Sebagian besar pasangan yang telah menikah berharap memiliki buah hati secepat mungkin untuk melengkapi keluarga kecilnya. Namun, tidak semua pasangan bisa mendapatkan momongan dengan mudah. Beberapa pasangan bahkan memerlukan bantuan obat penyubur kandungan demi mendapatkan anak.
Pil penyubur kandungan ini umumnya dikonsumsi oleh wanita, tetapi pada beberapa kondisi tertentu, pria juga perlu untuk mengonsumsi obat agar sang istri cepat hamil.
Beberapa Orang yang Butuh Obat Penyubur Kandungan
Masalah kesuburan merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi di masyarakat. Berdasarkan data dari Center for Disease Control and Prevention, 1 dari 4 wanita mengalami kesulitan untuk hamil. Oleh sebab itu, sebagian orang memerlukan bantuan obat penyubur kandungan agar cepat hamil.
Obat penyubur rahim biasanya diresepkan dokter pada beberapa orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti:
- Wanita dengan sindrom polikistik ovarium (PCOS)
- Wanita yang mengalami siklus menstruasi tidak normal atau waktu ovulasi yang tidak terprediksi
- Wanita atau pria yang mengalami kelainan hormon yang mengganggu kesuburan
- Wanita dengan penyakit tiroid
- Pria yang memproduksi jumlah sperma sedikit atau memiliki pergerakkan sperma yang tidak normal
- Pria dengan kondisi medis tertentu
Artikel Lainnya: Merancang Program Hamil meski Haid Tidak Teratur
Beragam Jenis Obat Penyubur Kandungan
Sulit hamil pada wanita dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena indung telur tidak dapat melepaskan sel telur sehingga sulit untuk dibuahi. Untuk mengatasi penyebab sulit hamil, dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat untuk mendukung kesuburan wanita dan pria berikut ini:
1. Clomiphene citrate (Clomid)
Clomiphene merupakan salah satu obat yang digunakan dalam program hamil dan paling sering diresepkan oleh dokter.
Obat ini biasanya digunakan untuk memberikan rangsangan pada indung telur agar melepaskan sel telur ke tuba falopi sehingga dapat dibuahi.
Untuk menentukan dosis yang tepat, dokter biasanya akan melakukan penilaian terhadap siklus menstruasi, prediksi ovulasi, atau melakukan pengukuran kadar progesteron dalam darah.
Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat respons tubuh terhadap dosis yang diberikan sehingga hasil yang diharapkan dapat optimal.
Clomiphene juga biasa digunakan bersamaan dengan metode inseminasi buatan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Bila setelah enam siklus menstruasi belum ada tanda kehamilan, dokter mungkin akan menyarankan obat lainnya.
Artikel Lainnya: Sederet Efek Samping Obat Penyubur Kandungan
2. Letrozole
Letrozole merupakan pil penyubur kandungan yang digunakan untuk membantu proses ovulasi. Secara umum, obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar hormon progesteron secara sementara.
Hal ini akan memicu kelenjar pituitari untuk membuat follicle stimulating hormone (FSH), yakni hormon yang merangsang produksi telur. Letrozole berguna mempercepat kematangan sel telur sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan. Obat ini sering diresepkan dokter untuk wanita dengan PCOS.
3. Metformin
Wanita yang memiliki gangguan keseibangan hormon atau PCOS sering kali diikuti dengan resistensi insulin atau diabetes. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan metformin.
Berdasarkan sebuah studi dari American Society for Reproductive Medicine, mengonsumsi metformin dapat menurunkan resistensi insulin pada wanita dengan PCOS serta meningkatkan proses ovulasi dan peluang kehamilan.
Terkait studi tersebut, dr. Ariana Heidyana juga memberikan pendapat serupa.
“Dengan diberikan metformin, tubuh dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga hormon lebih stabil dan ovulasi pun bisa terjadi” tutur dr. Ariana.
Selain itu, dr. Ariana juga menambahkan terkait pentingnya modifikasi gaya hidup bagi penderita PCOS, seperti mengatur pola makan, menjaga berat badan yang ideal, dan berolahraga.
Artikel Lainnya: Panduan Program Hamil untuk Wanita dengan Gangguan PCOS
4. Gonadotrophins
Pada wanita, gonadotropin digunakan untuk mempercepat kematangan sel telur. Obat penyubur kandungan ini tidak digunakan dengan cara diminum, melainkan disuntikkan.
Selain wanita, pria juga dapat menggunakan gonadotropin agar istri cepat hamil. Gonadotropin berguna untuk meningkatkan produksi sperma pada testis. Obat ini bekerja dengan cara merangsang kelenjar pituitari untuk mengeluarkan hormon gonadotropin.
5. Antioksidan and vitamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antioksidan dan vitamin tertentu, seperti zink, selenium, vitamin C, dan vitamin E dapat meningkatkan kesuburan pada pria. Antioksidan dan vitamin tersebut dipercaya dapat memperbaiki kualitas sperma pria. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui efektivitasnya.
Nah, beberapa daftar obat penyubur kandungan di atas kamu dapatkan di apotek, tentunya dengan resep dokter. Selain menggunakan rekomendasi obat penyubur kandungan, kamu juga bisa mengonsumsi susu khusus yang bisa membantu merencanakan kehamilan, seperti Prenagen Esensis.
Bila Kamu merasakan gejala efek samping setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Jangan lupa #JagaSehatmu agar usaha kamu dan pasangan untuk memiliki momongan berhasil. Jika ada hal-hal yang ingin kamu ketahui lebih lanjut mengenai rencana kehamilan, kamu bisa mengunduh aplikasi Klikdokter dan bertanya pada ahlinya melalui layanan Tanya Dokter.
(APR/NM)
- Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine. Diakses pada 2022. Role of metformin for ovulation induction in infertile patients with polycystic ovary syndrome (PCOS): a guideline. Fertility and sterility, 108(3), 426–441.
- American Society for Reproductive Medicine. Diakses pada 2022. Medications for Inducing Ovulation : A Guide for Patients.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Infertility FAQs.
- Human Fertilisation & Embryology Authority. Diakses pada 2022. Fertility Drugs.