah satu masalah kehamilan yang perlu ibu hamil waspadai. Pasalnya, keselamatan janin bisa terancam akibat kondisi ini.

Bagaimana missed abortion bisa terjadi? Simak informasinya lebih lanjut berikut ini.

Artikel lainnya: Abortus Komplit, Keguguran Tanpa Kuret dan Cara Perawatannya

1 dari 2

Mengenal Kondisi Missed Abortion pada Kehamilan

Missed abortion merupakan kondisi ketika janin tidak terbentuk atau meninggal dengan plasenta dan jaringan embrio yang masih berada di dalam rahim. 

Menurut dr. Arina Heidyana, missed abortion juga bisa disebut silent miscarriage karena tidak memiliki gejala khas keguguran. Jika biasanya ibu hamil yang keguguran akan mengalami perdarahan atau nyeri perut hebat, lain halnya dengan missed abortion.

Meski ada kata “abortion”, missed abortion tidak termasuk dalam kategori aborsi. Hanya saja, pakar medis menggunakan istilah ini untuk merujuk pada kondisi keguguran yang terjadi tanpa tanda-tanda sebelumnya. 

Melansir Healthline, sekitar 10 persen kehamilan yang terdeteksi dapat mengalami keguguran, dan 80 persen keguguran terjadi pada trimester pertama. 

Missed abortion juga rentan terjadi pada awal kehamilan, tepatnya 20 minggu. Kondisi ini tidak bisa dideteksi tanpa pemeriksaan USG. 

Biasanya, dokter melakukan diagnosis untuk missed abortion ketika tidak dapat mendeteksi detak jantung bayi pada pemeriksaan kandungan. Karena itu, penting untuk rutin mengecek kondisi kehamilan. 

Terkadang, mengetahui detak jantung dalam kehamilan memang terlalu dini. Jika Kamu hamil kurang dari 10 minggu, dokter mungkin akan melihat tingkat hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam darah selama beberapa hari. 

Jika tingkat hCG tidak naik pada angka normal, bisa jadi itu pertanda kehamilan telah berakhir.

Artikel lainnya: Ketahui Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil

2 dari 2

Penyebab Missed Abortion

Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab missed abortion. Hanya saja, terdapat beberapa kemungkinan yang bisa memicunya, antara lain:

  • Kelainan kromosom: Embrio memiliki jumlah kromosom yang tidak sesuai. Akibatnya, terjadi masalah pada tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.
  • Kelainan pada jaringan parut.
  • Kelainan endokrin. 
  • Penyakit autoimun. 
  • Kebiasaan merokok. 
  • Trauma fisik.  

Namun, butuh observasi lebih lanjut mengenai penyebab missed abortion pada wanita hamil.

Penanganan Missed Abortion

“Setelah melakukan observasi dan ibu hamil dinyatakan mengalami missed abortion, dokter akan memberikan beberapa metode pengobatan. Bisa menunggu sampai janin atau embrio keluar dengan sendirinya, menggunakan obat, atau pilihan terakhir adalah melakukan kuret,” jelas dr. Arina.

Obat yang dapat digunakan adalah misoprostol. Obat ini membantu memicu tubuh untuk melakukan keguguran secara alami. 

Untuk menghindari missed abortion, jaga kesehatan Anda dan kandungan serta rutin kontrol ke dokter kandungan. Bila ada keluhan dan kekhawatiran yang dirasakan, jangan ragu untuk mendiskusikannya.

Konsultasi ke dokter kandungan lebih cepat lewat Live Chat di aplikasi KlikDokter

(FR/JKT)

Kehamilan
Keguguran