Sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan pertama pada bayi baru lahir, dokter atau perawat dapat melakukan pengambilan darah pada tumit bayi. Setetes darah pada tumit bayi dapat memberikan banyak informasi mengenai kesehatannya.
Pengambilan darah pada bayi di tumit dikenal dengan istilah heel prick test. Tes ini mendeteksi kondisi kesehatan serius, termasuk gangguan metabolisme dan hormon yang tidak menunjukkan gejala saat lahir tetapi bisa berbahaya jika tidak diobati.
Bagaimana cara mengambil darah pada bayi di tumitnya? Simak ulasan berikut.
Apa Fungsi Heel Prick Test?
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, pengambilan darah pada tumit bayi dilakukan untuk mengambil sampel darah kapiler. Sampel ini berguna dalam pemeriksaan kelainan genetik pada bayi baru lahir.
“Heel prick test dilakukan untuk mengetahui gangguan cystic fibrosis, kelainan paru dan pankreas, gangguan asam amino, dan kelainan hipotiroid pada bayi yang baru lahir,” ucap dr. Dyah Novita.
Tes darah pada tumit bayi dilakukan 24-48 jam setelah bayi lahir. Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Jika pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan, orangtua akan diberitahu dan dokter akan melakukan pengujian lanjutan.
Contohnya, jika hasil tes darah pada tumit bayi menunjukkan hipotiroidisme, artinya bayi perlu segera memulai pengobatan hormon tiroid untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak yang baik.
Artikel lainnya: Jenis Penyakit Pernapasan yang Rentan Dialami Bayi Baru Lahir
Mengapa Darah Diambil dari Tumit Bayi?
Dokter Dyah Novita menjelaskan, tes darah pada bayi dilakukan di tumit karena tumit adalah sumber darah yang dialirkan oleh darah kapiler dan dapat digunakan sebagai sampel untuk pengujian.
Pengambilan darah pada tumit adalah cara sederhana dan aman untuk mengambil darah dari bayi baru lahir dalam situasi berikut ini:
- Hanya butuh sedikit sampel darah untuk pengujian
- Diperlukan tes darah berulang dan sering
- Sumber lain seperti kateter vena atau umbilikal belum tersedia
Prosedur Pengambilan Darah pada Tumit Bayi
Cara mengambil darah pada bayi melalui tumit tergolong sangat cepat dan aman. Prosedur dilakukan oleh dokter anak atau perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heel prick test.
Dalam pengambilan darah tersebut, biasanya anestesi tidak diperlukan. Tetapi, dokter atau perawat akan membuat bayi nyaman terlebih dahulu dengan cara-cara berikut ini:
- Bayi dibedong terlebih dahulu untuk mengurangi gerakan saat pengambilan darah
- Ruangan dibuat tenang dengan mengurangi kebisingan dan cahaya
- Sukrosa oral diberikan dengan filler atau dot yang dicelupkan ke dalam larutan gula
- Dokter mungkin menggunakan penghangat tumit pada bayi selama lima menit sebelum prosedur
Artikel lainnya: Sindrom Bayi Biru, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Setelah persiapan tadi, prosedur yang dilakukan antara lain:
- Dokter membersihkan tumit bayi dengan larutan antiseptik
- Menerapkan tekanan ringan pada tumit
- Menempatkan lancet (alat bedah) di area pengambilan darah. Dokter kemudian memberikan tekanan ringan untuk mengeluarkan setetes darah
- Usap atau bersihkan darah yang keluar pertama kali, karena berisiko mengandung larutan antiseptik dan mengganggu hasil tes
- Simpan darah bayi di dalam tabung untuk diuji kemudian
- Menerapkan tekanan untuk menghentikan perdarahan
- Letakkan perban pada tumit bayi
Komplikasi yang Bisa Terjadi dari Heel Prick Test
Tes darah pada tumit bayi tergolong aman. Komplikasi sebagian besar dapat dihindari dengan metode atau prosedur yang tepat.
Teknik pengambilan darah di tumit bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada tulang calcaneus dan jaringan lunak.
Risiko komplikasi lainnya meliputi:
- Rasa sakit
- Infeksi yang berujung pada selulitis, abses, dan osteomielitis
- Jaringan parut
- Sayatan terlalu dalam
Hasil tes yang kurang akurat juga bisa terjadi bila prosedur tidak tepat. Maka itu, lakukan pemeriksaan di rumah sakit tepercaya oleh tenaga medis tersertifikasi dan berpengalaman.
Sebelum mendapatkan heel prick test untuk bayi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi bayi dan risiko komplikasi. Pasalnya, tes ini tidak bisa dilakukan jika terdapat cedera, infeksi, atau edema pada area tumit.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar prosedur tersebut, konsultasi kepada dokter anak via Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
What to Expect. Diakses 2022. The Newborn Heel Stick Test
MedicineNet. Diakses 2022. What Does A Heel Stick Test For?
American Association for Clinical Chemistry. Diakses 2022. Heel-Stick Sampling- What Precautions Should Be Taken When Drawing Blood From Infants
Patient. Diakses 2022. Newborn Bloodspot Test-Heel Prick Test
Ditinjau oleh dr. Dyah Novita Anggraini