Terasa gurih dan bikin nagih, biasanya itulah kata-kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan makanan bersantan. Bagi beberapa orang, menu ini tergolong sulit dipisahkan dalam pola makan sehari-hari.
Tapi, pernahkah Anda membayangkan jika santan diberikan kepada bayi saat usianya 6 bulan atau lebih? Ya, makanan pendamping ASI atau MPASI dapat divariasikan dengan santan, lho.
Namun, apakah sebenarnya boleh memberikan santan untuk MPASI? Baca terus ulasan berikut ini.
Artikel lainnya: Apakah Santan Bisa Bikin Gemuk?
Nutrisi yang Terkandung di Dalam Santan
Untuk mendapatkan santan, Anda bisa memeras daging kelapa yang sudah diparut dan dibasahi dengan air. Kekentalan santan bisa disesuaikan dengan keinginan, apabila ingin lebih kental maka cukup berikan sedikit air.
Santan sendiri termasuk bahan makanan yang bisa menjadi sumber lemak bagi anak-anak. Santan mengandung asam laurat, yang dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Beberapa penelitian menyebutkan kandungan asam laurat berfungsi sebagai agen antiperadangan dan antimikroba.
Selain mengandung lemak baik, santan juga diketahui mengandung beragam vitamin dan mineral. Secara umum, berikut ini kandungan gizi santan mentah dan kalengan:
- Kalori: 445
- Air: 164,71 gram
- Protein: 4,57 gram
- Lemak: 48,21 gram
- Karbohidrat: 6,35 gram
- Kalsium: 41 miligram
- Potassium: 497 miligram
- Magnesium: 104 miligram
- Zat besi: 7,46 miligram
- Vitamin C: 2,30 miligram
Kandungan santan di atas bukanlah patokan pasti. Karena, sebagian produsen santan kemasan biasanya telah menambahkan vitamin A, B12, dan D2.
Artikel lainnya: Berbagai Pilihan Bahan Makanan Pengganti Santan
Amankah Memberikan MPASI Santan untuk Bayi?
Memberikan santan untuk MPASI bayi diperbolehkan selama jumlahnya tidak berlebihan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyarankan untuk memberikan bahan pangan lokal yang mudah dicari dan digunakan sebagai makanan bayi, misalnya santan di Indonesia.
Beberapa manfaat santan untuk bayi antara lain:
-
Mendukung Perkembangan Otak Bayi
Lemak dibutuhkan bayi untuk bertumbuh dan berkembang. Kandungan lemak baik yang ada di dalam santan mendukung perkembangan otak si kecil.
-
Menjaga Daya Tahan Tubuh
Kandungan lemak serta berbagai vitamin dan mineral di dalam santan membantu menjaga daya tahan tubuh bayi. Dengan begitu, ia pun tak mudah sakit!
-
Bersifat Antimikroba
Kandungan asam laurat di dalam santan memiliki peran antimikroba. Peran ini membantu menjaga tubuh si kecil dari infeksi bakteri, virus, maupun kuman berbahaya.
Artikel lainnya: Tips Memasak Santan agar Tak Kena Kolesterol Tinggi
Berapa Banyak Takaran Santan untuk MPASI?
Meski kandungan nutrisinya baik, santan juga tinggi kalori. Terlalu banyak memberikan santan untuk MPASI bisa saja membuat si kecil cepat kenyang dan mudah enek. Untuk itu, perhatikan takarannya agar tidak berlebihan.
Berapa sendok takaran santan untuk MPASI? Jumlah rata-rata santan yang dapat digunakan per sekali makan adalah 20-50 gram atau kira-kira 2-3 sdm.
Jumlah itu memang tidak pasti, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing anak yang terus meningkat seiring usia.
Jumlah lemak yang ideal atau dianjurkan untuk MPASI adalah 30-45 persen dari total kalori. Dalam 1 kali makan, Anda bisa menambahkan 20-50 gram atau 2-3 sdm santan untuk MPASI.
Artikel lainnya: Sehatkah Bubur Kacang Hijau Pakai Santan?
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberi Santan untuk MPASI
Santan yang aman untuk MPASI adalah santan buatan sendiri. Jenis santan untuk bayi ini lebih baik ketimbang produk santan kemasan.
Perhatikan pula kebersihan dalam menyiapkan makanan yang dicampur santan. Dengan begitu, bayi dapat merasakan manfaat santan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan MPASI berbahan santan kepada bayi:
-
Pastikan Tidak Ada Alergi
Meski jarang terjadi, santan juga bisa menyebabkan alergi. Jika hendak memberikan MPASI santan, pastikan bayi tidak memiliki alergi dengan bahan makanan tersebut.
Apabila terlanjur memberikan santan dan muncul reaksi alergi, jangan tunda untuk membawanya berobat ke dokter.
-
Harus Dimasak
Hindari memberikan MPASI santan mentah atau yang belum diolah kepada bayi. Akan lebih baik jika santan tersebut dimasak hingga matang.
-
Hasil Perasan Sendiri
Upayakan untuk menggunakan santan hasil perasan sendiri. Sebisa mungkin hindari menggunakan santan dalam kemasan. Karena, produk ini dikhawatirkan mengandung bahan pengawet yang tidak ramah untuk bayi.
Simpan santan yang diperas sendiri di wadah tertutup dan masukkan ke lemari es agar lebih awet. Jangan menyimpannya terlalu lama agar tidak memengaruhi kualitasnya.
Apabila Anda menggunakan santan kemasan, perhatikan juga penyimpanannya dan usahakan tidak menyimpannya terlalu lama.
-
Batasi Porsi
Batasi porsi MPASI santan yang diberikan kepada bayi. Selingi juga sajian bersantan dengan menu MPASI sehat lainnya agar bayi bisa mengenali rasa dengan lebih optimal.
Tertarik menyajikan MPASI santan untuk bayi? Perhatikan tips di atas agar bayi bisa sepenuhnya menikmati sekaligus merasakan menu MPASI yang Anda sajikan!
Kalau Anda masih bingung dan kehabisan ide untuk membuat MPASI bayi, download aplikasi KlikDokter yang punya banyak tips MPASI sehat. Konsultasi dengan dokter anak juga bisa lewat Live Chat.
(FR/JKT)