Pilek adalah gejala suatu kondisi medis atau penyakit. Gejala ini sering dialami oleh bayi dan anak. Faktanya, anak dapat mengalami pilek hingga 4-6 kali dalam setahun.
Pilek disebabkan oleh peradangan lapisan di dalam hidung dan sinus. Hal ini menyebabkan hidung si kecil mengeluarkan lendir atau ingus.
Meskipun sering menyerang anak, kamu patut waspada jika si kecil terlalu sering pilek atau mengalami pilek yang lama sembuh. Meski tergolong ringan, pilek pada anak yang tak kunjung sembuh bisa menandakan adanya infeksi berat, seperti sinusitis.
Sinusitis adalah infeksi yang terjadi pada sinus, yaitu rongga di dekat saluran hidung. Apa ciri-ciri pilek akibat sinusitis? Bagaimana sinusitis jadi penyebab bayi dan anak mengalami pilek tidak sembuh-sembuh? Yuk, cari tahu.
Artikel Lainnya: Dampak Es Krim bagi Anak, Sebabkan Batuk dan Pilek?
Sinusitis Bisa Sebabkan Pilek Anak Tak Kunjung Sembuh
Normalnya, sinus hanya berisi udara dan sedikit cairan. Namun, adakalanya sinus mengalami peradangan dan menyebabkan gejala serupa pilek biasa.
Soalnya, peradangan akan merangsang produksi lendir berlebih di dalam sinus. Lalu, lendir dialirkan ke area rongga hidung.
Itulah sebabnya jika anak terkena sinusitis, mereka bisa mengalami gejala pilek yang berlangsung lama.
Sebaliknya, pilek juga bisa menyebabkan sinusitis. Saat pilek, rongga sinus dan dinding saluran hidung membengkak sehingga celahnya akan tertutup.
Hal ini menyebabkan udara, cairan, dan kuman terjebak di dalam sinus. Akibatnya, terjadilah infeksi sinus alias sinusitis.
Gejala sinusitis akibat pilek pada anak juga menyebabkan si kecil sering mengalami pilek. Karenanya, jangan anggap remeh jika anak kamu sering pilek, ya!
Artikel Lainnya: Anak Sering Flu, Apakah Gejala Amandel?
Membedakan Pilek Biasa dengan Sinusitis pada Anak
Gejala sinusitis pada anak serupa dengan pilek biasa. Karena memiliki kemiripan, kedua kondisi ini sulit dibedakan.
Satu-satunya hal yang membedakan pilek biasa dengan pilek akibat sinusitis adalah durasi keluhannya.
Anak dengan pilek biasa umumnya pulih dengan sendirinya dalam waktu 5-10 hari. Sedangkan anak yang mengalami sinusitis, akan terus-menerus mengalami pilek hingga 4 minggu. Kondisi ini dinamakan sebagai sinusitis akut.
Sementara, jika anak mengalami pilek lebih dari dari 3 bulan, hal ini menandakan si kecil mengalami sinusitis kronis.
Baik pilek maupun sinusitis memiliki keluhan utama, yaitu hidung tersumbat disertai keluarnya lendir hidung berwarna bening atau kuning kehijauan. Terkadang, kondisi ini disertai dengan keluhan demam ringan kurang dari 38,5 derajat Celcius.
Nah, anak yang mengalami pilek akibat sinusitis biasanya mengalami gejala yang bisa bertahan hingga 10-14 hari atau lebih. Infeksi sinus juga membuat si kecil lebih gelisah dan rewel dari biasanya.
Pada sebagian anak, sinusitis juga bisa menyebabkan batuk tak kunjung sembuh yang muncul di waktu-waktu tertentu, terutama ketika anak berbaring atau tidur. Batuk juga bisa muncul beberapa saat setelah si kecil terjaga dari tidurnya.
Batuk disebabkan rongga sinus memproduksi lendir secara berlebihan. Lendir kemudian mengalir hingga belakang tenggorokan.
Kondisi ini tersebut dikenal sebagai post-nasal drip. Pada gilirannya, post-nasal drip bisa menyebabkan napas anak berbau.
Selain sederet keluhan di atas, sinusitis juga bisa menimbulkan rasa nyeri pada gigi, rahang atas, telinga, hingga wajah.
Rasa nyeri khususnya terjadi di area sekitar mata. Bahkan, hal ini menyebabkan bagian tersebut bengkak.
Selain itu, rasa nyeri juga muncul pada hidung, pipi dan dahi. Nyeri di area wajah akibat infeksi sinus juga menimbulkan sakit kepala, lho.
Artikel Lainnya: Waspadai Alergi Jika Anak Pilek Terus-terusan
Mengobati Pilek Tak Kunjung Sembuh pada Anak Akibat Sinusitis
Pengobatan sinusitis lebih spesifik dibandingkan dengan pilek biasa. Terlebih, jika infeksi sinus disebabkan oleh bakteri. Sinusitis akibat bakteri perlu diobati dengan antibiotik.
Namun demikian, obat ini hanya bisa kamu peroleh atas anjuran dokter. Untuk mengurangi keluhan hidung meler dan tersumbat, dokter biasanya juga memberikan dekongestan dan antihistamin.
Selain itu, kamu bisa mencuci saluran hidung anak dengan larutan garam isotonik dengan kandungan natrium klorida sebesar 0,9 persen. Berikan larutan garam isotonik sebanyak 2-3 kali sehari.
Larutan garam isotonik tersedia dalam bentuk tetes hidung (drops), semprot hidung (spray), dan bilas hidung (nasal rinse).
Penggunaan larutan garam isotonik bisa disesuaikan dengan usia anak. Tetes hidung diperuntukkan bagi bayi dan anak di bawah 2 tahun. Semprot hidung untuk anak usia 2-5 tahun. Sedangkan bilas hidung untuk anak usia 4 tahun ke atas.
Untuk mengurangi risiko kemungkinan sinusitis pada anak yang sedang pilek, kamu bisa menjaga kelembapan udara pada level 45-50 persen di rumah.
Caranya, dengan menggunakan pelembab ruangan (humidifier). Namun perlu diingat, alat ini harus sering dibersihkan untuk mencegah tumbuhnya jamur, ya!
Sekarang, kamu sudah bisa membedakan ciri-ciri pilek anak tak kunjung sembuh akibat sinusitis, bukan?
Kamu punya pertanyaan lain seputar sinusitis pada anak? Yuk, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis anak kami melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter.
Tak lupa, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi kesehatan lainnya, ya!
(ADT/JKT)