Kesehatan Bayi

Cara Mengetahui Lingkar Kepala Bayi Normal atau Tidak

Annisa Hapsari, 15 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pengukuran lingkar kepala bayi normal penting untuk mengetahui perkembangan otak anak. Simak serba-serbi cara mengukur lingkar kepala bayi di sini.

Cara Mengetahui Lingkar Kepala Bayi Normal atau Tidak

Mengetahui lingkar kepala bayi yang normal penting untuk mengetahui pertumbuhan otak dan perkembangan saraf pusat si kecil. Pengukuran lingkar kepala biasanya dilakukan oleh dokter setelah bayi lahir.

Bila ukuran lingkar kepala tidak wajar atau ada perubahan yang drastis seiring waktu, hal ini mungkin menandakan adanya masalah. 

Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda harus mengetahui lingkar kepala balita yang normal berdasarkan usia mereka. 

Di bawah ini serba-serbi cara mengukur lingkar kepala anak yang perlu diketahui.

Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Terdapat beberapa cara mengukur lingkar kepala bayi, di antaranya:

Pengukuran Lingkar Kepala Pakai Pita Pengukur

Pengukuran lingkar kepala bayi di rumah sakit, dilakukan menggunakan pita pengukur yang tidak elastis. 

Pita akan diletakkan pada lingkar terbesar kepala bayi. Pita dilingkarkan dari bagian atas alis melewati bagian atas telinga, hingga ke bagian paling menonjol di belakang kepala. 

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengukuran lingkar kepala biasanya dilakukan bersama pengukuran ubun-ubun besar. 

Pengukuran ubun-ubun besar dilihat berdasarkan rata-rata anteroposterior dan transversal. 

Artikel Lainnya: Pahami Aturan Ini Saat Menjenguk Bayi Baru Lahir

Pengukuran Lingkar Kepala dengan USG atau CT Scan

Cara mengukur lingkar kepala bayi juga bisa dilakukan menggunakan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Hasil dari USG nantinya akan dibandingkan dengan ukuran lingkar kepala sesuai dengan usia bayi. 

Umumnya, pemeriksaan USG dilakukan setelah 24 jam pertama bayi lahir. Selanjutnya, tim medis akan memeriksa lingkar kepala bayi secara berkala setiap bulannya hingga si kecil berusia 2 tahun. 

Pengukuran lingkar kepala bayi baik yang normal maupun tidak akan dimasukkan ke kurva pertumbuhan anak. Nantinya, dokter akan melihat kenaikan dari angka tersebut. Sehingga, bisa diketahui pertumbuhan anak normal atau tidak. 

Lingkar Kepala Bayi Menurut Umur dan Jenis Kelamin 

Normalnya, rata-rata lingkar kepala bayi yang baru lahir berkisar 34,2 cm. Sementara, tinggi bayi pada usia 1 bulan mencapai 36,9 cm.

Kepala dan tubuh anak laki-laki sedikit lebih besar, tepatnya kurang dari 1 cm daripada anak perempuan. 

Nah, dokter biasanya menggunakan grafik dari WHO untuk membandingkan lingkar kepala si kecil dengan lingkar kepala bayi rata-rata menurut umur mereka sejak dilahirkan hingga usia 24 bulan (2 tahun). Berikut uraian lengkapnya. 

 Artikel Lainnya: Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir dan Artinya bagi Kesehatan

  1. Lingkar Kepala Bayi Perempuan

Usia (bulan)

Ukuran Lingkar Kepala (cm)

0

33.9 

1

36.5 

2

38.3

3

39.5

4

40.6

5

41.5

6

42.2

7

42.8

8

43.4

9

43.8

10

44.2

11

44.6

12

44.9

13

45.2

14

45.4

15

45.7

16

45.9

17

46.1

18

46.2

19

46.4

20

46.6

21

46.7

22

46.9

23

47.0

24

47.2

  1. Lingkar Kepala Bayi Laki-laki

Usia (bulan)

Lingkar Kepala (cm)

0

34.5

1

37.3

2

39.1

3

40.5

4

41.6

5

42.6

6

43.3

7

44.0

8

44.5

9

45.0

10

45.4

11

45.8

12

46.1

13

46.3

14

46.6

15

46.8

16

47.0

17

47.2

18

47.4

19

47.5

20

47.7

21

48.8

22

48.0

23

48.1

24

48.3

Pengaruh Lingkar Kepala terhadap Tumbuh Kembang Bayi 

Pengukuran lingkar kepala bayi sangat penting. Karena, ukuran lingkar kepala berpengaruh terhadap pertumbuhan otak anak. 

Disampaikan dr. Devia Irine Putri, ketika ukuran lingkar kepala bayi tidak normal, hal ini bisa menyebabkan masalah. 

“Ukuran lingkar kepala yang tidak masuk dalam kategori normal bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak,” jelasnya. 

Maka dari itu, IDAI menganjurkan agar lingkar kepala anak diukur setiap bulan mulai dari lahir hingga usia 2 tahun. 

Lalu, apa artinya lingkar kepala bayi lebih kecil atau lebih besar dari kisaran normal? Mari ketahui di sini.

Lingkar Kepala Kecil 

Jika lingkar kepala bayi lebih kecil dari rata-rata, ada kemungkinan otak anak tumbuh terlalu lambat. Menurut dr. Devia Irine, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. 

“Ada banyak hal yang bisa menyebabkan ukuran lingkar kepala jauh di bawah rata-rata, seperti infeksi, masalah genetik, dan malnutrisi,” paparnya. 

Bila hal ini terjadi pada anak Ayah dan Bunda, dokter mungkin akan merujuk bayi ke ahli saraf bayi. Khususnya ketika bayi dikhawatirkan menderita mikrosefali (kepala bayi berukuran lebih kecil dari normal). 

Artikel Lainnya: Jenis Penyakit Pernapasan yang Rentan Dialami Bayi Baru Lahir

Lingkar Kepala Besar

Bila lingkar kepala bayi di atas rata-rata, ini bisa jadi pertanda dari hidrosefalus. Hidrosefalus adalah kondisi penumpukan cairan di dalam dan sekitar otak. Penyakit ini cukup langka, tetapi bisa menekan kepala bayi. 

Lingkar kepala yang besar juga bisa disebabkan oleh tumor otak atau masalah genetik. Jadi, ada baiknya Ayah dan Bunda mengkonsultasikan masalah ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Mengukur lingkar kepala bayi bertujuan mengetahui perkembangan otak anak. Untuk itu, penting memahami rentang ukuran lingkar kepala bayi yang normal untuk mengetahui pertumbuhan otak si kecil berjalan baik atau tidak. 

Kamu juga bisa berkonsultasi mengenai masalah kesehatan anak secara langsung melalui fitur konsultasi dokter online. Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar kesehatan anak lainnya. 

(ADT/NM)

Referensi:

  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Data Table of Infant Head Circumference-for-age Charts. 
  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Measuring Head Circumference. 
  • Stanford Children’s Health. Diakses 2022. Newborn Measurements. 
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 2022. Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-ubun Besar. 

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

Bayi
Perkembangan Bayi
pertumbuhan bayi