Ketika Anda hamil, umumnya yang dirasakan adalah beberapa perubahan fisik. Nah, perubahan fisik yang muncul mungkin sedikit berbeda apabila mengandung bayi kembar.
Sebetulnya ciri-ciri hamil anak kembar tak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal. Pada dasarnya pun tidak ada tanda pasti dari kehamilan kembar jika dibandingkan kehamilan biasa.
Karena, ciri kehamilan seseorang itu sangat personal dan bisa berbeda antara satu ibu hamil dengan ibu hamil yang lain.
Akan tetapi, terkadang ada tanda tertentu yang bisa menandakan hamil kembar. Hal ini bahkan bisa diamati sejak minggu-minggu awal kehamilan. Berikut tanda hamil kembar yang bisa Anda amati:
1. Keluhan saat Hamil yang Lebih Berat
Beberapa wanita yang sedang hamil anak kembar umumnya melaporkan gejala kehamilan seperti mual di pagi hari (morning sickness), kelelahan, sering buang air kecil, bahkan ngidam makanan tertentu yang berlipat ganda.
Mual, kelelahan, atau nyeri payudara yang mereka rasakan bisa semakin berat dibandingkan pada kehamilan tunggal.
Tentu saja hal itu sangat bergantung pada masing-masing bumil. Karena, respons setiap wanita terhadap peningkatan hormon kehamilan berbeda-beda.
Artikel lainnya: Punya Anak Kembar, Waspada Twin Anemia Polycythemia Sequence
2. Berat Badan Meningkat Pesat
Ibu hamil umumnya akan mengalami kenaikan berat badan (BB). Pertambahan berat badan dapat ditentukan oleh status gizi ibu sebelum hamil, misalnya apakah ibu punya BB normal, kurang, atau berlebih. Ibu hamil dapat mengalami kenaikan berat badan yang berbeda-beda, ya.
Pada trimester pertama, BB ibu hamil dapat meningkat sebanyak 1-2,5 kg. Di trimester kedua, ibu dapat mengalami kenaikan berat badan sebanyak 0,35- 0,4 kg.
Di trimester terakhir, BB ibu hamil bisa bertambah sebanyak 1 kg per bulannya. Sejak usia kehamilan 28 minggu hingga melahirkan, BB ibu bisa bertambah sekitar 4-5 kg.
Peningkatan BB ibu yang hamil bayi kembar dapat lebih tinggi ketimbang ibu dengan kehamilan tunggal.
3. Merasa Sangat Kelelahan
Banyak ibu hamil kembar yang mengalami kelelahan ekstrem. Mengantuk, lesu, dan lelah yang dirasakan di trimester pertama bisa lebih parah karena tubuh berusaha mendukung kehidupan lebih dari satu janin.
Pada beberapa kasus, kelelahan bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti pekerjaan, stres, kekurangan nutrisi, atau sudah memiliki anak-anak lainnya di rumah. Meski demikian, tingkat kelelahan ini sulit dinilai.
Pada dasarnya rasa lelah hampir tak bisa dihindari selama masa kehamilan, bahkan di kehamilan tunggal sekali pun. Jadi, tingkat kelelahan saat hamil bisa dirasakan berbeda-beda, tergantung faktor penyebabnya.
Artikel lainnya: Penyebab Terjadinya Hidden Twins dan Pengaruhnya pada Janin
4. Faktor Risiko Tertentu
Hamil anak kembar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dalam (internal) hingga luar (eksternal) tubuh.
Apabila Anda menjalani program bayi tabung, hamil di atas usia 30 tahun, memiliki riwayat genetik kembar, indeks massa tubuh lebih dari 25, dan pembuahan terjadi saat masa menyusui atau mengonsumsi pil KB, kemungkinan hamil anak kembar menjadi lebih tinggi.
5. Hormon hCG yang Lebih Tinggi
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diproduksi tubuh selama masa kehamilan. Kehadiran hormon ini akan menjadi penanda hasil positif saat Anda melakukan tes kehamilan.
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan, ibu yang hamil anak kembar kemungkinan memiliki jumlah hormon hCG yang lebih tinggi dibanding ibu yang hamil tunggal.
Keberadaan hormon hCG dapat dideteksi melalui test pack mandiri ataupun di rumah sakit.
Meskipun begitu, test pack tersebut tak dapat memberi tahu tingkat spesifik hCG di dalam tubuh. Namun, Anda tetap bisa mendeteksinya lewat tes darah spesifik.
Artikel lainnya: Bisakah Punya Anak Kembar Tanpa Garis Keturunan Kembar?
6. Sering Buang Air Kecil
Sama seperti kehamilan tunggal, mengandung anak kembar dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil akibat kadar hCG di dalam tubuh yang meningkat.
Sebab, kadar hCG saat kehamilan kembar meningkat lebih cepat dibandingkan kehamilan tunggal.
7. Gerakan Janin Muncul Lebih Awal
Gerakan janin biasanya mulai dirasakan sejak kehamilan memasuki usia 16 minggu. Terkadang, beberapa wanita yang hamil bayi kembar merasakan gerakan janin timbul lebih cepat dari minggu ke-16.
Gerakan janin kembar juga dapat dirasakan lebih sering dibandingkan wanita yang hamil dengan satu bayi.
Kendati demikian, banyak ahli medis yang tidak setuju anggapan tersebut. Sebab, beberapa wanita dapat merasakan gerakan janin muncul lebih cepat di kehamilan kedua atau selanjutnya, entah itu tunggal atau kembar.
Apa yang dirasakan sebagai gerak janin sebenarnya juga bisa disebabkan oleh gas atau kondisi perut yang terganggu.
Artikel Lainnya: Cara Tekan Pusar untuk Mengetahui Tanda Hamil, Apakah Akurat?
8. Detak Jantung Kedua
Detak jantung janin dapat didengar sejak usia kehamilan 8-10 minggu menggunakan alat doppler.
Jika dokter mendapati detak jantung kedua, ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) lanjutan guna memastikan keberadaan janin kembar.
9. Pemeriksaan Fisik Kehamilan di Atas Rata-rata
Selama kehamilan kembar, dokter atau bidan Anda akan mengukur tinggi fundus rahim (mengukur dari bagian atas tulang kemaluan hingga bagian atas rahim). Ini adalah cara memperkirakan usia kehamilan dan pertumbuhan bayi.
Kehamilan kembar dapat menyebabkan rahim ibu membesar melebihi kisaran kehamilan tunggal. Namun, faktor lain juga dapat mengakibatkan peningkatan pengukuran.
10. Hasil Tes AFP Tidak Normal
Skrining AFP (Alpha-fetoprotein) adalah tes darah yang dilakukan kepada ibu hamil selama trimester kedua. Tes ini juga dikenal sebagai skrining untuk mengidentifikasi peningkatan risiko cacat lahir tertentu.
Kondisi kehamilan kembar bisa menghasilkan hasil yang sangat tinggi atau "positif". Umumnya dokter akan merespons dengan menjadwalkan USG untuk penilaian lebih lanjut.
Artikel lainnya: Anak Kembar Bisa Beda Ayah, Ini Penyebabnya!
11. Konfirmasi dengan Pemeriksaan USG
Faktor-faktor di atas mungkin bisa menjadi tanda hamil kembar. Namun, satu-satunya cara untuk memastikan Anda hamil kembar adalah melalui USG.
Beberapa dokter menjadwalkan USG sekitar 6-10 minggu sekali untuk memastikan kehamilan atau mendeteksi jika ada masalah kehamilan.
Setelah dokter dapat melihat gambar sonogram, Anda akan tahu persis berapa banyak bayi yang ada di dalam kandungan.
Apabila hasil USG menunjukkan Anda hamil kembar, selamat! Pastikan untuk selalu konsultasi rutin dengan dokter kandungan agar janin dan ibu senantiasa sehat hingga melahirkan nanti.
Pantau terus kandungan Anda dengan rajin mengecek Kalender Kehamilan di aplikasi KlikDokter. Konsultasi dengan dokter kandungan juga lebih mudah via Live Chat.
(FR/JKT)